Minggu, 02 Maret 2014

Bubur Sumsum

Bubur sumsum seringkali digunakan sebagai makanan wajib orang Jawa setelah mengadakan pesta. Dengan memakan bubur sumsum diharapkan tenaga yang habis untuk melakukan segala kegiatan pesta akan segera pulih. Filosofi ini tentu saja ada hubungannya dengan sumsum pada bagian tulang kita.

Bubur sumsum aslinya memang berwarna putih. Namanya juga sumsum, yaitu bagian dalam dari tulang, pastilah warnanya putih. Namun sekarang bubur sumsum sudah dimodifikasi diantaranya dengan memberi warna hijau yang berasal dari pewarna alami daun suji. 

Di Jawa Tengah khususnya, bubur sumsum dijual berkeliling kampung. Namun ada juga yang menjualnya di pasar tradisional. Selain menjual bubur sumsum, biasanya di dalam "bakul" si mbak juga terdapat bubur lain. Dalam bahasa Jawa, bubur disebut dengan jenang. Jadi jenang yang dijual bersama bubur sumsum adalah jenang gendul, jenang ketan item dan jenang mutiara. 

Bahan 
Tepung beras 500 kg
Garam 1/4 sdt 
Santan encer 1 liter
Santan kental 600 ml 
*santan kental dan encer diambil dari 1 butir kelapa

Bahan saus
Gula merah 500 gram 
Air 1 gelas 

Cara Membuat : 

  1. Campurkan tepung beras dengan santan encer dan garam, aduk hingga tepung tidak lagi berbutir. 
  2. Masak adonan tepung beras dan santan di atas api sambil terus diaduk. 
  3. Setelah agak mengental tambahkan santan kental. 
  4. Aduk terus hingga mengental. Angkat dan sisihkan.
  5. Buat saus : iris-iris gula merah, masak dengan air hingga gula merah larut dan agak mengental. Saring dan gunakan air gula merah sebagai saus bubur sumsum. 
  6. Hidangkan bubur sumsum dalam mangkuk beserta saus gula.

0 komentar:

Posting Komentar