Senin, 25 Agustus 2014

Jalan-jalan ke Pantai Gondoria

Foto Koleksi Pribadi 
Siang hari yang terik sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk jalan-jalan di pantai. Panas matahari bisa membakar kulit dan menjadikan warna kulit kita menjadi lebih gelap. Tapi hal ini tidak berlaku di Pantai Gondoria. Sepanjang pantai ini ditumbuhi pohon cemara udang yang tinggi. Angin laut terasa sejuk ketika menerpa tubuh kita. Jadi kita bisa kapanpun datang ke sana. 
Foto Koleksi Pribadi 
Setelah berkendara dengan mobil selama kurang lebih 40 menit perjalanan dari Bandara Minangkabau, sampailah aku ke pantai Gondoria yang berada di Kota Pariaman. Sebenarnya kita juga bisa datang ke pantai Gondoria ini dengan naik kereta wisata dari Stasiun Kereta Api di Kota Padang. Dalam sehari ada 4 kereta yang bisa mengantar kita ke stasiun Pariaman. Dari stasiun kereta Pariaman kita tinggal berjalan kaki karena letak stasiun ini berada di dekat pantai Gondoria. 
Foto Koleksi Pribadi 
Dari mulai masuk pintu gerbang kita sudah bisa melihat banyak sekali permainan yang ada di kawasan pantai Gondoria ini. Ada bianglala yang dikenal sebagai Kaliang, juga perosotan dan permainan lainnya. Di tepi jalan juga banyak pedagang souvenir dan barang-barang lainnya. Harga barang di sini juga termasuk murah, jadi walaupun kita ingin menawar, maka perjuangan menawar tidak perlu sampai titik darah penghabisan. 
Foto Koleksi Pribadi 

Pantai yang berjarak kurang lebih 65 km ke arah utara dari Kota Padang dan hanya 100 m dari ibukota Pariaman ini cocok untuk dikunjungi keluarga yang ingin berlibur. Ada banyak wisatawan yang berkunjung, baik dari kota Padang maupun dari luar kota Padang. Tidak ada tiket masuk jika kita datang ke Pantai Gondoria ini alias gratis. Tapi walaupun gratis, pantai ini selalu terjaga kebersihannya. 
Foto Koleksi Pribadi 

Kita juga bisa berjalan-jalan di sepanjang tepian pantai tanpa takut kepanasan. Di kiri kanan jalan ada pohon cemara udang yang tinggi. Di sini ada banyak pedagang makanan sehingga kita bisa menikmati aneka makanan khas Padang Pariaman di tempat yang sejuk ini. 

Salah satu makanan khas di sini adalah Nasi Sek. Ini adalah sejenis nasi kucing yang ada di Jogja –Solo atau Nasi Jinggo yang ada di Bali. Sek artinya SEbungkus Kenyang. Kita bisa memilih aneka lauk khas Padang sebagai pelengkap nasi Sek ini. Biasanya ada banyak jenis lauk dari bahan dasar ikan seperti misalnya ikan asam padeh, gulai ikan masin , ikan masak gulai kuning, ikan goreng balado dan lain sebagainya. 

Foto Koleksi Pribadi 
Satu hal yang menarik dari Pantai Gondoria ini adalah pasirnya. Di sini kita bisa menemukan pasir pantai yang berwarna kecoklatan. Menemukan kulit kerang dan terumbu karang yang sudah mati adalah sebuah kesenangan tersendiri di pantai ini. 
Foto Koleksi Pribadi 
Jika kita berjalan menyusuri tepian pantai, maka kita akan sampai di sebuah sungai. Di tempat ini kita bisa melihat aktifitas para nelayan. Ikan-ikan hasil tangkapan akan dijual di tempat pelelangan ikan yang tidak jauh dari tempat ini. Kita juga bisa membeli ikan laut yang segar dengan harga murah langsung dari perahu nelayan yang baru saja membongkar muatan.  
Foto Koleksi Pribadi 
Pantai ini diresmikan pada sekitar tahun 1990 an oleh Bupati Pariaman saat itu yaitu Bapak Zainal Bakar. Sebelum menetapkan nama Gondoriah sebagai nama pantai ini, awalnya ada beberapa pilihan nama. Diantaranya adalah Piaman Indah, Angso Duo dan Gandoriah. Hingga akhirnya dipilihlah nama Gandoriah sesuai dengan kisah legenda yang ada di sini. 
Foto Koleksi Pribadi 
Dahulu ada sepasang kekasih bernama Anggun NanTongga dan Puti Gandoriah. Pada suatu hari Anggun Nan Tongga harus pergi mencari tiga pamannya yang sudah lama merantau namun tidak pernah pulang. Salah seorang paman yang dicari tersebut ternyata sudah pulang terlebih dahulu dan mengabarkan bahwa Anggun Nan Tongga telah meninggal. 

Dalam kesedihannya Puti Gandoriah bersemedi di Gunung Ledang. Beberapa waktu kemudian Anggun Nan Tongga datang. Kedua kekasih ini pun akhirnya bertemu kembali. Sayangnya mereka tidak bisa menikah karena keduanya adalah saudara sepersusuan. 
Foto Koleksi Pribadi 
Nama Angso Dua dijadikan pilihan karena jika kita memandang ke arah laut dari pantai ini, maka kita akan melihat beberapa gugusan pulau. Ada enam pulau kecil yang bisa terlihat yaitu Pulau Kasiak, Pulau Angso Duo, Pulau Tangah, Pulau Bando , Pulau Gosong dan Pulau Ujung. Jika datang ke pantai ini pada hari libur atau akhir pekan, maka ada berbagai permainan air yang bisa dinikmati seperti misalnya Banana Boat dan Jet Ski. 
Foto Koleksi Pribadi 
Ada satu acara istimewa yang diadakan setiap setahun sekali di Pantai Gondoriah ini, yaitu Festival Tabuik. Festival ini bertujuan mengenang kepahlawanan serta kematian Cucu Nabi Muhammad Saw. Jika ingin melihat festival ini kita bisa datang ke Pantai Gondoria pada bulan Muharam. Puncak fesival adalah pada hari Asyura yang jatuh pada tangal 10 Muharam. Namun acara Festival Tabuik ini sendiri sudah berlangsung sejak tangal 1 Muharam. 
Foto Koleksi Pribadi 

Tabuik sendiri berarti keranda, yaitu peti kayu untuk membawa orang meninggal. Pada perayaan ini ada dua tabuik setinggi 13-15 meter yang masing-masing akan diangkat oleh 20 orang laki-laki. Kedua tabuik itu bernama Tabuik Tasa dan Tabuik Subarang. Tabuik ini akan diarak dari pusat kota menuju pantai diiringi oleh pemain gendang. Walaupun kita datang bukan pada saat festival tabuik, tapi kita juga bisa melihat replika tabuik yang ada di Pantai Gondoriah ini. 
Foto Koleksi Pribadi 
Berkunjung ke Pantai Gondoria bukan saja untuk menikmati udara laut yang segar. Tapi di sini kita juga bisa menikmati suasana religi yang kental. Ini terbukti dengan adanya bangunan masjid yang berdiri megah tepat di depan pintu gerbang pantai. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berkunjung ke Pantai Gondoria yang indah ini.
Foto Koleksi Pribadi 

0 komentar:

Posting Komentar