Senin, 28 April 2014

Langkah-langkah Menulis Cerita Fantasi



1. Menentukan ide awal 

Ide awal bisa meliputi : 
  • Cerita 
  • Karakter tokoh 
  • Setting 
Yang perlu diingat bahwa ide cerita ini harus masuk akal. Walaupun ini adalah cerita fantasi tapi jangan sampai membuat ide yang mustahil misalnya Tuhan yang dikalahkan oleh jin. Kalaupun misalnya kita membuat cerita yang melawan hukum alam, seperti misalnya cerita tentang matahari yang jaraknya hanya beberapa kilometer saja dari bumi, maka kita harus bisa memberi alasan yang masuk akal. 

Yang pasti, ide cerita harus menarik dan bisa memberikan kenangan yang selalu diingat oleh pembaca nantinya. Misalnya ide cerita sekolah penyihir pada kisah Harry Poter yang selalu diingat oleh pembaca. 

2. Melakukan riset 

Setelah ide awal kita temukan maka kita harus memiliki banyak informasi pendukung. Misalnya saja kita akan membuat cerita fantasi tentang candi borobudur maka kita harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang candi borobudur dahulu dan kini. Ini penting dilakukan agar cerita yang kita buat tidak menjadi sebuah cerita konyol. 

Dengan melakukan riset terlebih dahulu maka kita akan tahu bagaimana kehidupan masyarakat saat itu sehingga kita bisa membuat latar belakang tokoh juga setting yang sesuai. Misalnya saja kita menulis tentang kehidupan pada jaman Candi Borobudur dibangun. Maka kita perlu tahu di mana mereka tinggal. Apakah di rumah? Ataukah ada yang tinggal di gua? Apakah pada saat itu sudah mengenal kayu bakar? Atau bahkan mereka sudah memasak dengan memakai arang?  

3. Membuat detail ide awal 

Di sini kita perlu membuat peta cerita, diantara adalah : 
  • Tentukan garis besar cerita
  • Di mana tempat kejadian cerita ? Apakah di bumi? Apakah di Planet? Apakah di negeri antah berantah dan di bumi? 
  • Kapan kejadian ini berlangsung? 
  • Tentukan tokoh antagonis dan protagonis
  • Tentukan juga tokoh-tokoh yang ada di skeitarnya yang akan mempengaruhi cerita. 
  • Bagaimana karakter masing-masing tokohnya? Apakah karakternya realistis atau fantasi? 
  • Apa yang menjadi benang merah dalam cerita? 
  • Bagaimana tokoh antagonis dan protagonis bertemu?
  • Bagaimana peran masing-masing tokoh pendukung sehingga menyebabkan perubahan pada akhir cerita 
  • Tentukan sesuatu yang terjadi di bagian awal cerita 
  • Tentukan juga pergolakan yang terjadi di bagian tengah cerita 
  • Tentukan perubahan apa yang terjadi pada akhir cerita. 
  • Tentukan konflik yang akan ada dalam cerita 
  • Tentukan rintangan yang akan dihadapi oleh tokoh protagonis
  • Tentukan adegan menegangkan yang akan ada dalam cerita. Misalnya ketakutan terbesar si tokoh dan ketakutan seperti apa yang dialaminya. 
  • Buat alasan mengapa para tokoh melakukan hal yang mengarah pada konflik. 
  • Tentukan kejutan di akhir cerita. 
  • Tentukan pengaruh yang diinginkan bagi pembaca nantinya.   
4. Membuat kerangka cerita

Kerangka cerita tidak menyimpang dari ide awal. Di sini kita perlu membuat sinopsis keseluruhan cerita yang kita dapat dari detail ide awal. Setelah itu kita akan membuat sinopsis setiap bab. 

5. Mulai menulis cerita

Tentukan siapa yang akan bercerita dalam kisah yang kita tulis. APakah orang pertama, orang kedua atau orang ketiga. Gunakan kerangka cerita agar kita tidak bingung akan memulai dari mana dan berakhir di mana. Yang perlu diingat adalah biar saja imajinai kita mengalir dalam tulisan. Jangan pernah menghentikannya karena imajinasi yang sama tidak akan pernah datang di waktu yang berbeda. 

6. Membuat Catatan Ketentuan/Patokan. 

Ketentuan ini dibuat untuk mengontrol agar cerita tidak keluar dari kerangka cerita yang telah kita buat. Ketentuan atau patokan ini bisa berupa catatan tentang kemajuan dari setiap tulisan yang sudah kita hasilkan. Bisa jadi catatan ini juga berisi tentang ide-ide baru yang bisa kita tambahkan dalam cerita. Atau bisa juga berisi ilmu kepenulisan termasuk ilmu baru dalam mengolah ide menjadi cerita. 

0 komentar:

Posting Komentar