Minggu, 30 Maret 2014

Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Gerakan Anti Narkoba


Tulisan kali ini adalah opini dari salah satu pernyataan nara sumber pada dialog interaktif dalam acara Pergelaran Seni dan Budaya Anti Penyalahgunaan Narkoba yang diadakan pada hari Selasa 25 Maret 2014. Dalam dialog interaktif yang berlangsung di gedung SMESCO Gatot Subroto ini ada tiga narasumber yang dimoderatori oleh Anya Dwinov. Acara ini juga disiarkan di TVRI pada tanggal 31 Maret 2014 pukul 20.00. 

Ketiga narasumber tersebut adalah kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Drs. Anang Iskandar. Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yaitu Ibu Linda Amalia Sari, Sip atau yang lebih dikenal dengan nama Ibu Linda Agum Gumelar. Selain itu juga ada bapak Basuki Iskandar yang merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). 

Mengutip pernyataan salah satu nara sumber yaitu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya MAnusia Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Bapak Basuki Iskandar, “ hingga saat ini kominfo masih sulit untuk mengawasi peredaran narkoba melalui dunia maya. Oleh sebab itu pembentukan karakter anak adalah langkah yang paling tepat”.

Pendidikan karakter anak (bangsa) bisa dilihat dengan jelas pada pasal 3 dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MAha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab". 

Menurut Suyanto, Ditjen Mandikdasmen Kemendiknas (2010) ranah pendidikan karakter setidaknya mencakup 9 pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal manusia yaitu: 
1. Cinta pada Tuhan dan ciptaan-Nya 
2. Kemandirian dan tanggung jawab 
3. Kejujuran 
4. Hormat dan santun 
5. Dermawan, suka menolong dan kerjasama (gotong royong) 
6. Percaya diri dan pekerja keras 
7. Kepemimpinan dan keadilan 
8. Baik serta rendah hati 
9. Toleransi, kedamaian, kesatuan 

Sedangkan karakter yang perlu dikembangkan bagi anak-anak di Indonesia sebenarnya ada 18 karakter yang juga dikenal dengan karakter bangsa. Dengan pendidikan karakter yang kuat sejak usia dini, maka sejak kecil anak tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal buruk yang ada di sekitarnya. Kebiasaan baik ini pun akan berlanjut hingga mereka dewasa . 

Ke-18 karakter bangsa yang penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini tersebut adalah : 

1. Religi 
Penting untuk menanamkan ajaran agama sejak usia dini. Ini karena ajaran agama adalah pondasi dalam menjalani kehidupan dari mulai lahir hingga mati. Hal-hal yang perlu ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini adalah ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu toleransi dengan penganut agama lain juga penting agar mereka bisa menghargai penganut agama lain nantinya. 

2. Jujur 
Melatih kejujuran perlu ditanamkan sejak anak-anak berusia dini. Kejujuran harus ditanamkan pada ucapan dan perbuatan. Sejak anak-anak harus dibiasakan tidak berbohong dan segala ucapannya harus bisa dipercaya. Tidak kalah penting adalah mengajarkan kejujuran dengan segala perbuatan yang bisa dipercaya. 

3. Toleransi 
Untuk menanamkan toleransi pada anak bisa dengan membiasaan anak menghargai orang lain. Sejak kecil anak perlu dibiasakan menghargai pendapat orang lain. Selain itu membiasakan anak untuk menghargai perbedaan etnis yang ada di lingkungan sekitar kita juga tidak kalah penting. 

4. Disiplin 
Membiasakan disiplin pada anak memang harus dilakukan sejak usia dini. Tapi jangan salah mengartikan bahwa membiasakan anak disiplin seringkali terlihat sebagai tindakan yang kejam. Membiasakan disiplin bukan berarti kejam karena hal ini jauh lebih baik daripada memanjakan anak. Jika anak terbiasa disiplin maka mereka juga akan terbiasa patuh pada peraturan. 

5. Kerja keras 
Melatih kerja keras sejak anak usia dini bisa diartikan melatih anak untuk mengatasi hambatan. Anak dibiasakan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh, mengatasi hambatan serta menyelesaikan tantangan. 

6. Kreatif 
Semangat dan kreatifitas pada anak memang perlu dibangun sejak usia dini. Menggali kreatifitas anak bisa menumbuhkan semangat berkarya pada anak serta menghasilkan karya baru. 

7. Mandiri 
Mandiri artinya tidak tergantung pada orang lain. Membiasakan mandiri pada anak sejak usia dini akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Hal ini akan terus terekam dan menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa nanti. 

8. Demokratis 
Pendidikan demokratis yang perlu dibiasakan sejak anak usia dini adalah dengan menghargai persamaan hak dan kewajiban pada diri sendiri maupun orang lain. Selain itu juga perlu dibiasakan untuk menghargai persamaan hak diri sendiri juga hak orang lain. 

9. Rasa ingin tahu 
Menggali rasa ingin tahu perlu dilakukan sejak anak usia dini. Rasa ingin tahu tersebut bisa berasal dari apa yang dilihat dan didengar. Tapi karakter anak memang berbeda-beda, jadi jangan heran jika ada anak yang seringkali bertanya dan ada juga anak yang tidak pernah bertanya. 

10. Kebangsaan 
Memperbesar rasa kebangsaan bisa dilakukan dengan membiasakan anak untuk bisa membedakan kepentingan diri sendiri, kepentingan kelompok juga kepentingan bangsa dan tanah air. 

11. Menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini 
Menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini bisa dimulai dengan membiasakan anak untuk cinta pada bahasa, cinta pada lingkungan sosial, cinta pada budaya bangsa, serta cinta pada keindahan tanah air. 

12. Menghargai prestasi 
Menghargai prestasi bisa dimulai dengan menghargai keberhasilan diri sendiri. Ketika kebiasaan menghargai keberhasilan pada diri sendiri ini sudah tertanam dengan baik maka akan muncul keinginan yang besar untuk berguna bagi diri sendiri. Tapi jangan lupa untuk membiasakan anak menghargai keberhasilan orang lain agar mereka tidak tumbuh menjadi generasi yang egois. 

13. Bersahabat dan komunikatif 
Kebiasaan bersahabat ditandai dengan anak yang senang bergaul, senang bekerjasama dengan orang lain. Jangan lupa memberikan pendidikan pada anak tentang komunikasi yang baik agar mereka mengerti arti persahabatan 

14. Cinta damai 
Cinta damai bisa dimulai dengan membiasakan diri menyenangkan hati orang lain. Menciptakan suasana yang nyaman di rumah juga akan mengajarkan pada anak agar terbiasa cinta damai. 

15. Gemar membaca 
Membiasakan anak gemar membaca sejak usia dini bisa dilakukan dengan cerita dan dongeng untuk melatih imajinasi mereka. 

16. Peduli lingkungan 
Untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan bisa dilakukan dengan memberi pengertian pada anak untuk mencegah kerusakan lingkungan juga memperbaiki kerusakan lingkungan. 

17. Peduli Sosial 
Peduli sosial bisa dilakukan dnegan menghormati kekurangan orang lain juga memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan. 

18. Bertanggung jawab 
Membiasakan anak bertanggung jawab sejak usia dini bisa dilakukan dengan memberikan pengertian pada anak agar menyadari apa yang dilakukan serta mengetahui akibat apa yang dilakukan.

0 komentar:

Posting Komentar