Konflik biasanya dialami oleh si tokoh utama. Penulis bisa mendapatkan konflik dengan melihat masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Itulah gunanya riset. Penulis bisa melakukan interview pada teman dekat atau bisa juga mengamati kemudian membayangkan.
Seperti misalnya membayangkan bagaimana perasaan teman kita yang baru saja menerima hadiah dari orang yang tidak dikenal. Lalu apa yang akan dia lakukan pada hadiah itu? Apakah akan menyelidiki si pemberi hadiah atau akan mengembalikan hadiah tersebut? Bagaimana caranya dia mengetahui latar belakang si pemberi hadiah? Mengapa hadiah itu bisa diberikan untuknya?
Buatlah pertanyaan sebanyak mungkin dari satu kejadian yang dialami. Maka itu akan menjadi konflik yang kompleks. Konflik ini bisa kita susun seperti menyusun puzzle hingga menjadi sebuah cerita yang menarik.
0 komentar:
Posting Komentar