PAdahal yang namanya penulis itu selalu peka dengan apa saja untuk bisa dijadikan bahan tulisan. Seringkali yang terjadi adalah penulis akan sulit mengatakan sesuatu, tapi ia akan dengan mudah menulis apa yang ingin dikatakannya itu dalam berbagai media. Seperti misalnya menulis status di FB yang panjang-panjang. Atau bisa juga menulis SMS sampai beberapa halaman.
Menulis bukan saja soal membuat cerita. Tapi lebih dari itu, menulis bisa jadi sebuah cara untuk mengungkapkan perasaan. Baik itu perasaan sedih, senang ataupun perasaan yang tidak jelas.
KArena menulis adalah sebuah ketrampilan yang semakin sering dilakukan maka akan semakin terampil, maka kita pun harus sering-sering berlatih. Itu jika kita memamng punya keinginan kuat untuk menjadi penulis.
Ada banyak cara untuk tetap bisa menulis, diantaranya adalah :
- Banyak membaca. Mustahil orang bisa menuliskan cerita berkualitas tanpa ia tahu banyak tentang apa yang sedang diceritakan. Salah satu cara memperbanyak pengetahuan tentu saja dengan banyak membaca.
- Mengikuti pelatihan menulis. Penulis adalah pekerjaan yang merdeka, namun dengan mengikuti pelatihan menulis kita bisa saling berbagi pengalaman dengan sesama peserta pelatihan, juga menimba ilmu dari pelatih yang ada. Selain itu dalam pelatihan menulis biasanya karya kita akan dibedah sehingga kita bisa tahu di mana letak kelemahan kita dalam hal menulis.
- Menulis Catatan harian. Kita bisa menulis catatan harian di buku harian. Tapi bisa juga di blog. Salah satu kelebihan menulis di blog adalah tulisan kita akan dibaca oleh banyak orang. Sehingga kita juga akan berlatih untuk menulis dengan baik. Karena kita pasti tidak mau kalau segala sampah hati kita akan diketahui oleh banyak orang. Dengan demikian kita akan menulis dengan berbagai kiasan dan bahasa samar yang lebih halus daripada kalau kita mengumpat dengan kata-kata. Dalam catatan harian kita juga bisa memberikan inspirasi pada orang lain melalui tulisan yang kita buat.
- Menulis sebagai terapi. Kalau kita sedang galau ataupun senang seringkali ada keinginan untuk dibagikan pada orang lain. Hanya saja seringkali tidak ada teman curhat yang baik. Bisa saja apa yang ingin kita sampaikan itu dituangkan dalam tulisan. Setelah apa yang ingin kita ungkapkan keluar semua maka perasaan kita pun akan merasa lega.
- Memiliki sebuah cita-cita besar. Mungkin kita ingin menjadi penulis best seller. Atau kita ingin menjadi penulis yang terkenal dan memiliki penghasilan tinggi dari karya yang kita hasilkan. Alasan-alasan tersebut bisa menjadi alasan kuat bagi kita untuk tetap menulis da terus menulis. Akan lebih baik lagi kalau cita-cita besar itu kita tulis kemudian ditempel di pintu kamar atau meja kerja sehingga setiap kali kita bisa melihatnya untuk membangkitkan semangat menulis.
- Memiliki Target Menulis. Karena penulis adalah pekerjaan yang merdeka maka penting kalau kita memiliki target. Misalnya akan menyelesaikan novel dalam waktu 3 bulan. Dengan demikian kita akan selalu menulis pada jadwal yang sudah kita tentukan sendiri agar target yang sudah kita tentukan sendiri itu bisa tercapai.
- Bergabung dengan klub atau komunitas menulis. Di dalam komunitas kita bisa saling berbagi dan saling mengingatkan. Seringkali di dalam komunitas kita membangkitkan semangat menulis masing-masing anggotanya.
- Memberi hadiah bagi diri sendiri. Siapa lagi yang akan menghargai diri kita kalau bukan diri kita sendiri? Penghargaan itu bisa jadi berupa makan steak ketika menyelesaikan naskah sesuai target. Atau bisa saja pergi ke spa ketika menunggu naskah terbit dll.
- Membuat Kartu Ide. Kartu ini berisi tentang ide-ide tulisan yang bisa saja kita temukan kapan saja tanpa sengaja. Setiap kartu akan berisi satu ide. Kartu ini bisa ditempelkan di atas meja kerja atau ditempat yang bisa kita lihat setiap saat. Atau bisa juga kita membuat kartu dari bahan karton tebal warna-warni yang menarik. Jadi kapanpun kita malas dan tidak tahu akan menulis apa, kartu ini bisa membangkitkan semangat menulis kita.
0 komentar:
Posting Komentar