Jumat, 02 Januari 2015

Mengedit Tulisan

Kalau sudah selesai menulis sebuah cerita bukan berarti prosesnya berhenti sampai di sini. Kemudian kita bisa langsung mengirim tulisan tersebut ke media atau penerbit. Kita perlu membaca tulisan tersebut kemudian mengeditnya. Ini supaya editor yang membaca tulisan kita tidak sakit mata karena banyak huruf yang salah atau sakit hati karena alur ceritanya berantakan. 

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengedit tulisan yang selesai kita buat : 

1. Alur cerita yang mengalir dengan baik. 
Ketika membaca kembali ceritamu, maka kamu akan bisa merasakan apakah cerita itu masuk akal atau tidak. Kamu juga bisa merasakan apakah cerita yang dibuat itu membingungkan pembaca atau tidak. Begitu juga dengan alur ceritanya, apakah mengalir dengan baik atau malah berantakan dan tidak masuk akal. 

2. Adegan demi adegan masuk akal. 
Kalau kita membuat cerita fantasi, hal-hal yang tidak masuk akal memang bisa saja terjadi. Tapi kalau kita membuat cerita drama tentang kehidupan sehari-hari, maka adegan yang kita sajikan haruslah masuk akal. Seperti misalnya adegan hujan emas di sebuah desa. Tentu saja hal ini akan menajdi adegan yang tidak masuk akal. 

3. Panjang Naskah Yang Sesuai 
Yang dimaksud sesuai di sini adalah media yang akan kita kirimi naskah kita nanti. Misalnya saja ketentuan naskah untuk cerpen remaja adalah 6 halaman A-4, maka jika naskahmu lebih dari itu mau-tidak mau harus dipotong lagi. 

4. Konsistensi Unsur Pendukung 
Ada kalanya kita tidak konsisten memakai nama panggilan di awal, tengah maupun akhir cerita. Bisa saja terjadi di awal kita memakai kata “ayah” sedangkan di akhir cerita kita memakai kata “papa”. Begitu juga dengan jalan ceritanya ataupun lokasi kejadiannya. Bisa saja di awal kita mengisahkan berbelanja di pasar tradisional, tapi di akhir cerita kita memberigambaran tentang mall yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan cerita yang kita buat. 

5. Kalimat efektif dan Tanda Baca. 
Seringkali cerita yang terlalu panjang juga dikarenakan oleh kalimat yang terlalu panjang. Begitu juga dengan tanda baca yang kita gunakan. Bisa jadi kita tidak menggunakan tanda baca yang seharusnya dipakai. Misalnya kalimat tanya tapi tidak memakai tanda tanya. Tentu saja hal ini akan merubah persepsi pembaca.

0 komentar:

Posting Komentar