Sabtu, 27 Desember 2014

Raja Parkit - Cerita Rakyat Aceh

Di hutan belantara hiduplah Raja Parkit dan rakyatnya. Mereka hidup bahagia. Hingga pada suatu hari datanglah pemburu ke dalam hutan. Pemburu tersebut mengoleskan getah nangka di dahan-dahan pohon. 

Ada banyak burung parkit yang terjebak dan lengket di sana. Termasuk Raja Parkit. Untuk menyelamatkan rakyatnya, maka Raja Parkit berkata, “jika nanti pemburu datang, kalian harus berpura-pura mati. Nanti si pemburu pasti akan membuang kalian semua ke tanah. Tunggu aba-aba dariku, dan kita semua akan terbang kembali ke kerajaan parkit.” 

Ketika pemburu datang, terlihat kekecewaan di wajahnya.”Sungguh malang nasibku hari ini. Burung-burung parkit yang menempel pada perangkapku semuanya mati.” 

Si pemburu membuang semua burung parkit yang pura-pura mati. Ketika akan mengambil parkit terakhir, tiba-tiba ada kelinci yang berlari dan menginjak kakinya. Pemburu itu terkejut. Hal ini membuat parkit yang pura-pura mati mengira sebagai tanda dari raja mereka. 

Parkit-parkit itu pun terbang ke angkasa. Namun sayang, Raja Parkit masih tertinggal di dalam sangkar. Akhirnya Raja Parkit tertangkap oleh pemburu. Sepanjang hari Raja Parkit bernyanyi. Namun nyanyiannya adalah lagu kesedihan yang menyayat hati. Apalagi ketika si pemburu menjual Raja Parkit pada Raja Manusia dengan harga yang mahal. 

Raja Parkit terus menangis walaupun ia ditempatkan di sangkar emas. Keesokan harinya Raja manusia menemukan Raa Parkit mati di dalam sangkar. Dengan perasaan sedih Raja Manusia menyiapkan pemakaman burung kesayangannya itu. 

Ketika akan dikubur, bangkai Raja Parkit diletakkan di atas tanah. Pada saat itulah Raja Parkit terbang ke angkasa. Rupanya Raja Parkit hanya pura-pura mati. Ia pun kembali ke dalam hutan dan hidup bahagia bersama rakyatnya.

Hikmah cerita : Raja yang baik adalah yang bisa melindungi rakyatnya dan rela berkorban demi menyelamatkan rakyatnya.

0 komentar:

Posting Komentar