Rabu, 14 Agustus 2019

Menciptakan Sumber Daya Manusia Unggul untuk Mencapai Indonesia Maju


Hari ini, Rabu tanggal 14 Agustus 2019 mendapat kesempatan baik untuk mengikuti Talk show yang diselenggarakan oleh Forum Merdeka Barat 9. Bertempat di kantor Bapenas Jakarta. Kali ini  menghadirkan narasumber Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Guru besar FE UI Renald Kasali

Tema yang diangkat adalah SDM unggul, Indonesia Maju. Hal ini sangat sesuai dengan program 5 tahun kedepan presiden Joko Widodo. Setelah periode pertama kepemimpinan Jokowi yang  menitik beratkan pada infrastruktur, maka pada periode kedua ini akan dititikberatkan pada pembangunan SDM unggul

Akan tetapi apakah Indonesia sudah siap menjadi negara- maju? SDM unggul itu yang seperti apa sih?


Bapak Moeldoko menjelaskan bahwa Indeks pembangunan manusia Indonesia sebesar 71, 81 menempati peringkat ke 36 dari 144 negara- dalam global competitiveness index 2018. Jika ingin menjadi negara maju maka index harus diperkecil lagi agar peringkatnya bisa menyaingi negara maju lainnya.

Selama ini pemerintah sudah banyak melakukan perbaikan indeks kualitas manusia melalui perbaikan kualitas kesehatan dan pendidikan. Untuk menciptakan SDM unggul maka pemerintah perlu memperhatikan rakyat sejak dari dalam kandungan hingga lansia.


Menurut kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Human Capital Index yang dikeluarkan oleh world bank hanya 0,53 % dan berada di peringkat 87 dari 157 negara . Itu artinya 18 tahun kemudian anak yang lahir tahun ini produktivitas hanya mencapai 53%. Jadi pemerintah harus meningkatkan human Capital Index ini. Sudah saatnya Indonesia bertumpu pada SDM yang memiliki produktivitas tinggi.

Yang dibutuhkan untuk mencapai Indonesia maju adalah ketrampilan spesifik seperti pemikiran analitis & inovatif, pembelajaran aktif & strategi pembelajaran, kreatifitas, orisinalitas & pemrograman dsb. Ke depan nantinya sekolah gak akan cukup untuk menjadi manusia yang kompetitif.


Sedangkan Renald Kasali menjelaskan bahwa saat ini negara maju sedang mengalami defisit demografi , di mana jumlah usia lanjut semakin banyak sementara Indonesia mengalami bonus demografi di mana jumlah tenaga kerja semakin banyak. Ironis. Indonesia gak punya PAUD negeri yang bisa memberikan anak-anak usia emas sekolah gratis.

Pendidikan untuk anak usia dini tidak  hanya pendidikan untuk anak tapi juga pendidikan untuk orang tua. Untuk menghasilkan manusia berpotensi besar, maka kesehatan ibu juga harus diperhatikan. Karena gak mungkin anak yang lahir dari ibu yang tidak sehat apalagi kekurangan gizi akan menjadi anak yang unggul.

Sempat ditambahkan oleh salah satu Staf Kepresidenan yaitu bapak Yanuar bahwa kemaren bapak presiden Joko Widodo mengatakan bahwa perguruan tinggi Indonesia harus memiliki kualitas internasional dan harus bisa bersaing ditingkat global, kalau perlu rektor nya impor iya OK , tapi gak harus import lho ya . Jadi jangan gagal paham sama isu yang sedang viral ini.





0 komentar:

Posting Komentar