Senin, 31 Maret 2014

Kampung Kapuk Dalaka

Pohon kapuk ada di setiap kebun di Dalaka
Kampung unik ini ada di Donggala Sulawesi Tengah. Namanya Dalaka, singkatan dari Daerah Ladang Kapuk. Tidak banyak orang tahu dimana kampung ini berada walaupun hasil dari kampung ini yaitu Kasur kapuk sudah terkirim hingga pulau Jawa. Konon ceritanya biji kapuk pertama yang ada di sini datangnya bersamaan dengan penghuni pertama kampung ini.
Siang itu udara sangat panas. Dari jalan raya trans Sulawesi yang berada di Pantai barat Kabupaten Donggala terpampang papan jalan bertuliskan Jalan Kapuk Indah. Di situlah jalan masuk menuju desa kapuk – Dalaka yang siang itu nampak sepi.

Jalan dalam desa Dalaka
Walaupun kepopuleran kasur kapuk telah tenggelam oleh kasur pegas buatan pabrik, namun usaha kasur dan bantal dari kapuk randu di Dalaka masih tetap berjalan dengan baik. Produksi kasur daerah ini bukan saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulawesi Tengah tapi juga dikirim ke luar propinsi bahkan ke luar pulau Sulawesi. 

Mengisi kasur dengan kapuk
Tidak pernah ada yang tahu kapan tepatnya desa ini ada. Begitu juga halnya tidak ada yang tahu dengan pasti kapan pertama kalinya pohon randu ini ada di setiap jengkal tanah di Dalaka.

Memanjat pohon untuk mengambil kapuk
Dari sebuah cerita rakyat di sana dipercaya bahwa pohon randu ada bersamaan dengan adanya desa Dalaka. Konon kabarnya dahulu ada seseorang yang mereka kenal sebagai nenek moyang desa Dalaka. Beliau datang dari Majene (Sulawesi Barat) ke Dalaka dengan membawa biji Randu. Sejak saat itulah pohon randu banyak tumbuh di desa Dalaka. 

Rumah pengolahan kapuk 
Nama Dalaka sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Kaili yang artinya justru tidak diketahui oleh banyak orang di sana. Hanya saja masyarakat Dalaka kemudian menghubungkan nama daerah tersebut dengan keberadaan pohon randu yang menghasilkan buah kapuk. Sehingga nama Dalaka dikenal sebagai singkatan dari Daerah Ladang Kapuk.


Daur Ulang Kertas Langkah Kreatif CInta Lingkungan

Foto : Koleksi Pribadi 
Sudah tak terhitung berapa banyak kertas yang dipakai oleh manusia di bumi ini dari waktu ke waktu. Sudah tidak terhitung juga berapa banyak kayu-kayu yang ditebang di hutan dan di gunakan sebagai bahan baku kertas. Walaupun saat ini jaman sudah berganti serba elektronik, namun penggunaan kertas tetap saja masih terus dibutuhkan.

Sudah tidak terhitung juga berapa banyak sampah kertas yang terbuang percuma. Memang benar kertas bisa hancur dan menjadi bahan organik ketika kembali ke tanah. Namun jika kertas bisa didaur ulang dan dibuat menjadi kertas baru kembali, mengapa hal ini tidak dilakukan? Menyelamatkan lingkungan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana dan berawal dari diri kita sendiri. 


Daur ulang kertas bisa jadi sebuah langkah kreatif untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah. Selain mengurangi sampah yang ada, kertas hasil daur ulang ini bisa dibuat menjadi berbagai benda-benda seni seperti box, agenda, pigura dan lain sebagainya. 
Foto : Koleksi Pribadi 
Cara membuat kertas daur ulang juga sangat mudah : 
  1. Kertas direndam dengan air dalam wadah yang besar selama kurang lebih 1 malam hingga kertas lunak. 
  2. Ambil rendaman kertas dan peras airnya. 
  3. Tambahkan bahan campuran lain seperti enceng gondok atau gedebog pisang. 
  4. Blender kertas dan bahan campuran lainnya dengan menambahkan sedikit air hingga menjadi bubur kertas. 
  5. Beri pewarna pada bubur kertas sesuai dengan selera. 
  6. Masukkan bubur kertas ke dalam air yang ada di dalam wadah besar. Ambil dengan saringan kasa dengan ukuran yang telah ditentukan. 
  7. Letakkan saringan kasa pada papan yang dialasi kain, tekan dan ratakan hingga bubur kertas menempel pada kain.  
  8. Jemur hingga kering dan lembaran-lembaran kertas pun siap digunakan. 

Perekat Bahan Bangunan Ramah Lingkungan


Satu hal yang teringat dalam pikiran kita ketika mendengar kalimat “perekat bahan bangunan” adalah satu kata yaitu “semen”. Ketika mendengar kata “Semen” pasti kata lanjutan yang tersambung secara otomatis dalam pikiran adalah “tiga roda”. Walaupun harga semen semakin hari semakin naik, namun tetap saja harga semen saat ini jauh lebih murah dibanding dengan perekat bahan bangunan yang dipakai orang-orang jaman dulu yaitu putih telur atau pun butiran batu yang halus seperti yang digunakan dalam pembangunan candi Borobudur.

Minggu, 30 Maret 2014

Mengenal Zat Adiktif Berbahaya



Gambar : Zat Adiktif 
Sumber : artikelbiologi.com 

Yang dimaksud dengan zat adiktif adalah zat-zat yang jika dipakai atau dikonsumsi bisa menyebabkan ketergantungan (adiksi) yang sulit dihentikan. Zat adiktif ini mempunyai efek bagi pemakainya yaitu ingin menggunakannya secara terus menerus. Jika penggunaannya dihentikan maka akan menyebabkan ketagihan agar tubuh bisa berfungsi secara normal. 

Zat adiktif ini bisa berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis juga semi sintetis. Pemakaian zat adiktif ini akan menyebabkan penurunan pada kesadaran, mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit. Zat adiktif digolongkan dalam 3 jenis yaitu :

Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Gerakan Anti Narkoba


Tulisan kali ini adalah opini dari salah satu pernyataan nara sumber pada dialog interaktif dalam acara Pergelaran Seni dan Budaya Anti Penyalahgunaan Narkoba yang diadakan pada hari Selasa 25 Maret 2014. Dalam dialog interaktif yang berlangsung di gedung SMESCO Gatot Subroto ini ada tiga narasumber yang dimoderatori oleh Anya Dwinov. Acara ini juga disiarkan di TVRI pada tanggal 31 Maret 2014 pukul 20.00. 

Ketiga narasumber tersebut adalah kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Drs. Anang Iskandar. Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yaitu Ibu Linda Amalia Sari, Sip atau yang lebih dikenal dengan nama Ibu Linda Agum Gumelar. Selain itu juga ada bapak Basuki Iskandar yang merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). 

Mengutip pernyataan salah satu nara sumber yaitu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya MAnusia Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Bapak Basuki Iskandar, “ hingga saat ini kominfo masih sulit untuk mengawasi peredaran narkoba melalui dunia maya. Oleh sebab itu pembentukan karakter anak adalah langkah yang paling tepat”.

Puteri Cantika Gaun Istimewa

Judul : Puteri Cantika - Gaun Istimewa 
Penulis : Astri Damayanti 
Ilustrator : Ning R 
Penerbit : Divisi Gurita- Zikrul 
Jumlah Halaman 24 Terbit : 2014 
Harga : Rp 20.500,- 

Gaun Bulu Puteri Cantika 

Sebelum Puteri Cantika merayakan ulang tahunnya, Raja dan Ratu memberi hadiah sebuah gaun yang indah. Sayangnya Puteri Cantika tidak menyukainya. Tentu saja Raja dan Ratu bingung. 

Lalu gaun seperti apakah yang diinginkan oleh Puteri Cantika? Apa yang terjadi ketika Puteri Cantika menemukan gaun yang diinginkannya itu? Baca cerita selengkapnya dalam buku ini.
This entry was posted in

Sabtu, 29 Maret 2014

Kampung Bonang (3) – Kampung Hijau Anti Narkoba

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Di dalam kampung Bonang yang hijau, terdapat jiwa sehat tanpa narkoba. 

Kalau dulu setiap sudut kampung Bonang ini terlihat kumuh dan kotor sehingga sangat nyaman digunakan untuk bertransaksi antara pengedar dan pengguna narkoba. Sudut-sudut kampung pun menjadi tempat strategis bagi pengguna narkoba untuk menikmati benda haram itu.

Ada Banyak Cara Mengisi Liburan

Judul: 101 ide berlibur kreatif 
Penulis: Haziah Ans 
Penerbit: Gurita 
Jumlah halaman: 160 halaman 
Ukuran: 17,5 X 25 cm 
Terbit: 2013
ISBN : 978-979-063-467-1 
Harga :Rp 65.000 

Liburan tidak harus pergi ke tempat-tempat wisata. Ada banyak cara bisa dilakukan untuk mengisi liburan. Kalian bisa melakukan kegiatan kreatif di rumah seperti misalnya membuat es berwarna, berkreasi dengan bahan bekas juga berkreasi dengan clay atau kertas origami. 

Selain itu kalian juga bisa lho membantu ibu dengan memasak bersama atau menghias kue. Berkebun juga bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Jika kalian ingin menghias rumah maka melukis jejak di tembok bisa jadi cara kreatif yang menyenangkan. 

Kalau kalian mau mengisi liburan dengan teman-teman maka bermain jual beli bisa dilakukan sambil belajar matematika. Bermain sekolah-sekolahan juga tidak kalah menarik. Seandainya bosan berlibur di rumah maka bermain di taman juga bisa jadi pilihan. 

Masih bingung mau mengisi liburan dengan kegiatan apa? Buku ini menyajikan 101 jenis kegiatan kreatif yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak.
This entry was posted in

Kamis, 27 Maret 2014

Kampung Bonang (2) – Potret Anti Narkoba Melalui Seni dan Ilmu Pengetahuan

Gerakan Anti narkoba bukan dengan jalan pemaksaan. Gerakan anti narkoba adalah dengan menumbuhkan kesadaran. Kesadaran cinta pada diri sendiri dan kesadaran cinta pada lingkungannya. 

Kampung Bonang yang dulunya merupakan kampung rawan narkoba dan tawuran, kini telah berubah menjadi sebuah kampung dengan remaja serta masyarakatnya yang kreatif. Kesadaran yang tinggi pada remaja dan masyarakat di kampung Bonang ini telah mampu membuktikan bahwa gerakan anti narkoba bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan. Termasuk dnegan pendekatan di bidang seni dan ilmu pengetahuan.

Kampung Bonang (1) – Pesona Bekas Kampung Narkoba

Dulu kampung ini memang terkenal sebagai kampung rawan tawuran juga penuh dengan penyalahguna narkoba. Tapi siapa sangka kampung ini sekarang menjadi sebuah kampung yang damai. Tidak ada lagi celah bagi para pengedar narkoba untuk bertransaksi di kampung ini. 



Memasuki kampung yang berada di wilayah kelurahan Pegangsaan Kecamatan Menteng ini sekilas tidak ada yang berbeda dengan kampung-kampung lain di Jakarta. Deretan rumah-rumah berhimpitan diantara gang-gang sempit yang tertata rapi. Jika kita memasuki kampung Bonang dari tugu Proklamasi, kemudian terus menelusuri setiap tapak jalan kampung ini, maka kita akan sampai di rel kereta Manggarai.

Rabu, 26 Maret 2014

Mengenal Psikotropika

Psikotropika adalah bagian dari narkoba. 
Jadi apa hubungannya antara Psikotropika dan narkotika? 
Apakah keduanya sama? 
Atau apakah keduanya memiliki perbedaan yang nyata? 

Gambar : Psikotropika 
Sumber : Wikipedia.org 

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) ada beberapa arti psikotropika diantaranya (1) “segala yang dapat mempengaruhi aktifitas pikiran seperti opium, ganja, obat bius. Ada lagi arti lain masih di dalam KBBI yaitu “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis dan bukan narkotika yang dapat menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Masih ada satu lagi arti psikotropika dalam KBBI yaitu “obat yang dapat mempengaruhi atau mengubah cara berbicara ataupun tingkah laku seseorang”.

Pemberdayaan Perempuan dan Narkoba

Bedanya laki-laki dan perempuan itu adalah ketika memegang uang. Kalau laki-laki memegang uang maka ia akan berbuat macam-macam. Kalau perempuan tidak memegang uang maka ia akan berbuat macam-macam. 


Kalimat di atas merupakan pesan dari orang-orang tua sejak dulu yang hingga kini masih selalu aku ingat karena memang benar adanya. Kalimat di atas pun kemudian teringat kembali kemaren pada hari Selasa 25 Maret 2014 dalam sesi dialog Interaktif pada acara Pergelaran Seni Budaya Anti Penyalahgunaan Narkoba. 

Dongeng BInatang dari 5 Benua

Judul : Cerita Binatang dari 5 Benua 
Penulis : Astri Damayanti 
Penerbit: Rainbow - Andi Yogyakarta 
Tahun terbit : 2014
Jumlah halaman : 92 halaman Full Colour 
Harga : Rp 39.000
ISBN : 978-979-29-2083-3


Belajar Pendidikan Karakter dari Kisah binatang 


Singa si raja hutan selalu menyombongkan dirinya di hadapan binatang lain. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang paling kuat dan tidak ada yang mengalahkannya. Hingga pada suatu hari singa bertemu dnegan gajah. Gajah yang marah mendengar kesombongan singa, tidak berkata sepatah katapun. Ia menendang singa dengan kakinya. Bahkan gajah melemparkan singa dengan belalainya hingga terbang sangat jauh dari hutan. Singa pun tidak pernah kembali lagi ke hutan. Itulah balasan atas kesombongan Singa. 

Ada 46 kisah binatang dari 5 benua yang bisa kita baca dan ambil hikmah ceritanya. Mau tahu pesan apa saja yang bisa kita dapatkan? Yuk cari tahu di kisah-kisah binatang yang lain dalam buku ini 


This entry was posted in

Narkotika Semi Sintetis dan Dunia Kedokteran

Dalam jumlah sedikit narkotika semisintetis seringkali digunakan sebagai obat dalam dunia kedokteran. Namun tetap saja narkotika memiliki efek samping yang negative ketika digunakan secara berlebihan. 

Ada narkotika sintetis dan ada pula narkotika semi sintetis. Yang membedakan keduanya adalah bahan dasar pembuatnya. Narkotika sintetis terbuat dari bahan kimia. Sedangkan Narkotika semisintetis dibuat dari narkotika alami yang diolah dan diambil intisarinya yaitu zat adiktif dan dimodifikasi. Itu sebabnya narkotika semi sintetis ini khasiatnya justru lebih kuat dibanding narkotika alami. 

 Morfin 


Gambar : morfin 
Sumber : mujeb.cz

Selasa, 25 Maret 2014

Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Lewat Pergelaran Seni Budaya

Katakan tidak pada narkoba. 
Cintai masa depan mu dengan tidak menggunakan narkoba. 
Basmi narkoba selamatkan bangsa . 

Kalimat di atas adalah sebagian dari kata-kata yang tertulis pada standing banner yang ada pada pintu masuk aula besar di lantai 4 gedung SMESCO UKM Gatot Subroto. Di sinilah acara “Pergelaran Seni Budaya Anti Penyalah Gunaan Narkoba “ dilaksanakan.

Jumat, 21 Maret 2014

Menulis Resensi Di Kompas Anak

Salah satu media yang memuat resensi buku anak adalah Kompas Anak yang ada di halaman kompas terbit hari minggu. Untuk menulis resensi di Kompas anak kita cukup menulis sebanyak 150-200 kata. 

JIka resensi yang kita tulis dimuat maka pada hari selasa honor resensinya sudah ditransfer ke rekening kita. Cepat banget kan. 
Honor resensi di kompas anak sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) 
JAdi jangan lupa melampirkan biodata di bagian bawah naskah resensi.
BIodata ini berisi nama, alamat, no telp yang bisa dihubungi, no KTP, no NPWP, no rekening. 

Selain naskah resensi, kita juga harus menyertakan scan dari cover buku  yang kita resensi. Nah semua kelengkapan itu kemudian kita kiirim ke kompas anak by email : kompas@kompas.co.id. 

Kalau resensi kita sudah dimuat, maka kita bisa mengirimkan bukti pemuatan di kompas itu ke penerbit yang bersangkutan. BIasanya penerbit akan memberikan buku-buku terbitan mereka sebagai ucapan terima kasih . 

Contoh resensi yang dimuat di kompas anak bisa dilihat di sini .
Kalau mau tahu lebih banyak untuk apa kita perlu menulis resensi, maka kamu bisa melihat di sini


Hadiah resensi dari BIP 

Sabtu, 15 Maret 2014

Legenda Tari Gundala-Gundala - Cerita Rakyat Sumatera Utara


Tari Gundala-Gundala adalah sebuah tarian yang sampai sekarang masih dilakukan di oleh masyarakat desa Seberaya, Tanah Karo. Penari yang menarikan tarian ini menggunakan topeng kayu. Biasanya tarian ini dilakukan untuk memanggil hujan. 

Dahulu, di Tanah Karo ada seorang raja yang di sebut dengan Sebayak. Raja ini mempunyai seorang putri cantik yang menikah dengan panglima kerajaan. Putri ini selalu merasa kesepian karena ditinggal sendiri oleh suaminya yang pergi berburu atau berperang. 

Pada suatu saat, ketika Raja dan Panglima pergi berburu ke hutan, mereka bertemu dengan seekor burung raksasa. Burung tersebut bernama Gurda-Gurdi, ia adalah burung penjelmaan seorang sakti sehingga bisa bicara dan bersikap baik seperti manusia. 

Setelah berbicara selama beberpa saat, burung Gurda-Gurdi ternyata bersedia untuk dibawa ke istana. Sejak burung Gurda –Gurdi berada di istana, putri raja selalu gembira. Ia tidak lagi sedih karena burung Gurda-Gurdi bisa di ajak bicara dan bercanda. 

Pada suatu hari, putri raja sedang bercanda dengan burung Gurda-Gurdi. Tanpa sengaja ia memegang paruh burung Gurda-Gurdi. Putri raja tidak tahu bahwa memegang paruh, oleh burung Gurda-Gurdi dianggap sebagai penghinaan. 

Tiba-tiba saja burung Gurda-gurdi marah. Ia menjadi tidak terkendali, sementara putri raja tidak mengerti kesalahan apa yang telah ia perbuat sehingga burung itu menjadi marah. 

Mendengar keributan tersebut, panglima datang. Ia mencoba menenangkan burung Gurda-Gurdi dengan mengelus-elus bulunya, juga paruh burung Gurda-Gurdi. Tentu saja burung itu bertambah marah. 

Burung Gurda-Gurdi mengamuk. Panglima mencoba mengendalikannya, akan tetapi justru terjadi pertarungan yang sangat seru. Terjadi adu kesaktian lebih dari satu hari. Banyak hewan ternak yang menjadi sasaran serangan jarak jauh antara panglima dan burung Gurda-Gurdi. 

Untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi, maka raja Sebayak memerintahkan pasukannya untuk membantu panglima melawan burung Gurda-Gurdi. Akhirnya burung Gurda-Gurdi berhasil di kalahkan. 

Kematian burung Gurda-Gurdi membuat seluruh istana bersedih, terutama putri raja. Kesedihan itu mendatangkan hujan selama beberapa hari. Sejak saat itu, pertarungan antara panglima dan burung Gurda-Gurdi diabadikan menjadi tari Gundala-Gundala untuk mendatangkan hujan. 

PESAN 
Komunikasi itu sangat penting, agar kita tidak salah menduga yang bisa mengakibatkan hal-hal buruk terjadi. Oleh karena itu jika kalian mempunyai masalah, sebaiknya dibicarakan dengan baik.

Jumat, 14 Maret 2014

Beberapa Istilah Ketika Menulis Pict Book

Menulis picture book atau pict book kelihatannya mudah, tapi sedikit perlu matematika ketika kita harus membagi cerita sesuai dnegan halaman yang ditentukan. Biasanya pict book ditulis untuk 24 halaman, tapi ada juga yang 36 atau 42 halaman. 
Ada beberapa istilah yang harus kita ketahui ketika menulis pict book. Diantaranya "Spread' dan "Single page". Kedua istilah ini sebenarnya berhubungan dengan naskah yang akan kita tulis dalam setiap halaman. 

Spread berarti naskah yang kita tulis adalah untuk setiap 2 halaman. Sehingga nantinya ilustrator akan menggambar i ilustrasi dalam 2 halaman. 

Contoh :
Naskah  
Halaman 4-5 
Rumahku berada di kaki gunung. Pemandangannya indah dan udaranya sejuk. Setiap hari aku bermain bersama teman-teman di bawah pohon rindang.   

Ilustrasi
Anak-anak bergandengan tangan di bawah pohon rindang. 



Ada lagi istilah yang lain yaitu "Single" . Nah jika ada istilah ini maka setiap naskah untuk satu halaman akan dibuatkan ilustrasi untuk satu halaman. 

Contoh
Naskah 
Halaman 2
Namaku lebah. AKu tinggal di rumah ajaib yang menempel di ranting pohon. 

Ilustrasi
Rumah lebah menempel di ranting pohon. Lebah beterbangan di sekitarnya. 




Kamis, 13 Maret 2014

Benda Berbahaya Di Dalam Rumah


Judul: Aku Anak Cerdas Di Dalam Rumah 
Penulis: Dian Kristiani 
Illustrator: Evan RP 
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (BIP) 
Jumlah halaman: 64 halaman 
Terbit: 2013 
ISBN 10: 602-249-419-2 
ISBN 13: 978-602-249-419-5 
Harga :Rp 55.000 

“Hayo siapa berani melawanku?” teriak Bugi sambil mengacungkan garpu ke wajah Tina. Tina pun membalas mengacungkan garpu ke wajah Bugi. Untunglah mama segera datang dan mengambil garpu keduanya. 

Selain garpu ternyata ada banyak benda lain di dalam rumah yang berbahaya. Diantaranya sumpit, aneka jenis pisau juga gelas dan piring yang terbuat dari kaca. Benda-benda itu tentu bukan digunakan untuk bermain. 

Sendok dan garpu bisa melukai mata jika digunakan untuk bermain. Begitu juga jika kita makan dan minum sambil bercanda di meja makan, maka piring dan gelas akan pecah. Pecahan kaca ini bisa melukai diri kita. 

Kita juga tidak boleh lho menyendok makanan terlalu penuh ke dalam mulut. Melompat-lompat di atas sofa juga berbahaya. Kalau main petak umpet di dalam rumah, mesin cuci bukanlah tempat yang tepat untuk bersembunyi. Cari tahu alasannya dalam buku ini.

Oh ya, serial Aku Anak Cerdas ini terdiri dari 4 judul lho. Jangan lupa baca juga judul-judul yang lain yaitu : 

  1. Saat Di Luar Rumah 
  2. Saat Keadaan Darurat 
  3. Saat Berinternet 



This entry was posted in

Puteri Rosela

Judul : Puteri Rosela - Teriakan anak manja 
Penulis : Astri Damayanti 
Ilustrator : Ning R
Penerbit : Divisi Gurita- Zikrul
Jumlah Halaman 24
Terbit : 2014
Harga : Rp 20.500,-

Puteri Rosela sangat manja. Apapun yang diinginkannya harus dituruti. kalau tidka maka ia akan menagis dan berteriak-teriak. Hingga akhirnya ada satu peritiwa yang membuatnya jera. Baca kisahnya Puteri Rosela yang tidak mau lagi berteriak-teriak dengan membaca buku ini.

Ini adalah buku cerita bergambar yang coock dibacakan bagi anak balita.

This entry was posted in

Rabu, 12 Maret 2014

Urapan


Lama gak bikin catatan di sini, kali ini aku pengen berbagi resep urapan dari emakku. Dijamin super duper enak karena emakku suka masak dan dia orang Jawa. Jadi urapannya khas Jawa banget yang rasanya pedes tapi manis gitu.
Biasanya emakku masak urapan dengan aneka sayuran. Tapi yang paling enak kalau ada rebusan kembang turi ataupun kecipir. Kadang-kadang kalau di Solo itu urapan ada sayuran berupa koro yang masih muda. Koro ini mirip-mirip kapri bentuknya tapi lebih besar, dan rasanya enak buangett. 

Biasanya makan urapan ini dengan lauk berupa tempe dan tahu bacem. Apalagi kalau dengan rempeyek rebon atau rempeyek kacang. 

Bahan :
  • Kelapa muda 1/2 diparut
  • Bayam 2 ikat, dipotong-potong
  • Kacang panjang 1 ikat kecil, dipotong-potong
  • Wortel 2 buah , diiris memanjang
  • Tauge 150 gram 

Bumbu urapan:  
  • bawang putih 2 siung
  • kencur 1 ibu jari
  • daun jeruk purut 5 lembar
  • cabe keriting 5 buah 
  • gula merah 100 gram 
  • garam 1 sdt 

Cara Membuat 
  1. Rebus sayuran hingga matang, sisihkan.
  2. Haluskan semua bumbu urapan.
  3. Campurkan kelapa parut dengan bumbu urapan hingga rata.
  4. Kukus kelapa parut yang sudah dibumbui selama kurang lebih 30 menit agar bumbu tidak mudah basi.
  5. Ambil sayuran dan campur dengan kelapa parut. 

Minggu, 02 Maret 2014

Jamur Crispy - Camilan Sehat Vegetarian

Sejak anak pertamaku menjadi vegetarian, aku jadi bingung mau masak apa setiap harinya. Harus terpikirkan pengganti protein hewani. Jadilah jamur sebagai andalan utama. Salah satu menu favorit anakku adalah jamur crispy.

Bahan utama yang digunakan untuk membuat jamur crispy ini adalah jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Jamur tiram ini biasanya hidup dengan media kayu. Dari 100 gram jamur tiram terkandung kalori sebanyak 367 cal, protein sebesar 10,5-30,4 %, karbohidrat sebanyak 56,6 %, serta lemak 1,7-2,3 %. Sedangkan serat yang terkandung sebanyak 7,4-24,6% membuat jamur ini cocok digunakan untuk diet (Sumber: Wikipedia)


Bahan :
  • 1/4 kg jamur tiram
  • 300 gram tepung terigu
  • 100 gram tepung tapioka 
  • 1 butir telur
  • 1/2 sdt lada bubuk
  • Garam secukupnya (1/2 sdt)
  • 3 siung bawang putih
  • 500 ml minyak untuk menggoreng 

Cara Membuat 
1. Suwir-suwir jamur tiram, sisihkan. 
2. Haluskan bawang putih, lada dan garam. 
3. Kocok telur bersama bumbu halus di dalam wadah besar. 
4. Masukkan jamur dan aduk bersama telur kocok hingga jamur tercampur rata dengan adonan telur dan bumbu. 
5. Campur menjadi satu tepung terigu dan tapioka. 
6. Tambahkan tepung  dan campurkan sedikit demi sedikit hingga jamur tidak lagi lengket satu dengan yang lainnya.
7. Panaskan minyak hingga panas. 
8. Goreng jamur hingga matang atau kecoklatan sambil sesekali diaduk agar warna coklatnya merata.

Bubur Sumsum

Bubur sumsum seringkali digunakan sebagai makanan wajib orang Jawa setelah mengadakan pesta. Dengan memakan bubur sumsum diharapkan tenaga yang habis untuk melakukan segala kegiatan pesta akan segera pulih. Filosofi ini tentu saja ada hubungannya dengan sumsum pada bagian tulang kita.

Bubur sumsum aslinya memang berwarna putih. Namanya juga sumsum, yaitu bagian dalam dari tulang, pastilah warnanya putih. Namun sekarang bubur sumsum sudah dimodifikasi diantaranya dengan memberi warna hijau yang berasal dari pewarna alami daun suji. 

Di Jawa Tengah khususnya, bubur sumsum dijual berkeliling kampung. Namun ada juga yang menjualnya di pasar tradisional. Selain menjual bubur sumsum, biasanya di dalam "bakul" si mbak juga terdapat bubur lain. Dalam bahasa Jawa, bubur disebut dengan jenang. Jadi jenang yang dijual bersama bubur sumsum adalah jenang gendul, jenang ketan item dan jenang mutiara. 

Bahan 
Tepung beras 500 kg
Garam 1/4 sdt 
Santan encer 1 liter
Santan kental 600 ml 
*santan kental dan encer diambil dari 1 butir kelapa

Bahan saus
Gula merah 500 gram 
Air 1 gelas 

Cara Membuat : 

  1. Campurkan tepung beras dengan santan encer dan garam, aduk hingga tepung tidak lagi berbutir. 
  2. Masak adonan tepung beras dan santan di atas api sambil terus diaduk. 
  3. Setelah agak mengental tambahkan santan kental. 
  4. Aduk terus hingga mengental. Angkat dan sisihkan.
  5. Buat saus : iris-iris gula merah, masak dengan air hingga gula merah larut dan agak mengental. Saring dan gunakan air gula merah sebagai saus bubur sumsum. 
  6. Hidangkan bubur sumsum dalam mangkuk beserta saus gula.

Sabtu, 01 Maret 2014

Kue Tradisional Indonesia

Kue atau kudapan sering juga disebut sebagai makanan ringan. Merupakan makanan yang bukan menjadi makanan utama. Kue biasanya dimakan pada jam-jam diantara jam makan utama. Kue ada yang rasanya manis, gurih maupun asin.


Ada beberapa jenis bahan utama yang biasanya digunakan untuk membuat kue yaitu tepung. Berbagai jenis tepung telah banyak digunakan untuk membuat kue. Seperti tepung terigu, tepung beras, tepung ketan, tepung tapioca, tepung jagung atau maizena dan sejenisnya. 


Cara pengolahan kue juga bermacam-macam seperti dikukus, dipanggang dengan menggunakan oven juga digoreng dalam minyak panas. Kue khas Indonesia sering juga dikenal sebagai kue tradisional.  


Di Indonesia biasanya kue dinikmati sebagai teman minum teh di pagi atau sore hari. Kue juga digunakan untuk menjamu tamu. Di luar rumah kue seringkali dinikmati sebagai teman minum kopi dalam berbagai acara seperti rapat di kantor, arisan dan sejenisnya.


Kue juga banyak dinikmati oleh anak-anak dan remaja di sekolah. Di Kantin sekolah seringkali dijumpai kue-kue sebagai jajanan. Di pasar tradisional berbagai jenis kue juga dijajajakan dan dikenal dengan jajanan pasar.


Ikan Patin Bakar

Aku sebenernya suka sama ikan patin. Lemak di bagian perutnya itu lho yang enak banget. Tapi sayangnya kalau gak pinter masaknya, maka ikan patin akan berbau amis. 

Biasanya ikan patin memang dimasak dengan kuah seprti misalnya pindang ikan patin. Tapi kali ini aku makan ikan patin bakar di Restoran Talaga Sampireun di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol. Di resto ini tersedia saung yang mengelilingi telaga. Jadilah suasana makan ala pedesaan di alam terbuka sangat terasa. Ini yang membuat makan semakin lahap.  

Ada ikan patin yang dibumbui mirip pepes dan dibungkus dengan daun pisang kemudian di bakar. Yang istimewa adalah ikan patin bakar bambu. Sesuai dengan namanya, ikan patin ini dimasukkan ke dalam bambu yang sudah dialasi dengan daun pisang kemudian di tambahkan bumbu rempah. 

Kita bisa menikmati patin bakar bambu seharga Rp 99.000/ bambu. Ikan patin yang akan diolah dipilih dari ikan segar. Perendaman bumbu dan rempah-rempah dilakukan selama 2 jama. Baru kemudian dibakar diatas bara arang dengan panas sedang selama 4 jam. Hidangan istimewa ini menghasilkan patin yang tidak bau amis dan kaya bumbu rempah dengan rasa dominan adalah pedas, asam dan manis yang seimbang. Ikan patin yang digunakan adalah ikan segar yang langsung diambil dari kolam dalam keadaan hidup.


Talaga Sampireun Ancol 
Jln Lapangan Golf 7 Ancol 
Telp (021) 64700400 
http://talagasampireun.com/

Gemblong



Sejak kecil di Jakarta aku mengenal gemblong sebagai jajanan yang dijual di warung-warung. Jadi panganan yang satu ini bisa dibilang adalah makanan tradisional Jakarta. Tapi kalau aku pergi ke puncak dan lewat Ciawi maka di pintu keluar jalan tol akan banyak ditemui para pedagang gemblong. Itu artinya gemblong juga menjadi kue tradisional di daerah Bogor dan sekitarnya.

Gemblong dibuat dari tepung ketan yang dicampur dengan kelapa muda parut. Jadi rasanya legit dari tepung ketan dan gurih karena ada kelapa parut di dalamnya. Rasa manis diperoleh dari gula yang membalut bagian luarnya. Kalau mau membuat gemblong sendiri di rumah, resep yang satu ini bisa dicoba. 

Bahan 

• 200 gram tepung ketan putih 
• 100 ml santan 
• 2 sdm sagu 
• 1 sdt air kapur sirih 
• ½ butir kelapa muda, diparut 
• ½ sdt garam 

Bahan gula 
• 150 gram gula merah 
• 100 gram gula pasir 
• 50 ml air. 
• Minyak untuk menggoreng secukupnya 

Cara Membuat 
1. Campur jadi satu semua bahan. 
2. Aduk rata semua bahan hingga bisa dibentuk. 
3. Bentuk adonan menjadi bulatan oval. Sisihkan. 
4. Panaskan minyak goreng , goreng gemblong hingga kecoklatan. Angkat dan sisihkan. 
5. Campur jadi satu semua bahan gula. 
6. Masak larutan gula hingga mendidih dan mengental. 
7. Setelah mengental, masak larutan gula dengan api kecil, masukkan gemblong dan aduk hingga merata. 
8. Angkat dan sajikan setelah dingin sehingga larutan gula mengeras.