Obia Moloku tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan seorang adiknya yang masih sangat kecil. Ayah Obia adalah seorang nelayan. Keluarga mereka hidup sangat miskin. Setiap hari ayah Obia hanya membawa sedikit ikan yang dijual ke pasar, sehingga keluarga ini seringkali kelaparan.
Di dapur, ibu Obia selalu menyimpan telur ikan. Setiap kali ayah Obia pergi ke laut, maka ibu Obia selalu menjaga telur ikan tersebut dengan baik. Keluarga ini yakin bahwa jika terjadi sesuatu pada telur ikan tersebut, maka itu berarti telah terjadi sesuatu hal buruk yang menimpa ayah Obia.
Pada suatu hari ibu Obia pergi ke ladang untuk mencari ubi untuk makan mereka sekeluarga. Saat itu Obia menjaga adiknya, tapi adik Obi selalu saja menangis. Kemudian datang seorang tetangga dekat rumah Obia dan berkata, “mungkin adikmu lapar Obia, berilah dia makan supaya tidak menangis terus.”
Obia kemudian pergi ke dapur. Ia mencari-cari makanan yang bisa diberikan untuk adiknya. Hingga akhirnya Obia menemukan telur ikan. Ia pun memberikan telur ikan itu kepada adiknya. Benar saja, adik Obia langsung diam setelah memakan telur ikan itu.
Tiba-tiba saja langit menjadi gelap, ombak dilaut bergulung sangat tinggi. Ibu Obia berlari dari kejauhan. Di saat yang sama seseorang datang memberi kabar bahwa perahu ayah Obia terbalik dan ayah Obia terbawa ombak. Ibu Obia sangat terkejut, ia pun segera pergi ke dapur. Ia menjadi lemas ketika mengetahui telur ikan sudah tidak ada lagi.
Ibu Obia berlari menuju laut dan tak lama kemudian tertelan ombak. Kini tinggal Obia dan adiknya yang harus hidup berdua. Seandainya saja ibu Obia berpesan kepada anaknya untuk tidak menyentuh telur ikan itu.
0 komentar:
Posting Komentar