Senin, 09 Maret 2020

Bincang Hoax dan Corona di Soft Launching Hops.id


Kali ini berkesempatan hadir di Hops Event yang diselenggarakan di hotel Santika Hayam Wuruk pada hari Sabtu tanggal 29 Februari. Acara ini sekaligus merupakan launching dari Hops.id. Hops.id merupakan perusahaan media multi platform yang bergerak dibawah naungan Hops Media Group.

Foto: Eni Martini

Hops.id menyajikan berita-berita ringan yang sedang viral dan trending.  Tapi,  tidak hanya mengikuti begitu saja arah trending di media sosial.  Hops.id menyaring dan menyajikan konten-konten  kreatif  sebagai sebuah harapan dari terwujudnya demokrasi informasi Indonesia.
Lauching Hops.id diawali dengan pemotongan tumpeng oleh bapak Hadi Suprapto dengan didamping oleh kedua orang tua.

Karena saat ini yang lagi trending banget adalah berita tentang Virus Corona, maka Hops.id sengaja memilih ini sebagai tema dari talkshow yang juga berlangsung pada saat acara soft launching.

Foto : Koleksi Pribadi

Hadir di sini narasumber yang valid yaitu
DR Moh. Adib Khumaidi, SpOT, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi sekaligus Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)⁣⁣⁣. Ada juga DR. Mahesa Paranadipa, MH - Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia. Dari masyarakat umum dihadirkan musisi muda Antoniusditya Abirama Anggoro yang akrab disapa Abirama.

Berbicara tentang bahaya Corona, ini tak hanya virusnya saja, tetapi juga hoax yang beredar secepat kilat.  Berita  bohong tentang Corona menyebar kemana-mana.  Hal ini membuat banyak orang menjadi panik. Oleh karena itu perlu adanya edukasi serta informasi yang *valid*  untuk mencegah hoax terus berkembang.

Coronavirus merupakan virus Zoonotik, yaitu virus yang penularannya dari hewan ke manusia.  Virus ini merupakan virus RNA, bersirkulasi pada hewan, seperti unta, kucing, dan kelelawar.   Hewan dengan coronavirus dapat mengembangkan dan menginfeksi manusia. Kode genetik 2019-nCoV mirip virus Corona SARS-Ilike Kelelawar, dan mungkin bermutasi sebelum menginfeksi manusia.

Berikut ini adalah cara perpindahan Virus Corona dari manusia ke manusia

  • Melalui droplet saluran napas seperti batuk dan bersin.
  • Kontak dekat personal ( menyentuh atau janat tangan ).
  • Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh hidung , mulut atau mata sebelum mencuci tangan.
  • Kontaminasi feses.



Oleh karena itu, guna mencegah terjangkitnya penyebaran virus Corona ini, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker.  Adapun jenis masker yang disarankan adalah:

  • Masker N95- Masker ini dapat menyaring 95% 0,3um partiker dan tahan virus.
  • Masker bedah - Memiliki 3 lapis. Masker ini paling tahan air untuk mencegah percikan / tetesan masuk ke masker. Lapis tengah untuk penyaringan yang dapat menahan 90% partiker 5 um.  Lapisan dalam yang digunakan untuk menyerap yang lembab / basah.
  • Masker Kapas/ Cotton - Masker jenis ini memiliki efisiensi anti virus rendah, tebal, dan pengap.


Ketua Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI), DR. Mahesa Paranadipa, MH mengutip data Kominfo 2018, setidaknya ada 90 % informasi viral melalui Facebook, dan data Dewan Pers 2018 ada 95 % info kesehatan di WhatsApp adalah hoax.


Dari data hoax tersebut, info kesehatan termasuk tertinggi mengandung hoax. Disusul di urutan ketiga adalah politik dan hoax pemerintahan.

0 komentar:

Posting Komentar