Gunung Batu Hapu adalah sebuah gunung batu yang bentukya mirip sebuah kapal. Gunung ini berada di perbatasan Desa Tambarangan dan Lawahan. Kedua desa ini berada tidak jauh dari kota Rantau Kabupaten Tapin Propinsi Kalimantan Selatan. Kini Gunung Batu Hapu merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Kalimantan Selatan.
Dulu di perbatasan Desa Tambarangan dan Lawahan hidup seorang perempuan bersama anak laki-lakinya yang masih kecil. Perempuan itu bernama Nini Kudampai. Sedangkan putranya bernama Angui. Kehidupan mereka sangat miskin, namun Nini Kudampai selalu bekerja keras. Mereka berdua juga punya hewan peliharaan yaitu babi putih, ayam putih dan juga anjing putih.
Pada suatu hari ada seorang saudagar bernama “Keling”. Saudagar itu ingin membawa Angui ke negerinya dan menjadikannya anak angkat. Dengan berat hati, Nini Kudampai akhirnya mengijinkan Angui dibawa oleh saudagar Keling.
Di rumah saudagar Keling, Angui sangat dimanja. Hal ini menjadikannya seorang anak yang malas. Beberapa tahun kemudian, saudagar Keling tidak suka pada sifat Angui yang malas dan tidak mau bekerja. Maka saudagar Keling mengusir Angui. A
Dengan terpaksa, sejak saat itu Angui harus bekerja keras. Karena perjuangannya, dalam beberapa tahun Angui sudah berhasil menjadi seorang saudagar kaya, bahkan kekayaannya melebihi kekayaan saudagar Keling. Kemudian Angui dijadikan menantu oleh Sultan, hingga kekayaannya semakin bertambah.
Pada suatu hari Angui ingin pulang ke kampung halamannya. Ia pergi dengan menggunakan kapal yang besar dan mewah. Tapi ketika melihat ibunya yang sudah tua renta, Angui tidak mau mengakuinya. Walaupun si ibu membawa tiga binatang kesayangan Angui yang ia tinggal dulu.
Hati si ibu menjadi sangat sedih. Ia pun mengutuk anaknya. Kapal Angui dan isinya kemudian berubah menjadi gunung. Hingga kini gunung dari kapal Angui tersebut dikenal dengan nama “Gunung Batu Hapu”.
0 komentar:
Posting Komentar