Di sebuah desa ada seorang petani yang mempunyai sembilan anak gadis. Tapi belum ada satu pun dari mereka yang mempunyai suami, padahal mereka semua berwajah cantik.
Pada suatu hari ada seekor kuskus datang ke rumah petani. Kuskus itu ternyata bisa berbicara, dan ia berkata kepada petani, “aku ingin menjadikan salah satu dari putrimu sebagai istriku.”
Hampir semua anak gadis petani itu menolak. Hanya anak bungsu petani yang bernama Ringkitan bersedia menjadi istri kuskus. Tentu saja Ringkitan dianggap bodoh oleh delapan kakaknya, tapi Ringkitan tidak peduli.
Setiap pagi kuskus selalu pergi ke hutan, dan pulangnya membawa makanan berupa buah-buahan dari hutan. Ringkitan penasaran, bagaimana cara kuskus mendapatkan buah-buahan itu. Maka diam-diam Ringkitan mengikuti kuskus dari belakang.
Ditengah hutan, kuskus berhenti. Tiba-tiba muncul asap tebal yang menyelimuti tubuh kuskus. Setelah asap tebal itu menghilang, tidak lagi terlihat kuskus. Ternyata kuskus itu telah berubah menjadi seorang pemuda yang sangat tampan.
Ringkitan tidak percaya bahwa pemuda tampan itu adalah suaminya. Maka Ringkitan mendekati pemuda jelmaan kuskus itu.
“Jika kau adalah jelmaan kuskus suamiku, maka aku harap jangan lagi berubah menjadi kuskus.” Kata Ringkitan memohon.
Pemuda tampan itu tersenyum dan mendekati Ringkitan. “Namaku Kusoi, aku adalah penjelmaan kuskus, suamimu.”
Ringkitan sangat gembira. Mulai saat itu ia tidak akan pernah lagi diejek oleh kakaknya karena mempunyai suami seekor kuskus. Ringkitan dan Kusoi akhirnya hidup bahagia, tanpa gangguan dari kakak-kakak Ringkitan.
0 komentar:
Posting Komentar