Sabtu, 07 Maret 2015

Museum Asia Afrika

Museum Asia Afrika berada di Gedung Merdeka jalan Asia Afrika No. 65 Bandung. Tidak ada biaya masuk alias gratis untuk bisa melihat koleksi museum yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980 ini. Di sini kita bisa melihat koleksi benda-benda yang digunakan pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tahun 1955, juga foto-foto serta diorama. 

Museum ini buka dari hari Selasa hingga Mingu. Jadi kalau hari Senin museum ini tuutp. Pada hari Selasa hingga Kamis museum Asia Afrika ini buka sejak pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Hari Jum’at Museum ini hanya buka pada pukul 14.00 hingga 16.00. Jika hari Sabtu – Minggu Museum Asia Afrika buka pada pukul 09.00 hingga 16.00. 
Jika memerlukan jasa pemandu maka di Museum Asia Afrika ini juga disediakan bagi pengunjung. Baik itu pengunjung umum ataupun pengunjung resmi pemerintahan. Untuk jasa pemandu ini gratis, karena di bagian depan museum ditulis “mohon tidak memberikan tips kepada petugas” atau “No Tips Please”. 

Begitu masuk ke dalam Museum Asia Afrika, kita diminta untuk mengisi buku tamu. Selanjutnya kita akan dipersilahkan melihat-lihat ruang pamer yang berisi koleksi benda-benda serta foto-foto dookumentasi peristiwa . Benda dan foto yang ada di sini bukan saja akan mengingatkan kita pada Konferensi Asia Afrika 1955 tapi juga Pertemuan tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor. 

Ada banyak foto di ruang pamer Museum Asia Afrika yang bisa memberikan gambaran kepada kita tentang peristiwa yang metarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika. Juga dampak dari Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional. Selain itu kita juga bisa melihat foto gedung Merdeka dari masa ke masa. Profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika juga bisa kita lihat dalam bentuk Multimedia di museum ini. 

Begitu masuk kita akan melihat diorama yang menggambarkan situasi pembukaan Konferensi Asia Afrika 1955. Di museum ini juga ada perpustakaan yang berisi buku-buku sejarah, sosial, politik serta budaya negara-negara Asia dan Afrika juga dokumen-dokumen KAA. 

Perpustakaan di museum ini berdiri pada tahun 1985 dengan prakarsa Abdullah Kamil yang saat itu merupakan Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London. Selain perpustakaan, di tahun yang sama juga dibuat ruang audio visual untuk menayangkan film-film dokumenter. Film yang ada di ruangan ini tentang kondisi dunia hingga tahun 1950-an, Kebudayaan negara-negara Asia Afrika serta Konferensi Asia Afrika dan konferensi-konferensi kelanjutannya. 

Sebelum keluar dari Museum Asia Afrika ini kita akna melewati aula tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Di sini masih tertata rapi kursi-kursi kayu yang dipakai dalam KAA dulu. Ada juga bendera negara-negara peserta KAA. Di bagian depan aula ini kita bisa melihat Gong Perdamaian Asia-Afrika. Di sampingnya terdapat prasasti yang bertuliskan nama-nama anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). 

Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, Museum Konferensi Asia Afrika juga seringkali mengadakan pameran yang berkaitan dnegan politik luar negeri serta sejarah diplomasi Indonesia. Ada juga komunitas yang dibentuk serta didukung oleh Museum Konferensia Asia Afrika. Kegiatan komunitas ini diantaranya diskusi buku, diskusi film serta festival budaya.

0 komentar:

Posting Komentar