Senin, 09 Maret 2015

Mengenal Gedung Gas Negara Bandung


Jika menyusuri Jalan Braga, maka di bagian kanan Jalan, tepatnya sesudah melewati toko roti Sumber Hidangan, maka kita akan menemui sebuah Gedung tua bertuliskan Gas Negara di atasnya. Gedung ini merupakan salah satu gedung Cagar Budaya di Bandung. 

Di bagian depan gedung terdapat marmer persegi empat yang ditanam di dinding gedung. Pada marmer tersebut bertuliskan “ Gedung gas Negara”. Ada juga penjelasan bahwa gedung ini dibangun pada tahun 1930 karya R.L.A. Schoemaker. Gedung ini dulu berfungsi sebagai kantor pemasaran Pabrik gas. Bangunan ini dijadikan sebagai Cagar Budaya dengan perda Kota Bandung no.19/2009. 

Dulu gedung ini memang digunakan sebagai kantor perusahaan N.V Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM). Hanya saja gedung ini berfungsi sebagai kantor administrasi. Sedangkan pabrik gasnya sendiri berada di daerah Kiaracondong, Bandung dan mulai beroperasi sejak 17 Februari 1921. 

Saat itu penggunaan gas di Bandung ditujukan bagi dapur-dapur hotel, pabrik roti, bahan bakar penghangat di penginapan, barak maupun rumah sakit. Gas di Bandung dijual dengan cara disalurkan melalui pipa sambungan gas. Hingga tahun 1930 telah ada 3.750 sambungan gas di Bandung. 

Bangunan yang berada di Jalan Braga 33 tersebut dibeli oleh NIGM pada bulan September 1928. Sebelumnya bangunan ini digunakan sebagai sekretariat Bandoeng Vooruit dan kantor N.V.Becker & Co. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan gas NIGM berpindah tangan ke Perusahaan gas Negara hingga saat ini. Kini bangunan gedung Gas Negara ini dalam kondisi kosong.

0 komentar:

Posting Komentar