Sabtu, 28 Desember 2013

Warna – Warni Kuliner Tradisional Bali

Ada banyak tempat wisata di Bali. Ada banyak juga wisatawan dari berbagai negara yang datang di Bali. Namun ada banyak makanan non halal di Bali. Sajian kuliner tradisional selain memiliki cita rasa yang unik juga bisa menjadi pilihan kuliner halal selama di Bali. Kuliner tradisional Bali ini bisa kita jumpai mulai dari kaki lima hingga restoran berkelas. 


Ada ayam betutu yang kaya dengan rempah di Denpasar. Kenikmatan bebek bakar juga bisa dirasakan sambil menikmati keindahan alam ubud. Nasi ayam Kedewatan bisa jadi pilihan diantara hidangan non halal di resto kawasan Ubud. Jika ingin menikmati keindahan pantai Sanur, kita bisa mampir makan di Warung Nasi Campur Ayam Men Weti. Bahkan kalau mau makan sambil berbelanja barang seni maka Sate Lilit Ikan Tengiri di Pasar Sukowati ini bisa dicoba. 

Mau makan malam yang murah meriah tapi sarat dengan nuansa Bali bisa dengan menikmati sebungkus nasi Jinggo di Jimbaran. Kalau mau makan yang segar sambil menikmati Kuta di malam hari, maka rujak Bali Bu Putu bisa jadi pilihan. Menikmati deburan pantai juga bisa dilakukan sambil menikmati hidangan makan malam di Bebek Bengil Nusa Dua . 

Ayam Betutu Khas Gilimanuk di Denpasar 

Resto dengan maskot Petruk Dolar ini menu utamanya adalah ayam betutu. Namun di sini juga ada makanan lain dengan bahan utama ayam dan bebek. Ada 4 pilihan tempat di Bali untuk bisa menikmati ayam betutu khas Gilimanuk ini. Di Denpasar kita bisa datang ke Jalan Merdeka no.88 Renon atau bisa juga ke Jalan Buluh Indah no.51 Denpasar. Di Kuta juga ada tepatnya di Jalan Raya Tuban no.2X. Kalau kita berada di Nusa Dua maka bisa mampir ke ayam betutu khas Gilimanuk yang ada di Jalan By Pass Ngurah Rai No.89. 
Ayam Betutu Khas Gilimanuk 
Ayam betutu sangat cocok bagi penyuka masakan pedas. Aroma bumbu khas Bali dalam ayam ini dominan dengan wangi jahe dan daun jeruk yang mengggugah selera. Ayam betutu dimasak dengan cara dikukus bersama dengan bumbu-bumbunya. Mirip seperti pepes ayam sebenarnya, hanya saja penyajiannya tanpa daun pisang. Kenikmatan ayam betutu ini adalah bumbu serta rempah-rempah khas Bali yang banyak yang melumuri seluruh bagian ayamnya. 
Nasi Campur Khas Bali
Di sini juga ada menu nasi campur khas Bali. Dalam satu piring nasi khas Bali terdapat nasi putih, sate lilit Bali, pepes ayam, ayam suwir, plecing kangkung, telor masak pedas ½ butir, kacang tanah goreng sebagai taburan. Menu istimewa lainnya adalah Sop Ares. Yang namanya Ares adalah batang pohon pisang dibagian yang paling dalam, jadi rasanya renyah. Kuah sop yang ditambah dengan suwiran daging bebek menjadikan sop ini semakin segar. 
Sop Ares 
Kita juga bisa kok memesan sate lilit Bali yang terkenal itu. Ada beberapa pilihan daging yang digunakan sebagai bahan sate lilit ini. Diantaranya daging ayam atau daging tuna. Yang namanya sate lilit ini adalah daging cincang yang diberi bumbu kemudian dililitkan pada batang kelapa atau batang bambu. Sate ini dibakar terlebih dahulu sebelum disajikan. 
Sate Lilit Bali 
Kalau mau yang seger-seger kita juga bisa mencoba menu plecing kangkung. Walaupun plecing kangkung merupakan makanan khas Lombok, tapi di Bali menu yang satu ini juga cukup terkenal lho. Plecing kangkung adalah kangkung yang direbus dan disiram dengan sambal pedas. Kalau mau makan kita perlu mengaduknya terlebih dahulu dengan garpu atau tangan agar sambalnya tercampur dengan kangkung rebusnya. 
Lawar 

Ada satu lagi menu khas Bali yang ada di sini, yaitu lawar. Bahan utama dari lawar adalah nangka muda yang ditambah dengan bumbu-bumbu khas Bali. Di resto ini kita bisa menikmati lawar yang dicampur dengan suwiran daging ayam. Dan istimewanya lagi, lawar di sini tidak menggunakan darah seperti lawar yang tersaji di warung-warung khas Bali lainnya. 

Menikmati Bebek Di Tepi Sawah Ubud 

Jika pergi ke Goa Gajah di Ubud maka kita bisa mampir dan menikmati aneka jenis menu dari bebek di resto yang satu ini. Dari pusat kota Ubud, resto bebek tepi sawah ini bisa ditempuh sekitar 10 menit. Seperti namanya, resto bebek ini memang berada tepat di tepi sawah tepatnya di Jalan Raya Goa. 

Kita bisa mengunjungi tempat ini mulai jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Kalau kita tidak bisa ke Ubud, maka menu bebek tepi sawah ini juga bisa dinikmati di Jalan Raya Tuban Kuta yang jaraknya tidak begitu jauh dari Bandara Ngurah Rai. Hanya saja bebek tepi sawah yang ada di Kuta ini tidak berada di tepi sawah, melainkan di lantai dua di atas pusat belanja oleh-oleh khas Bali. 
Bebek Bakar  dan kalasan kacang panjang
Menu utama yang paling saya sukai di sini adalah bebek bakar yang disajikan bersama kalasan kacang panjang. Ukuran bebeknya lumayan puas dimakan yaitu ½ ekor. Rasa manisnya pas dan daging bebeknya juga empuk tanpa bau amis sama sekali. Sebagai pelengkap disajikan juga 3 jenis sambal yaitu sambal uleg, sambal goreng embe Bali yang terasa bawang goreng serta trasinya dan sambal matah yang menggugah selera. 
Bebek Goreng Crispy 
Menu lain yang bisa dicoba adalah bebek goreng crispy yang disajikan dengan sayur kalasan kacang panjang ala Bali. Kerenyahan bebek goreng crispy ini bisa dirasakan pada kulitnya. Daging di dalamnya tetap lembut namun bumbu khasnya sangat terasa. Tekstur yang lembut pada daging bebek ini membuat kita bisa dengan mudah menyuwir atau merobek kemudian menggigitnya. 

Rahasia kelezatan di resto ini adalah bebek yang digunakan merupakan bebek lokal. Yaitu bebek yang biasa diangon (digembalakan) sehingga makanan yang dimakan pun masih tradisional. Selain itu daging bebek yang diolah adalah daging segar yang baru dipotong, bukan daging beku. Harga satu porsi bebek di sini antara Rp 85.000 – 90.000. 

Selain menikmati keunikan hidangan bebek yang legit, di sini kita juga bisa menikmati keunikan tempat makannya. Ada gazebo-gazebo yang berada di tepi sawah sehingga cocok dijadikan tempat makan bersama keluarga atau teman-teman. Kita juga bisa lho berfoto ria di tepi sawah atau sambil berjalan di pematang sawah. Bahkan sesekali kita juga akan melihat orang menggiring bebek ke sawah. Selama menikmati hidangan di sini kita juga akan mendengarkan alunan gamelan Bali yang khas. 

Nasi Ayam Kedewatan Ubud 

Bagi penyuka pedas, makan di Warung Nasi Ayam Bu Mangku ini bisa jadi pilihan utama. Tempat ini berada di Jalan Raya Kedewatan Desa Kedewatan Ubud. Begitu terkenalnya warung makan ini sehingga kita juga bisa menikmatinya di Tukad Badung Renon Denpasar juga di Jalan Kayu Jati Seminyak. 
Nasi Ayam 
Tempat makan ini memang cocok dijadikan sebagai tempat makan siang, karena kalau kita datang ke sini sekitar jam 3 sore maka bisa dipastikan tidak akan kebagian. Di sini kita bisa makan dalam suasana yang tenang jauh dari keramaian kota. Selain warung Nasi Ayam Bu Mangku di dekat sini juga ada Warung Nasi Ayam Mardika. Pemilik dua warung nasi ini memang masih bersaudara. 
Nasi campur Bali 
Di Warung Nasi Ayam Mardika pada halaman belakang ada teras dengan bangunan khas Bali yang bisa dijadikan tempat makan lesehan. Di sini kita bisa menikmati satu porsi Nasi Ayam yang terdiri dari nasi putih, satu tusuk sate lilit ayam, sayur kacang panjang, kelapa parut bakar, ayam suwir bumbu bali, jeroan kering ayam serta kacang tanah goreng. 
Sambal Matah 
Ada sambal matah khas Bali yang dihidangkan secara terpisah di sini. Dari namanya jelas kalau ini adalah campuran bahan-bahan mentah. Sambal ini terdiri dari cacahan bawang merah dan cabai serta ditambah dengan minyak kelapa sehingga aromanya semakin menggugah selera makan. 

Nasi Campur Ayam Men Weti Diantara Keindahan Pantai Sanur. 

Keunikan tempat makan ini adalah menunya yang khas Bali. Selain itu tempatnya berada di dekat pantai Sanur sekitar 50 meter dari bibir pantai, tepatnya dekat dengan penyeberangan boat menuju Nusa Lembongan. Nama jalannya adalah Segara Ayu, tapi untuk mencari tempat ini tidak akan sulit karena memang sudah sangat terkenal. Uniknya lagi kalau makan di sini mesti ngantri apalagi pada waktu musim liburan. 

Setelah menikmati Sun rise di pantai sanur kita bisa mampir ke sini. Warung ini buka sejak jam 8 pagi jadi cocok sebagai tempat sarapan keluarga. Tapi jika kita datang jam 11 pagi belum tentu kebagian lho. Kalau pas nasib lagi mujur kita masih bisa menikmati nasi campur di sini hingga jam 2 siang. 
Nasi Campur Ayam Men Weti 
Menu utama dan menjadi satu-satunya di warung ini adalah nasi campur ayam. Dalam satu piring ada nasi putih, daging ayam, telur bumbu merah, usus ayam, urapan khas Bali ditambah dengan taburan bawang goreng. Jadi bisa dibayangkan kalau rasa utamanya adalah pedas. Satu porsi Nasi Campur Ayam ini bisa kita nikmati hanya dengan membayar Rp 15.000. Murah bukan? 

Menikmati Lezatnya Sate Lilit Ikan Tengiri Pak Komang Sambil Belanja di Pasar Seni Sukowati. 

Selesai belanja di Pasar Seni Sukawati pasti terasa lapar. Makan di bawah rindangnya pohon di dekat pasar pasti jadi satu momen yang unik. Selain hidangannya juga unik yang khas Bali. Memang Sate Ikan Tengiri Pak Komang yang berada di depan toko Puri’s kira-kira 100 meter dari Pasar Sukowati ini bisa jadi pilihan utama. 
Sate Lilit Tengiri Sukowati 
Kita bisa datang ke sini sekitar pukul 12 siang sampai 4 sore. Tapi jangan datang ke tempat ini pada saat menjelang atau sesudah hari Raya Nyepi, Kuningan maupun Galungan karena Pak Komang akan libur selama beberapa hari. Aslinya ini adalah Sate Ikan khas Nusa Penida. Dengan campuran ikan tengiri dan bumbu khas Bali yang menjadi rahasia si pemilik warung, maka sate lilit ini menjadi hidangan khas Bali yang istimewa. Tusukan yang digunakan adalah pelepah kelapa sehingga ukurannya lebih lebar dan lebih enak memegangnya. 
Nasi Sela 
Sate lilit ikan ini bisa dimakan dengan tipat atau ketupat. Bisa juga dimakan dengan nasi sela yaitu nasi yang dicampur dengan ketela rebus yang dicacah kecil-kecil. Pak Komang memasak tipat serta nasi sela ini sendiri, jadi bisa dipastikan kematangannya sempurna. 

Makan Malam Nasi Jinggo di Jimbaran 

Kalau di Jogja maupun Solo kita bisa menemukan sego kucing di angkringan, maka di Bali kita bisa menemukan Nasi Jinggo. Keunikan Nasi Jinggo ini pada porsinya yang kecil hampir sama dengan sego kucing. Nasi Jinggo ini dijualnya pun di tempat yang temaram di Jimbaran hampir sama dengan angkringan di Malioboro. Ini juga jadi cara unik menikmati makan malam khas Bali. 

Jika ingin makan malam santai bersama keluarga ala Bali maka kita bisa pergi ke Warung Nasi Jinggo Pak Alit dan Bu Kasih. Warung ini berada di Banjar Simpangan Jalan Uluwatu 109 Bukit Jimbaran. Kalau mau berlama-lama di sini juga tidak apa karena warung ini buka dari jam 7 malam hingga jam 1 pagi. 
Nasi Jinggo 
Nasi Jinggo adalah nasi yang dibungkus dengan daun pisang. Di dalamnya ada lauk khas Bali plus sambel yang pedas. Lauk yang biasa ada yaitu ayam suwir, kacang tanah goreng serta kelapa parut bakar juga sambal. Harga Nasi Jinggo juga murah, masih dibawah Rp 5.000 per bungkus nya. Sebagai lauk tambahannya kita bisa minta telur setengah matang seharga Rp 2.000. 

Makan Malam Bersama Deburan Ombak Nusa Dua Di Bebek Bengil 

Nama Bebek Bengil sudah sering terdengar ditelinga para penyuka kuliner khas Bali. Tempat makan ini memang pusatnya di Ubud. Namun kalau kita menginginkan suasana makan yang unik, maka menyantap bebek bengil sambil menikmati deburan ombak di Nusa Dua bisa jadi pilihan. 

Bebek bengil cabang Nusa Dua ini mempunyai tempat yang luas sehingga cocok untuk makan bersama dengan keluarga. Anak-anak bisa bebas bermain air di pantai. Di sini tersedia gazebo untuk menikmati hidangan sekaligus angin pantai Nusa Dua. Dari sini kita bisa melihat pemandangan laut dan pulau yang terdekat. Di sini kita juga menikmati Sunset hingga waktu makan malam tiba. 
Bebek Bengil 
Menu pilihan yang ada di Bebek Bengil ini adalah bebek krispi original yang terkenal sejak tahun 1990. Selain menu bebek, di sini juga ada menu tradisional lain seperti sate lilit ayam, ikan juga bebek. Ada juga cumi goreng bumbu Bali serta bebek gulung (duck spring roll) 

Segarnya Rujak Bali Bu Putu di Kuta pada Malam Hari 

Setelah menikmati keindahan Pantai Kuta, kita bisa menuju Jalan Raya Pantai Kuta. Jalan Blambangan bisa kita temui setelah melewati Pasar Kuta dan belok kanan di Puskesmas Kuta. Sekitar 100 meter, di kiri jalan kita akan bertemu sebuah warung. Itulah tempat rujak Bali Bu Putu yang cukup terkenal. Warung rujak Bu Putu ini sudah ada lebih dari 17 tahun yang lalu. Mungkin ini adalah satu-satunya tempat yang menjual rujak Bali yang masih buka di malam hari yaitu sekitar pukul 19.30 an. 
Rujak Mangga 
Di sini yang menjadi favorit adalah rujak mangga yang disajikan dengan bumbu cuka serta gula pasir yang dicampur dengan buahnya sehingga terlihat agak encer. Kalau mau makan rujak yang melegenda, maka rujak kuah pindang bisa dicoba. Isi rujak ini adalah buah-buahan. Sedangkan kuah pindangnya terbuah dari campuran ikan segar, terasi udang, gula pasir, cabe, petis dan ditambah bumbu berupa garam, daun salam serta sereh. 
Rujak Kuah Pindang 
Ada juga yang istimewa namanya Bulung. Ini adalah rujak rumput laut dengan taburan kacang kedele goreng dan kelapa parut yang dibakar. Kuah Bulung ini didominasi dengan cabe sehingga rasanya pedas. 
Rujak Bulung 
Kalau mau menu lain yang masih sekeluarga dengan rujak bisa juga mencoba Tipat Catok di sini. Tipat Catok kuahnya mirip dengan kuah rujak yaitu kuah kacang. Bedanya kuah Tipat Catok ini ditambah dengan petis. Tipat diambil dari nama ketupat. Jadi isi dalam satu piring Tipat Catok adalah irisan ketupat, toge, kacang panjang yang disiram dengan kuah kacang petis. 
Tipat Catok
Sajian lain yang ada di warung ini adalah Nasi Campur Bali. Ada juga camilan yang bisa dinikmati sambil menunggu pesanan datang. Kalau mau minuman yang segar maka es rumput laut bisa jadi pilihan. 

Inspirasi dan Foto-foto dari : 

  • Dokumen Pribadi 
  • betutugilimanuk.comj 
  • food.detik.com 
  • www.bebekbengilnusadua.blogspot.com 
  • www.pegipegi.com 
  • www.wisatakulinerbali.com 
  • www.balabali.com 
  • nutrisiuntukbangsa.org 
  • www.perutgendut.com 
  • missnyingnying.wordpress.com


Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog Daihatsu Jelajah Kuliner Unik Nusantara






0 komentar:

Posting Komentar