Sabtu, 08 Agustus 2015

Es Dunk-dunk

Dulu waktu kecil selalu ada tukang es dunk-dunk yang berkeliling setiap siang. Si abang tukang es selalu membunyikan "kenong" yaitu sejenis gong yang berukuran kecil. Dari kenong itulah dihasilkan suara "dunk...dunk...dunk...". Mungkin ini sebabnya sehingga es krim tradisional ini disebut dengan nama "es Dunk-dunk." 


Sekilas es dunk-dunk ini memang mirip dengan es krim. Hanya saja strukturnya sedikit lebih kasar. Ini karena proses pembuatan es dunk-dunk yang masih dilakukan dengan alat pembuat es krim tradisional. 

Adonan pembuat es dunk-dunk tidak jauh berbeda dengan es krim. Yaitu susu dan tepung. Ada juga yang ditambahkan santan dan kelapa muda. 

Di dekat rumahku dulu waktu kecil ada pabrik es dunk-dunk. Setiap pagi aku melihat tukang-tuang es dunk-dunk ini sedang memutar-mutar wadah es yang ada di dalam gerobak. Di bagian luar wadah diberi bongkahan es batu. 

Ternyata untuk membuat es dunk-dunk ini, adonan bahan es krim dimasukkan ke dalam wadah mirip silinder yang terbuat dari sejenis aluminium tebal. Kemudian wadah itu ditutup dan diputar-putar hingga adonan es yang cair itu menjadi beku dengan struktur yang lembut. 

Biasanya es dunk-dunk ini akan ditempatkan dalam cup kerucut terbalik yang rasanya mirip kerupuk manis. Ada juga yang ditempatkan di atas potongan roti tawar kemudian ditambahkan susu kental manis coklat di atasnya. 




0 komentar:

Posting Komentar