Jumat, 23 Mei 2014

Puteri Yang Menjadi Ular - Cerita Rakyat Sumatera Utara

Pada jaman dahulu, Ada seorang raja di daerah Simalungun. Raja itu mempunyai seorang putri yang sangat cantik. Kecantikan putri raja ini sudah tersiar ke mana-mana. Hingga pada suatu saat, datang seorang raja muda dari negeri tetangga yang datang untuk meminang. 

Tentu saja putri itu sangat senang mempunyai calon suami seorang raja yang masih muda dan tampan. Ia selalu merawat dirinya sebelum hari pernikahan datang. Pada suatu hari, putri itu ingin mandi di kolam taman istana. 

Pada saat itu cuaca sangat cerah. Putri ditemani oleh para pengasuhnya menikmati sejuknya air di kolam. Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang, hingga membuat sebuah dahan yang berada tepat diatas kolam patah. 

Dahan itu kemudian jatuh menimpa putri yang sedang mandi. Malangnya, dahan itu melukai hidung putri. Darah mengucur dari luka tersebut. Para pengasuh sibuk menolong putri. 

Setelah darah pada luka itu tidak lagi mengalir, putri melihat bayangan dirinya di air. 

“Aku menjadi jelek sekarang.” Teriak putri sedih bercampur kecewa. 

“Tidak putri, kau tetap cantik, itu hanya luka kecil saja, sebentar lagi juga sembuh.” Bujuk salah pengasuh. 

“Tapi aku tidak bisa seperti ini pada saat pesta pernikahanku nanti. Ini akan sangat memalukan raja dan ratu.” 

" Para pengasuh mencoba untuk membujuk, tapi tidak berhasil. Putri tetap saja menangis dan menyesali hidungnya yang terluka. Akhirnya beberapa orang pengasuh pergi menemui raja untuk melaporkan hal tersebut, sedangkan pengasuh yang lainnya tetap berada di tepi kolam menjaga putri. 

Tanpa diketahui oleh para pengasuh, putri diam-diam berdoa kepada para dewa.  

“Dewa, aku tidak bisa berpenampilan seperti ini pada saat menikah nanti. Lebih baik kau ambil diriku dari pada aku membuat kedua orang tuaku dan calon suamiku nanti kecewa.” 

Doa putri itu sangat khusyuk, sehingga Dewa pun mengabulkan permohonan putri itu. Perlahan-lahan tubuh putri tersebut berubah. Awalnya dari bagian bawah kemudian naik ke atas, hingga hampir seluruh tubuhnya berubah menjadi ular. 

Ketika raja dan ratu datang, mereka sangat terkejut. “Di mana putriku?” tanya raja dan ratu kepada para pengasuh. 

“Ular yang ada di tepi kolam itu adalah putri raja dan ratu.” Jawab salah seorang pengasuh ketakutan. 

Raja dan ratu hanya bisa menangis melihat putrinya berubah menjadi ular. Sementara itu ular jelmaan putri tersebut, pergi ke balik semak-semak dan tidak pernah kembali lagi ke istana. 

PESAN: Sebelum mengambil sebuah keputusan, pertimbangkanlah dengan sunguh-sungguh akibat yang akan terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar