Rabu, 27 Agustus 2014

Menyusuri Surga Kopi Bersama Terios


Sebuah perjalanan panjang sejauh 3.600 kilometer akan membawa Tim Terios menjelajah Surga Kopi di Sumatera. Perjalanan yang memakan waktu selama 15 hari yaitu pada 11-25 Oktober 2012 ini tentu saja memerlukan persiapan yang matang. Baik itu persiapan bagi kendaraan maupun pengendaranya. 

Dalam petualangan kali ini Daihatsu menyiapkan 3 unit Terios Hi-Grade. Ketiga mobil tersebut terdiri dari 2 TX bertransmisi matix serta 1 TX bertransmisi manual. Untuk urusan mesin tentu saja Terios ditangani oleh bengkel resmi Daihatsu agar mendapatkan performa yang optimal. 

Berada di dalam mobil selama berjam-jam tentu saja diperlukan kabin yang nyaman bagi pengendara maupun penumpangnya. Untunglah Terios memiliki 7-seater, sehingga bangku pada baris ke-3 bisa dioptimalkan untuk mengakomodasi barang bawaan tim expedisi. 

Bahkan ada 2 unit TErios yang dipasangi roof box serta roof bag dengan penataan yang efektif dan efisien. Dengan demikian bawang bawaan yang banyak bisa terangkut dan penumpang di dalamnya bisa duduk dengan nyaman tanpa berdesakan dengan barang bawaan yang memakan tempat. 

PErjalanan pertama di Sumatera dimulai dari Bandar Lampung setelah menyeberang melalui pelabuhan Bakauheni. Dari menjelang subuh tim terios melalui jalanan dan bersaing dengan truk maupun bus lintas Sumatera. Barulah pada sore hari Tim Terios memasuki Liwa dengan melewati perkebunan kopi hingga Danau Ranau. 

JAlur yang ditempuh mulai menanjak ketika memasuki Liwa. Di sini performa mesin 3SZ-VE teruji dan ternyata cukup liat untuk menempuh jalur perbukitan hingga Danau Ranau. Rute pertama ini menempuh jarak 525 kilometer mulai dari Jakarta. 

Rute berikutnya adalah menuju Lahat. Tim Terios memasuki kota Lahat pada pukul 20.00. Setelah menginap semalam , pada esok paginya tim terios menyempatkan diri melihat home industri pengolahan kopi tradisional. Perjalanan pun dilanjutkan menuju Pagar Alam menjelang siang hari. Ini karena jarak antara Lahat dan Pagar Alam hanya 48 kilometer. 

Jalan yang dilalui ketika menuju Pagar Alam adalah berkelok dan berbuki. Ditambah lagi dengan jalanan bebatuan. Namun perjalanan tetap nyaman dengan suspense Terios yang memang cocok untuk melewati medan ekstrim seperti ini. Tim terios sempat menikmati kopi di sini selain juga datang langsung ke kebun kopi. Di sini Tim Terios harus melintasi genangan air sungai serta jalan yang tidak rata. Medan ekstrim kali ini pun lagi-lagi bisa dilalui oleh Terios dengan baik. 


PErjalanan berikutnya menuju Kota Empat LAwang yang merupakan kabupaten sentra kopi. Ketika menuju Curup-Bengkulu, Electronic Power System (EPS) sangat membantu. EPS membuat kemudi ringan dan memudahkan saat handling dan manuver. Ini karena rute yang dilalui adalah jalan yang penuh dengan tikungan sehingga mobil harus meliak liuk dengan cepat. 

PErjalanan menuju Mandailing Natal yang banyak ditanami kopi jenis Arabika ini merupakan rute terpanjang dan melelahkan. Rute kali ini menempuh jarak 628 kilometer. Bengkulu- Bukit Tinggi ditempuh selama sehari penuh dengan trek yang beragam. JAlanan sempit dan berlubang serta melintasi semak belukar ketika menuju perkebunan pun tetap membuat penumpang dalam kabin tetap nyaman dengan adanya Ground Clearance yang tinggi khas SUV. 

Siapa yang tidak kenal dengan kenikmatan kopi Aceh. PErjalanan berkiutnya adalah menuju GAyo Aceh. Rute dengan jalan berliku dan melalui bukit kembali dilalui dengan melewati Medan-Langsa-Bireun-Bener Meriah-Takengon. Rute Light Offroad Oregon-Takengon yang menjadi uji kehebatan para komunitas 4 WD bisa dilalui dengan baik oleh Terios dengan penggerak 2 WD. Dari Gayo, perjalanan pun dilanjutkan menuju titik Nol Kilometer yang menjadi finish dari petualangan Terios. 

Selain menyusuri surga kopi, Terios juga melakukan kegiatan sosial dalam perjalanannya. Pada hari ke-6 Tim Terios hadir dalam acara CSR Daihatsu yang berbagi pada 5 posyandu dan UKM di Bengkulu. Di kota ini pula tim Terios juga mengunjungi tempat tinggal ibu Fatmawati dan rumah pengasinga Bung Karno. PEnyerahan bantuan posyandu juga dilakukan di Medan Sumatera Utara. Di MAsjid Baiturahman Banda Aceh, Daihatsu menyerahkan hewan kurban.





0 komentar:

Posting Komentar