Rabu, 26 Maret 2014

Pemberdayaan Perempuan dan Narkoba

Bedanya laki-laki dan perempuan itu adalah ketika memegang uang. Kalau laki-laki memegang uang maka ia akan berbuat macam-macam. Kalau perempuan tidak memegang uang maka ia akan berbuat macam-macam. 


Kalimat di atas merupakan pesan dari orang-orang tua sejak dulu yang hingga kini masih selalu aku ingat karena memang benar adanya. Kalimat di atas pun kemudian teringat kembali kemaren pada hari Selasa 25 Maret 2014 dalam sesi dialog Interaktif pada acara Pergelaran Seni Budaya Anti Penyalahgunaan Narkoba. 

Dalam dialog interaktif tersebut ibu Menteri Peranan wanita Linda Amalia Sari Sip, atau yang akrab dipanggil Ibu Linda Gumelar mengatakan bahwa “ perempuan harus berhati-hati pada setiap tawaran dengan nilai uang yang menggiurkan sementara pekerjaan yang dilakukan mudah”. Ditambah lagi dengan pernyataan beliau yang mengingatkan bahwa “ perempuan tidak berlaku konsumtif”. 

Tidak bisa dipungkiri memang bahwa banyak wanita yang konsumtif. Apalagi jika pengaruh lingkungan sudah sangat kuat menguasainya. Belum lagi tawaran harga miring bahkan sistem pembayaran secara kredit yang sangat mudah saat ini. Tanpa disadari sifat konsumtif ini akan membawa para wanita pada hutang yang menjerat dirinya. 

Jika sudah demikian apapun akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Hal inilah yang seringkali dimanfaatkan oleh Bandar narkoba untuk menarik para perempuan ke dalam lingkaran peredaran narkoba. Dengan iming-iming uang banyak dari kerja yang ringan maka perempuan yang dalam keadaan terdesak pun akan menerima tawaran ini sebagai salah satu jalan keluar terbaik menurut mereka. 

Sebenarnya hal diatas tidak akan terjadi jika perempuan memiliki karakter yang kuat. Baik karakter spiritual, karakter sosial maupun karakter akademis juga karakter vocasional. Dalam dialog tersebut Ibu Linda Amalia Sari, Sip juga mengatakan bahwa Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mendukung gerakan anti penyalahgunaan narkoba ini salah satunya melalui program pemberdayaan perempuan. 



Program pemberdayaan perempuan ini tentu saja melibatkan organisasi wanita seperti PKK yang ada di setiap wilayah mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/ Kota, Propinsi hingga tingkat nasional. Dalam program pemberdayaan ini diharapkan perempuan bisa memiliki kemampuan sebagai ibu yang lebih baik sehingga bisa menjaga keluarganya dari pengaruh narkoba yang masuk melalui lingkungan sekitarnya.

Kemampuan Spiritual 

Kemampuan spiritual ini menekankan pada kemampuan menghayati serta mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Di sini diharapkan perempuan terutama seorang ibu harus memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya. Baik itu tugas sebagai istri maupun sebagai ibu yang haus mendidik anak-anaknya agar memiliki kemampuan spiritual yang baik. 

Untuk meningkatkan kemampuan spiritual ini maka kegiatan keagamaan bagi perempuan bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan yang tepat. Seperti misalnya pengajian yang diadakan di tingkat wilayah RT ataupun RW. Dengan kegiatan peningkatan spiritual tentu saja akan meningkatkan kemampuan spiritual seorang ibu. 

Ini tentu saja akan berimbas pada kemampuan spiritual dalam keluarga baik itu pada anak-anak maupun pada suaminya. Tidak bisa dipungkiri bahwa wanita adalah tiang spiritual dalam keluarga. Pendidikan karakter anak akan bisa terbentuk dengan kuat atas peran serta dan cinta kasih dari seorang ibu. Begitu juga kesuksesan seorang suami tidak lepas dari peran serta seorang istri yang hebat.


Kemampuan sosial 

Pendidikan untuk meningkatkan kemampuan sosial tentu saja tidak kalah penting dari pendidikan untuk meningkatkan kemampuan spiritual. Hal-hal yang perlu digaris bawahi dalam pendidikan untuk meningkatkan kemampuan sosial adalah menghayati serta mengamalkan perilaku dibawah ini : 

  1. Jujur 
  2. Disiplin 
  3. Tanggung jawab 
  4. Gotong royong 
  5. Kerjasama 
  6. Toleransi 
  7. Perdamaian 
  8. Santun 
  9. Responsif dan proaktif 
  10. Menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas segala permasalahan yang ada. 
  11. Berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial juga alam 
  12. Bisa menempatkan diri sebagai cerminan bagi keluarga. 


Untuk meningkatkan kemampuan sosial ini hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti organisasi wanita ataupun komunitas yang sesuai dengan kesamaan minat. Namun perlu diingat bahwa peran ibu tetap menjadi nomor satu. Jangan sampai aktifitas dalam organisasi wanita yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan sosial justru akan mengalahkan aktifitas sebagai ibu. 

Kemampuan ilmu pengetahuan 

Kemampuan ilmu pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh di bangku sekolah formal. Sudah saatnya perempuan Indonesia “melek” informasi. Berbagai ilmu pengetahuan bisa diperoleh dengan banyak membaca maupun melihat. Baik itu membaca melalui media cetak ataupun media online. Kegiatan membaca ini ada baiknya karena akan merangsang minat baca dalam keluarga juga. JIka ibunya rajin membaca maka secara langsung maupun tidak langsung maka anaknya juga akan mengikuti kebiasaan baik ibunya ini. 

Dengan melihat acara ilmu pengetahuan maka selain bisa menambah ilmu pengetahuan si ibu juga bisa memberikan tontonan yang baik bagi keluarga. Dalam kasus ini sudah waktunya ibu harus mengontrol dan memilih tontonan yang baik bagi keluarga. Walaupun pilihan untuk acara ilmu pengetahuan yang disajikan TV lokal belum banyak, tapi toh ibu bisa memilihkan waktu menonton yang tepat pada saat acara yang terbaik ditayangkan di TV. 

Yang perlu digali dalam meningkatkan kemampuan ilmu pengetahuan ini adalah : 

  1. Memahami, menerapkan serta mengalisa pengetahuan factual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan. 
  2. Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, Seni budaya, juga humaniora. 
  3. Menambah wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, serta peradaban yang berkaitan dengan penyebab fenomena maupun kejadian. 


Kemampuan vocasional 



Kemampuan vocasional lebih dikenal dengan kemampuan ketrampilan. Dalam hal ini ketrampilan yang dimiliki oleh wanita diharapkan bisa digunakan untuk bekerja dan memberikan penghasilan yang bisa membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Pendidikan ketrampilan sering dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai instansi terkait seperti dinas sosial, dinas pendidikan, PKK dan sejenisnya. Jenis ketrampilan wanita yang seringkali diberikan seperti menjahit, memasak, kecantikan baik itu rambut, wajah ,rias pengantin dan masih banyak lagi.

0 komentar:

Posting Komentar