Jamu Gendong Foto: Koleksi Pribadi |
Pola hidup manusia kini telah berubah. Dari yang dulunya serba instan menjadi kembali ke alam. Segala hal yang berhubungan dengan hal-hal yang alami semakin disukai. Bahkan yang instan dianggap sebagai cara cepat untuk mati.
Begitu juga dengan jamu yang sudah dikenal sebagai obat alami sejak dahulu. Sekarang orang lebih suka dengan segala hal yang berbau herbal daripada obat kimia. Jamu lebih menjadi pilihan daripada obat-obat kimia yang bisa menyembuhkan secara instan tapi dengan efek yang mengerikan.
Perkenalanku dengan jamu sudah terjadi sejak lebih dari tiga puluh tahun yang lalu. Aku dibesarkan di Solo dengan lingkungan yang menjadikan jamu sebagai bagian dari kehidupan. Dulu waktu kecil aku sudah dikenalkan dengan kios yang menjual aneka bahan jamu yang sudah dikeringkan.
Jamu daun jati belanda kering Foto : Koleksi Pribadi |
Seperti misalnya, jamu itu harus direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa satu gelas air saja. Perebuasan dilakukan di dalam kuali tanah dan diminum sehari dua kali. Jika air sudah habis maka kita bisa menambahkan lagi air dan merebusnya kembali. Penambahan air bisa dilakukan sebanyak maksimal 7 kali, setelah itu harus diganti dengan rempah-rempah yang baru.
air jahe gula merah Foto : Koleksi Pribadi |
Pekarangan rumah juga dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan jamu. Biasanya di pekarangan selalu saja ada tanaman obat yang sering dipakai sebagai obat keluarga. Seperti misalnya kunyit, jahe, temu lawak, temu hitam, daun katuk, daun kumis kucing, jeruk nipis dll. Tanaman obat ini akan dicabut sewaktu-waktu dan umbinya atau daunnya digunakan sebagai obat.
Masih teringat dulu ketika aku berumur 12 tahun. Saat itu baru saja mengalami menstruasi yang pertama kali. Eyangku menyiapkan berbagai ramuan jamu kemudian menumbuknya hingga halus. Tumbukan jamu itu kemudian dibuat bulatan-bulatan kecil menyerupai pil dan dijemur hingga kering. Jamu yang berupa pil ini kemudian disimpan dalam toples yang ditutup rapat. Setiap hari aku meminum pil ini untuk menjaga agar badanku tetap wangi walaupun sudah menstruasi, begitu kata eyangku.
Tukang Jamu gendong Foto : Koleksi Pribadi |
Untuk kesehatan tubuh, setiap hari selalu ada tukang jamu gendong langgananku yang setia mengantarkan jamu kunyit asem dan air jahe. Kunyit sangat bagus untuk pencernaan, apalagi buat aku yang memiliki riwayat sakit mag. Sedangkan jahe menjaga stamina dan juga bisa membantu menyetabilkan berat badan.
Jamu memang selalu ada dalam hidupku. Dari waktu ke waktu selalu membantu menjaga kesehatanku.
Daftar Pustaka :
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection,
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal
0 komentar:
Posting Komentar