Gambar: Pohon Cathinone
Sumber: mykhat.co.uk
1. Dalam konvensi PBB untuk zat-zat Psikotropika pada tahun 1971 Cathinone dimasukkan ke dalam golongan I. Sedangkan Cathine yang terdapat dalam tanaman Khat dimasukkan ke dalam golongan III. Cathinone sintetis berupa amfepramone dan pyrovalerone dimasukkan kedalam golongan IV.
2. Dalam Konvensi Zat Psikotropika Internasional pada tahun 1993, Chatinone ditetapkan sebagai obat-obatan terlarang golongan I dalam Undang-undang Pengawasan Psikotropika yang ditetapkan oleh DEA.
3. Dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Kathinone digolongkan ke dalam Narkotika golongan 1, di mana dalam daftar yang ada dalam undang-undang tersebut Kathinone terdapat pada urutan ke-35.
4. Kathinone dikenal sebagai Katinona atau Cathinone atau benzoyletanamina.
5. Di pasaran Kathinone juga sering disebut dengan nama haggigat terutama di Israel atau di Inggris disebut sebagai Neropedron (Nerophedrone).
6. Kathinone merupakan zat monoamina alkaloid atau alkaloid aktif yang ada dalam tanaman Khat (Catha edulis).
7. Daun Khat segar memiliki efek psiko aktif yang lebih kuat daripada daun kering.
8. Tanaman Khat tumbuh di Benua Afrika seperti Kenya, Somalia, Yaman serta Semenanjung Arab.
9. Di tempat tumbuhnya, sari tanaman Khat ini dijadikan sebagai minuman, rokok serta dikonsumsi segar dengan cara dikunyah bahkan dibuat jus.
10. Di Afrika dikenal sebagai salad Afrika, teh Afrika, Somali teh serta Tohat.
11. Di Arab Khat disebut juga sebagai teh Arab.
12. Di Indonesia pohon Chatinone banyak di tanam di daerah Bogor terutama di kampung Tugu Pasir Selatan Cisarua Bogor. Tanaman ini mulai dibudidayakan di daerah ini sejak tahun 2005.
13. Para petani Chatinone bisa memanen tanaman ini sebanyak 4-5 kali dalam sebulan. Dari lahan seluas 300 meter persegi, petani Chatinone bisa mengantongi uang sebanyak Rp 3,3 juta dalam sekali panen.
Gambar: Panen Cathinone
Sumber: flickr
14. Tanaman Chatinone ditanam dari benih berupa biji yang kemudian tumbuh menjadi perdu atau tanaman semak dan siap dipanen.
15. Menurut Kalix P, peneliti dari Universitas Jenewa Swiss, zat katinona merupakan bentuk alami dari amfetamin. Katinona kemungkinan juga merupakan contributor utama bagi efek stimulan pada Catha edulis.
16. Di Amerika Serikat Kathinone sintetis digunakan sebagai bahan utama dalam campuran obat-obatan terlarang seperti bath salts (garam mandi).
17. Peredaran zat sintetis Chatinone dinyatakan illegal di Amerika Serikat sejak bulan Oktober 2011. 18. Struktur kimia Cathinone sangat mirip dengan amfetamin.
19. Untuk menguji kandungan Cathinone dalam tubuh pada pengguna bisa diuji dengan uji urin atau uji serum dengan sediaan rambut dan darah.
20. Dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1991, Arnold Brossi mengatakan bahwa Cathinone memiliki potensi yang kuat merangsang sistem saraf pusat.
21. Efek yang dtimbulkan oleh Kathinone pada tubuh manusia miirip dengan amfetaminn yaitu berupa stimulant. Padahal Kathinone bukan merupakan turunan dari unsur kimiawi kelompok zat amfetamin.
22. Cathinone alami merupakan stimulant dengan potensi lebih ringan daripada alcohol dan tembakau.
23. Cathinone sintetis lebih berbahaya daripada cathinone alami.
24. Cathinone sintetis berbentuk serbuk krsital putih atau kecoklatan dan ada juga yang dikemas dalam bentuk kapsul atau tablet sebagai pengganti pil ekstasi.
25. Chatinone sintetis biasanya digunakan dengan cara dihirup, ditelan atau dicampur air kemudian disuntikkan ke dalam tubuh.
26. Oleh beberapa oknum Chatinone dibuat sintetisnya berupa :
Amfepramone
Pyrovalerone
Methylenedioxypyrovalerone
Mephedrone
Methylone
27. Amfepramone dan pyrovalerone seringkali digunakan sebagai obat pengurang nafsu makan.
28. Cathinone sintetis mulai banyak beredar di dunia mulai tahun 2009.
29. Cathinone sintetis disusun dari zat-zat precursor, jadi bukan dibuat dari daun Khat.
Gambar: Pohon Cathinone
Sumber: mykhat.co.uk
30. Jika dikonsumsi secara berlebihan maka Cathinone ini akan menyebabkan efek jangka pendek seperti:
- mudah marah
- sering berhalusinasi
- mudah panik.
31. Efek stimulant yang ditimbulkan oleh Kathinone pada sistem saraf pusat bisa menyebabkan :
- Meningkatnya suasana hati (mood) sehingga mengalami rasa bahagia yang berlebihan (Euforia)
- Banyak bicara
- Hiperaktif
- Tidak merasa lelah
- Rasa nyaman yang berlebihan
- Meningkatnya dorongan seksual
- Meningkatnya semangat kerja.
32. Efek halusinogen bisa menyebabkan ketergantungan pada Kathinone, sedangkan pada tubuh bisa menimbulkan efek:
- Halusinasi
- Depresi yang berkepanjangan
- Agresif yang luar biasa
- Paranoid berat
- Rasa panik yang berkepanjangan
- Tidak takut melakukan kekerasan pada diri sendiri ataupun orang lain
33. Efek jangka panjang yang bisa ditimbulkan jika Chatinone ini dikonsumsi secara terus menerus adalah :
- Memori jangka pendek menjadi buruk
- Memiliki pikiran ingin bunuh diri
- Kebingungan yang terus menerus
- Perubahan emosi
- Pemakaian overdosis bisa menyebabkan kejang, kram dan berakhir pada kematian
Sumber :
Anonim, Masalah Narkotika, psikotropika dan obat-obatan berbahaya, Yayasan Mitra Bintibmas, 1999
Budi Suryatin, Sains Materi dan sifatnya , Jakarta, Grasindo , 2004
Yustinus Semiun OFM. Drs, Kesehatan Mental 2, Yogyakarta, Kanisius, 2006
Subagyo Partodihardjo, Kenali Narkoba &Musuhi Penyalahgunaannya, Jakarta, Esensi, 2000
jewettc.wikispaces.com
Wikipedia.org
indoganja.com
alleganyhealthdept.com
news-medical.net
www.who.int
Detik.com
mykhat.co.uk
sains.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar