Selasa, 27 Oktober 2015

Melestarikan Air Tanah Jakarta


Jakarta akan tenggelam sekitar tahun 2050 an. 
Mengerikan sekali jika hal ini benar-benar terjadi. Dan kenyataannya kekhawatiran ini sangat beralasan. Pada  16 September 2010 permukaan tanah Jakarta tepatnya di jembatan yang berada di  jalan R.E Martadinata Jakarta Utara ambles akibat penurunan permukaan tanah. Jakarta Utara adalah wilayah Jakarta yang paling dekat dengan laut. 

Sebenarnya penurunan permukaan tanah ini pertama kali diketahui oleh ilmuan pada saat munculnya keretakan di jembatan Sarinah di Jalan MH Thamrin yang terjadi pada tahun 1978. Berdasarkan observasi periode 1982 – 1991, penurunan tanah tertinggi yaitu sedalam 8,5 cm/ tahun terjadi di Cengkareng Jakarta Barat. Sedangkan pada periode 1997 – 1999 penurunan tanah tertinggi dengan kedalaman 31,9 cm/ tahun terjadi di Daan Mogot. 

Bahkan penurunan permukaan tanah sudah diketahui oleh Gubernur Jakarta ketika itu (1978) Ali Sadikin Penurunan tanah di Jakarta masih terus berlangsung. Dengan perkiraan rata-rata penurunan tanah pada periode Desember 1997 – September 2005 sedalam 1-10 cm /tahun dan 15-20 cm /tahun. 

Penurunan tanah ini terjadi karena tidak adanya air penopang di dalam tanah. Jika terus terjadi penurunan tanah yang demikian maka kota Jakarta diprediksikan akan tenggelam dalam jangka waktu 40 tahun mendatang atau sekitar tahun 2050 an. Penurunan air tanah yang terus menerus ini disebabkan karena tidak adanya lagi air sebagai penopang. 

Apa Itu Air Tanah? 



Yang dimaksud dengan air tanah adalah air yang berada di permukaan tanah. Pembentukan air tanah ini diperlukan waktu ratusan hingga ribuan tahun. Air tanah ini dibagi menjadi dua yaitu : 
  1. Air tanah dangkal yang berada pada kedalaman hingga 40 meter di bawah permukaan tanah. 
  2. Air tanah dalam yang berada di kedalaman lebih dari 40 meter di bawah permukaan tanah. 
Jika kita berpikir bahwa jumlah air yang bisa kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari itu ada banyak, maka bisa jadi anggapan itu salah. Coba kita lihat berapa sebenarnya jumlah air di bumi yang bisa kita manfaatkan. 
  • Dari total air yang ada di bumi 97,6 % merupakan air asin yang tidak layak konsumsi. 
  • Jadi hanya sekitar 2,4 % saja yang merupakan air tawar. 
  •  87 % dari jumlah air tawar itu berbentuk gunung salju sehingga tidak bisa dikonsumsi. 
  • Dari keseluruhan jumlah air tawar, hanya 13 % saja yang berbentuk cair. 
  • 95% dari total jumlah air tawar yang berbentuk cair tersebut merupakan air penopang pori-pori tanah. 
  • 3 % lainnya merupakan air yang mengisi sungai, waduk dan danau. 
  • Jadi air baku yang bisa digunakan manusia hanya sekitar 0,0094% dari total keseluruhan jumlah air yanga da di bumi. 
Jika digunakan terus menerus maka air tanah ini akan habis. Sehingga tidak ada lagi air penopang. Hal ini bisa menyebabkan tanah ambles serta masuknya air laut ke dalam pori-pori tanah dan menyebabkan kualitas air tanah menjadi buruk karena tercemar . 

Seperti dikatakan oleh Kepala Badan Geologi R. Sukhyar bahwa akibat eksploitasi tanah yang berlebihan hingga mencapai 40% dari yang seharusnya maksimum 20% maka kondisi Cekungan Air Tanah Jakarta saat ini sudah memasuki zona kritis hingga ruasak. 

Saat ini kualitas air tanah di Jakarta sudah sangat buruk karena tercemar limbah tinja dan mengandung bakteri Ecoli yang berbahaya bagi tubuh manusia. Kualitas air tanah yang buruk menyebabkan air yang tidak sehat dan harga air yang semakin mahal . Oleh karena itu sudah saatnya kita menyelamatkan air tanah Jakarta. 

Sumur Resapan Dan Biopori Untuk Menyelamatkan Air Tanah




Air tanah tersimpan di dalam lapisan yang disebut aquifer. Aquifer ini terdapat di dataran pantai, kaki gunung, lembah, dataran alluvial juga daerah dengan topografi karst. Akan tetapi jumlah air tanah yang tersimpan di sini bisa saja berkurang jika kita tidak menjaga kuantitasnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian air tanah adalah dengan membuat sumur resapan. 

Sumur resapan ini akan mengurangi jumlah limpasan air permukaan tanah dan menambah jumlah air tanah pada saat musim hujan. Air ini nantinya bisa dimanfaatkan jika kemarau tiba. Ada dua jenis sumur resapan yang bisa dibuat yaitu : 
  1. Model tunggal untuk satu rumah saja 
  2. Komunal yang bisa digunakan untuk beberapa rumah. 
Sumur resapan merupakan suatu usaha untuk meresapan air hujan ke dalam tanah secara alami. Jika tidak memiliki tanah yang cukup luas untuk membuat sumur resapan, maka yang bisa dilakukan adalah membuat lubang biopori. Prinsipnya sama dengan sumur resapan yaitu meresapkan air yang melimpah dipermukaan tanah untuk menangani genangan air dan meresapkan air tersebut ke dalam tanah agar jumlah air tanah meningkat. 

Keuntungan lain dari lubang biopori adalah bisa menghasilkan kompos dari bahan-bahan organik yang ada di dalam lubang. Istimewanya lagi lubang biopori ini bisa dibuat di mana saja termasuk di permukaan tanah yang tertutup semen. 

Program Kali Bersih Untuk Meningkatkan Kualitas Air



Program kali bersih atau yang disingkat dengan Prokasih ini memang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai secara bertahap sehingga kualitas air sesuai dengan peruntukannya. Hingga kini masih banyak sungai yang tercemar seperti misalnya sungai Ciliwung yang warnanya hitam legam serta berbau. Namun masyarakat yang tinggal dibantaran sungai tetap saja menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci juga buang hajat. 

Beberapa permasalah yang dihadapi saat ini berkaitan dengan air sungai adalah: 
  • Menurunnya kualitas air yang bisa mengancam kelestarian perairan sungai.
  • Kebutuhan air bersih yang terus meningkat dari tahun ketahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. 
Program ini dilatar belakangi oleh 3 butir amanat kebijakan nasional yang dilator belakangi oleh UUD 1445, GBHN, UU No.4/1982: 
  1. Lingkungan hidup harus dikelola karena sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia termasuk kegiatan pembangunan. 
  2. Pelestarian fungsi lingkungan hidup dalam setiap kegiatan pembangunan sehingga lingkungan hidup tetap mampu meendukung pembangunan secara berkelanjutan bagi kesejahteraan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi mendatang. 
  3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin berat. 
Menyelamatkan Air Tanah Jakarta dengan 5 R 



Cara yang efektif untuk menyelamatkan air tanah Jakarta adalah dengan menerapkan prinsip 5 R yaitu Reduce (hemat), Reuse (memanfaatkan kembali), Recycle (daur ulang), Recharge mengisi kembali) serta Recoveryt (menyehatkan kembali) . Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa diambil dalam penerapan 5 R pada kehidupan sehai-hari masyarakat Jakarta. 
  1. Mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaaan air tanah Jakarta. 
  2. Melindungi daerah resapan untuk mencegah terjadinya penurunan pembentukan air tanah Jakarta . 
  3. Mengelola kualitas air dengan cara mengendalikan pencemaran air secara terpadu dengan tidak membuang limbah dan sampah sembarangan. 
  4. Menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari . 
  5. Memanfaatkan kembali air yang digunakan seperti misalnya menggunakan air bekas membilas cucian pakaian untuk menyiram tanaman. 
  6. Daur ulang air misalnya dengan cara penyulingan air kotor hingga bisa menjadi air besih yang layak konsumsi. 
  7. Membuat sumur resapan ataupun lubang biopori untuk mengisi kembali air tanah Jakarta 
  8. Sosialisasi tentang pentingnya mengelola air tanah Jakarta perlu diperbanyak. 
Menghemat Air Untuk Menjaga Ketersediaan Air Tanah



Menghemat air tentu saja salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan air tanah. Hal ini bisa dimulai dari diri sendiri maupun dalam skala rumah tangga. Beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan untuk menghemat air diantaranya: 
  1. Menggunakan air bekas cucian sayur dan buah untuk menyiram tanaman. 
  2. Sediakan ember dibawah pancuran wudlu agar air bekas wudlu bisa digunakan untuk menyiram tanaman , membersihkan lantai rumah atau membersihkan kamar mandi. 
  3. Tampunglah air hujan dalam bak penampungan. Air tampungan ini bisa digunakan untuk menyiram tanaman 
  4. Menyiram tanaman di pagi dan sore hari agar masuk ke dalam pori-pori tanaman. 
  5. Hindari menyiram tanaman pada siang hari karena air akan menguap percuma.
  6. Ketika mandi lebih baik menggunakan shower dari pada gayung. 
  7. Pada saat menggosok gigi matikan kran agar air tidak mengalir dan terbuang percuma. 
  8. Jika menggunakan mesin cuci, maka pilihlah jenis mesin cuci yang hemat air. 
  9. Hindari mencuci baju dengan mesin cuci dalam jumlah sedikit karena mencuci sedikit maupun banyak jumlah air yang digunakan akan sama. 
  10. Tampunglah air bekas mencuci termasuk dari mesin cuci, dan gunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram WC. 
  11. Jika ada kran yang bocor langsung diperbaiki. 
  12. Jangan lupa mematikan kran jika penampungan atau bak air sudah penuh. 
  13. Ambillah air minum secukupnya, jika memang hanya ingin minum setengah gelas, jangan mengambil satu gelas kemudian air sisanya akan terbuang percuma. 
  14. Jika minum es, gunakan es seperlunya, jangan sampai ada es batu yang nantinya akan terbuang percuma. 
  15. Menggunakan satu gelas untuk beberapa kali minum sehingga tidak perlu berganti-ganti gelas yang akan memperbanyak cucian gelas. 
  16. Mencuci mobil dengan beberapa ember air akan lebih hemat dibanding dengan menggunakan selang karena penggunaannya tidak akan terkontrol. 
  17. Membuat lubang biopori di halaman rumah. 
Aqua juga ikut Melestarikan Air Tanah


Aqua juga sudah melakukan kegiatan nyata dalam rangka menghemat air . Dengan mengurangi konsumsi air pada proses produksi pabrik di seluruh Indonesia , maka Aqua telah melakukan pemanfaatan air secara bijak. Selain itu Aqua juga mendaur ulang air bekas pakai pencucian gallon serta sisa keperluan domestic . 

Air daur ulang ini kemudian dimanfaatkan kembali. Volume air daur ulang di Mekarsari mencapai 5,21%. Sedangkan di Bekasi persentase air daur ulang terbesar mencapai 25,82%. 

Aqua sudah memproduksi air minum dalam kemasan di Indonesia sejak tahun 1973. Hingga saat ini Aqua telah menjadi market leader produk air mineral di Indonesia. Produksi air kemasan pertama dalam botol kaca di pabrik yang didirikan di Pondok Ungu Bekasi. Saat itu bahan baku masih berupa air dari sumur bor. 

Barulah pada tahun 1982 bahan baku air diganti dengan mengambil air dari mata air pegunungan. Untuk mendapatkan air minum yang terbaik dari mata air pegunungan terutama pegunungan vulkanik. Pengambilan air dengan membuat pengeboran sedalam 80-100 meter di bawah tanah. 

Sumber air yang dipilih sebagai cikal bakal Aqua adalah yang memiliki kandungan mineral yang unik, stabil dan alami. Ada 9 kriteria sumber mata air yang akan dijadikan bahan baku Aqua yaitu : 
1. Aliran air. 
Pengecekan untuk memastikan kapasitas air dari sumber sesuai dengan kebutuhan bisnis. 

2. Parameter fisik . 
Memastikan air sumber memiliki PH dan kejernihan yang baik dan standar 

3. Parameter kimia . 
Memastikan sumber air memiliki parameter kimia standar seperti kandungan kimia kalium, magnesium, sodium dll 

4. Parameter Mikrobiologi. 
Memastikan air sumber terbebas dari pathogen yang berbahaya bagi manusia seperti ecoli dll 

5. Lingkungan mata air dan kontaminannya. 
Memastikan sumber mata air terbebas dari bahaya kontaminasi yang dilakukan manusia. 

6. Stabilitas fisik. 
Memastikan parameter fisik stabil dari waktu ke waktu 

7. Stabilitas kimia. 
Memastikan parameter kimia stabil dari waktu ke waktu 

8. Kesinambungan sumber air. 
Memastikan kesnimambungan sumber air dari waktu ke waktu sebagai pembuktian bahwa Aqua tidak mengambil lebih dari apa yang telah diberikan oleh alam 

9. Infrastruktur . 
Memastikan infrastruktur seperti listrik, jalan dll sudah ada sebelum pabrik pengolahan didirkan . 

JIka ke-9 kriteria sumber air tersebut sudah terpenuhi , selanjutnya akan dilakukan tahap seleksi yang terdiri dari : 
1. Identifikasi dan uji kelayakan.
Memastikan sumber air teridentifikasi dengan baik dan layak untuk digunakan dalam industri 

2. Studi geologi . 
Untuk lebih memahami kondisi geologis sumber air. 

3. Studi geo elektrik. 
Bertujuan untuk melakukan pendugaan potensi sumber air. 

4. Eksplorasi. 
Proses pengeboran dilakukan dengan pengecoran pipa pada setiap kedalaman yang telah ditentukan untuk menghindari kontaminasi dari tanah atau air rembesan dari sekitar pipa. 

5. Pendayagunaan sumber . 
Memastikan kualitas dan kuantitas air terjamin dengan baik Komitmen Aqua dalam melestarikan air dan lingkungan terbukti telah mengantarkan Aqua mendapatkan penghargaan di bidang pelestarian air dan lingkungan. 
Beberapa penghargaan tersebut diataranya : 
  • MDGs Awards kategori Pelestarian Lingkungan (2010) 
  • Indonesia Sustainable Business Awards ( 2012) 
  • Runner Up Penghargaan Indonesia MDG Awards kategori Layanan Air Bersih dan Sanitasi untuk program WASH ( 2013) 
  • Indonesia Green Awards dari La Tofi School of CSR untuk upaya AQUA dalam konservasi sumber daya air dan pengelolaan sampah terpadu ( 2014) 
Untuk melihat bagaimana perjalanan Aqua dari pemilihan bahan baku hingga siap konsumsi bisa dilihat dalam video berikut ini :


Sumber bacaan : 

http://www.aqua.com/ 
http://www.biopori.com/ 
http://id.wikipedia.org/wiki/ 
http://www.youtube.com/watch?v=XnFWNQ-2jZw
http://green.kompasiana.com/

0 komentar:

Posting Komentar