Di kabupaten Ciamis propinsi Jawa Barat ada sebuah pantai yang dikenal dengan nama Pantai Karang Nini. Di pantai ini ada dua buah batu karang yang saling berhadapan. Sebuah batu karang yang mirip dengan bentuk manusia bersujud disebut dengan nama Karang Nini. Sedangkan batu karang yang ada dihadapannya dikenal dengan nama Balekambang.
Dulu di desa Karangtunjang Ciamis hidup sepasang kakek dan nenek. Mereka tidak mempunyai satu orang anak pun hingga usia tuanya. Kakek itu bernama Aki Ambu Kolot. Sedangkan istrinya bernama Nini Arga Piara. Setiap hari Aki Ambu Kolot peri ke laut mencari ikan. Sementara Nini Arga Piara mengerjakan pekerjaan rumah. Ikan hasil tangkapan Aki Ambu Kolot akan dijual oleh Nini Arga Piara ke pelelangan ikan. Sebagian lagi akan dibuat ikan asin oleh Nini.
Pada suatu hari Aki Ambu Kolot sedang sakit. Namun ia tetap saja memaksakan dirinya untuk pergi ke laut. Ketika Nini Arga Piara melarangnya, Aki pun beralasan, “siapa yang akan memberi kita makan untuk besok jika aku tidak pergi mencari ikan hari ini. “
Akhirnya Nini Arga Piara melepas suaminya dengan berat hati. Sementara itu di tengah laut cuaca sangat cerah. Namun sayangnya malam itu tidak ada satupun ikan yang mau memakan umpan dari pancing Aki Ambu Kolot. Bahkan hingga pagi hari tali pancing itu tidak ada ikan yang menyentuhnya.
Tubuh Aki Kolot sampai membatu di atas kapal. Batu itu pun berubah menjadi karang dn mengapung menuju pantai. Sementara itu Nini Arga Piara dengan setia menunggu suaminya pulang. Sejak pagi ia sudah menyiapkan sarapan untuk Aki. Sayangnya hingga sore tiba Aki tidak juga pulang ke rumah.
Dengan rasa cemas, Nini pun berjalan menyusuri pantai mencari suaminya. Entah siapa yang membimbingnya, tiba-tiba Nini Arga Piara sampai di depan sebuah batu karang. Sebuah suara gaib pun memberitahunya, “Wahai Nini Arga Piara, batu karang yang ada dihadapanmu itu adalah penjelmaan dari suamimu.”
Mendengar hal itu Nini Arga Piara langsung bersujud sambil berdoa pada, “Ya Tuhan ubahlah diriku sama seperti suamiku agar kami bisa selalu bersama.” Tiba-tiba petir menyambar dan Nini Arga Piara berubah menjadi batu.
Hikmah Cerita : Sifat setia kawan dan senasib sepenanggungan perlu selalu dijaga.
Rabu, 21 Mei 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar