Akhir minggu kemaren aku menghabiskan hari untuk hunting buku di Gramedia Matraman bersama my lovely kids. Sebuah toko buku terbesar dan terlengkap di Asia tenggara yang selalu penuh pada setiap akhir minggu atau hari libur. Ini membuktikan minat baca di Jakarta sangat tinggi.
Saat itu kebetulan ada obral buku. Iseng-iseng membuka sebuah buku obral seharga 5 ribu rupiah setebal 240 halaman, berisi kumpulan peribahasa, pantun dll yang dicetak oleh penerbit yang saya sendiri baru mendengar namanya, dengan lay out dan kertas seadanya, sehingga tampilannya memang tidak menarik sama sekali untuk dibeli.
Dan saya memutuskan untuk membelinya setelah membuka sebuah halaman kemudian terpikat pada peribahasa yang sederhana namun sarat makna : TAK ADA GADING YANG TAK RETAK GAJAH DIPELUPUK MATA TIDAK TAMPAK, SEMUT DI SEBRANG LAUTAN NAMPAK.
Selanjutnya tentu saja saya terinspirasi membuat sebuah buku kumpulan peribahasa dengan konsep yang berbeda, sehingga anak-anak bisa mengerti makna setiap peribahasa yang ada. Karena sebenarnya peribahasa itu merupakan penjelmaan dari apa yang terjadi dalam kehidupan kita yang diterjemahkan dan didokumentasikan ke dalam tulisan.
Peribahasa bukan hanya dihapal dan bahkan menjadikannya sebagai mantra ketika guru bahasa Indonesia meminta mereka maju ke depan kelas untuk sebuah penilaian. .
Rabu, 10 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar