Minggu, 24 November 2013

Wonderfull Terios 7 Seat Dalam Petualangan 7 Wonders Hidden Paradise Indonesia


Setelah sukses dengan “Terios 7 Wonders Sumatera Coffe Paradise pada November 2012, kali ini Terios kembali menggelar “Terios 7 Wonders Hidden Paradise. Selama 14 hari, tepatnya 1-14 Oktober 2013, Terios yang dikenal sebagai Sahabat Petualang menempuh jarak 2.566 km menyusuri rute Jakarta-Sawarna-Merapi-Tengger-Baluran-Rambitan-Dompu dan berakhir di Pulau Komodo. 
Perjalanan Terios Selama 14 Hari, Jakarta-Pulau Komodo
A. Jakarta 
B. Sawarna Banten 
C. Kinah Rejo Merapi Jogjakarta
D. Ranu Pane Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Jawa Timur 
E. Taman Nasional Baluran Jawa Timur 
F. Sade Rambitan Lombok Timur Nusa Tenggara Barat 
G. Dompu BIma Nusa Tenggara Timur 
H. Taman Nasional Komodo PUlau Komodo Nusa Tenggara Timur 
Dalam petualangan menemukan 7 surga tersembunyi di Indonesia ini telah disiapkan 7 mobil Terios ( 5 unit  jenis TX MT dan 2 unit jenis TX AT) oleh PT. Astra Daihatsu Motor yang akan diuji ketangguhannya. Terios hadir dalam dua varian yaitu TX dan TS. Keduanya tersedia dalam dua pilihan transmisi, manual dan otomatis. Dengan dilengkapi Electric Power Steering (EPS) serta kompresor AC yang lebih kecil membuat New Terios 6% lebih irit bahan bakar dari versi sebelumnya.



Turunan dan Tanjakan Menuju Sawarna 
Start dari Sentul City
Perjalanan diawali dari Sentul City Bogor ke arah Sukabumi melewati Lido untuk menuju Sawarna di Lebak Banten. Jalanan yang dilalui adalah jalanan aspal sempit yang berkelok terutama di Ciawi dan Sukabumi. Kedua daerah ini merupakan daerah perbukitan sehingga tidak heran jika seringkali ditemukan tanjakan dan turunan yang cukup terjal. Bahkan ketika melewati perbukitan di Pelabuhan Ratu yang curam tanjakan mencapai 45 derajat  dtambah lagi dengan tikungan yang tajam dan jalanan rusak berbatu. Dengan mesin 1500 cc VVTi pada Terios tentu saja perjalanan ini menjadi mudah dan nyaman. 

Keselamatan penumpang selama perjalanan tentu menjadi hal yang utama untuk diperhatikan. Terios dilengkapi dengan 3rd Seat Belt yang merupakan fitur keamanan yang disediakan untuk semua penumpang di bangku barisan depan, tengah maupun belakang. Terios juga sesuai dengan standar keselamatan ASEAN NICAP yaitu dilengkapi dengan dual airbag di bagian depan yaitu di bangku penumpang dan pengemudi. Ini akan menjamin keselamatan penumpang maupun pengemudi jika suatu saat terjadi kecelakaan. 

Perjalanan menuju Sawarna melewati Pelabuhan Ratu yang jauh dari kota. Sepanjang perjalanan terlihat pemandangan pesisir pantai yang indah dan bersih. Perjalanan panjang menyusuri pantai Pelabuhan Ratu hingga pantai Sawarna terasa menyenangkan sambil mendengarkan musik. Tersedianya fitur koneksi USB, Aux dan MicroSD memungkinkan penumpang Terios mendengarkan musik langsung dari MP3 player ataupun smartphone. 
Pantai Sawarna merupakan salah satu lokasi favorit bagi peselancar. Di pantai ini juga bisa dilihat keindahan matahari terbenam. Di sini ada banyak kendaraan bermotor yang masuk ke pantai sehingga menghasilkan polusi udara dan lingkungan, padahal pantai ini telah diklaim sebagai tempat wisata yang ramah lingkungan. Jalan masuk ke pantai berupa jembatan bambu yang bergoyang dengan lebar 2 meter, jadi harus hati-hati melaluinya. 
Senja Di Sawarna 
Pantai Ciantir Sawarna 
Pada hari ke-2, jalur tanjakan yang curam di Bayah dan Sukabumi kembali dilalui dalam perjalanan, sebelum akhirnya tiba di tol Padaleunyi. Performa mesin 1500 cc WTi New Terios terbukti handal ketika dipacu dengan kecepatan rata-rata 60-80 km/jam di lalu lintas sepanjang Tol Padaleunyi. Ketika melewati tanjakan dan turunan berkelok yang terjal di jalur Nagreg, New Terios dengan transmisi manual 5-percepatan kembali menunjukkan kehandalan dan kelincahannya menuju Tasikmalaya. 
Hari mulai gelap setelah melewati Tasikmalaya dan memasuki Banjar, jalur di sini datar dan sempit. Dengan projector headlamp yang sporty mampu memberikan pencahayaan maksimal yang tidak menyilaukan selama dalam perjalanan malam. Tenaga mesin SUV  dari Terios 7 seat teruji ketika harus menyalip dan meliuk-liuk di jalan 2 jalur yang padat lalu lintas sepanjang Banjar- Wangon-Kebumen-Jogjakarta. Perjalanan hari kedua menempuh jarak sejauh 600 meter menuju Jogjakarta. 

Pasir Tebal di Lava Tour Kinah Rejo 
Di Tugu Jogja 
Pada hari ke-3, setelah cukup beristirahat di Amaris hotel Jogjakarta, team Terios menuju Showroom Daihatsu di Jalan Raya Magelang untuk menunggu dan bertemu dengan perwakilan Daihatsu serta Gubernur Jogjakarta. Di sini team diajak tour keliling dealer melihat showroom, tempat pengecatan juga bengkel. Selain tour, Bapak Sri Mulyono dari daihatsu juga memberi penjelasan tentang pelayanan dan penjualan Daihatsu di Jogjakarta. Tidak heran jika dalam penjelasan itu disebutkan bahwa Terios menjadi produk yang paling diminati. Ini karena Terios bentuknya gagah serta performanya cocok digunakan di D.I. Jogjakarta dan sekitarnya. 
Di pagi yang lengang itu perjalanan menuju Desa Kinahrejo ditempuh dalam waktu kurang dari 60 menit. Rombongan disambut kesenian Kuda Lumping lengkap dengan alunan musik gamelan Jawa. Setelah sambutan dari perwakilan ADM , tim CSR, pejabat setempat serta perwakilan Sri Sultan Hamengku Buwono X dilakukan penanaman 10.000 pohon secara simbolik. Penanaman ini bertujuan untuk menghijaukan desa ini setelah rusak akibat letusan Merapi pada November 2010 lalu. 
Aksi kepedulian Terios pada lingkungan
Penanaman 1000 pohon secara simbolis di Kinahrejo
Lava Tour dimulai dengan mengunjungi kediaman Almarhum Mbah Marijan, juru kunci Gunung Merapi. Di sini bisa ditemui bangkai mobil serta sepeda motor yang hancur karena diterjang awan panas saat terjadinya bencana dulu seperti halnya sebuah museum. Ketika melewati jalur wisata terutama bekas aliran lava, seringkali terjadi kemacetan karena banyaknya truk pengangkut pasir sehingga memang perlu dibuatkan jalur-jalur alternatif. 
Lava Tour Merapi 
Perjalanan Lava Tour di Cangkringan ini melalui medan menantang dengan tanjakan terjal dan permukaan berpasir. Beberapa kali sempat kesulitan melewati tanjakan terjal, ini karena pasir yang tebal di permukaan jalan dan jalur yang hanya cukup dilalui oleh sebuah mobil. Dengan alloy wheel desain baru yang ringan dan ukuran ban lebih lebar yaitu 215/65 R16 membuat New Terios mampu melewati jalan dengan lapisan pasir tebal. 
Walaupun debu beterbangan dan mengganggu pemandangan, namun akhirnya rombongan berhasil melewati rintangan. Biasanya kendaraan yang digunakan untuk off road seperti ini adalah jeep 4X4. Kali ini ketangguhan Terios TX dengan SUV kembali teruji, tanpa menggunakan penggerak 4 roda ternyata Terios sanggup melewati trek yang ekstrim dengan pasir tebal seperti ini. . 

Lalu Lintas Padat dan Tanjakan Terjal Berkelok Menuju Ranu Pane 
Memasuki Kota Wonogiri
Setelah cukup istirahat di Jogjakarta, pada hari ke-4 team Terios kembali melanjutkan perjalanan pada jam 09.00 pagi setelah sarapan. Perjalanan dari Jogjakarta melalui Klaten-Solo-Wonogiri-Pacitan-Trenggalek-Tulungagung- Blitar-Malang. Untunglah Terios dilengkapi dengan kursi yang nyaman untuk 7 penumpang apalagi kursi bagian depan dan tengah bisa digeser maju mundur sesuai dengan kebutuhan. Ditambah lagi dengan kursi bagian belakang bisa dibenamkan agar ruangan bisa terasa lega juga untuk menyimpan barang bawaan. Ini sangat penting karena sebagian besar waktu para sahabat petualang akan dihabiskan dengan duduk sepanjang perjalanan. 
Setelah berada di mobil selama kurang lebih 13 jam dan hanya beristirahat 2 kali, team Terios sampai di kota Malang sekitar jam 22.00 malam dan langsung beristrahat di hotel Santika. Rute ini mencapai 342 km. Pagi harinya perjalanan dilanjutkan ke Desa Ranupane dengan mengambil rute Malang-Tumpang- Gubug Klakah – Lumajang- Desa Ranupane. Dengan perjalanan panjang seperti ini adanya ventilator disc brake sangat membantu agar performa rem tetap terjaga. 

Pada hari ke-5 tanpa terasa Terios telah melalui jalanan sepanjang lebih dari 1000 km. Di Malang Terios sangat nyaman melewati lalu lintas yang padat. Dengan electric power steering membuat Terios selalu nyaman ketika melintasi jalanan mulus maupun medan ekstrim seperti jalur Lumajang menuju Bromo. Di jalur ini Terios harus melewati tanjakan terjal berkelok dengan jalanan rusak dan berbatu. Jalanan sempit yang hanya cukup dilewati satu mobil kembali membuktikan ketangguhan Terios 7 seat. Setelah makan malam di rumah penduduk, rombongan berkemah di alam terbuka Ranu Pane. 
Terios Di Depan Mahameru 
Ranu pane juga dikenal dengan nama Ranu Pani. Desa ini terletak pada ketinggian 2.200 meter dpl tepatnya di kaki Gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru. Desa Ranu Pane berada di kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Di sinilah basecamp para pendaki yang akan menuju Gunung Semeru. Suhu ditempat ini bisa mencapai 4⁰C. Ranu artinya adalah danau. Ada dua danau yang indah di Desa Ranu Pane yaitu Ranu Pane dan Ranu Regulo. Keduanya berada di sekitar kantor Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 
Terios Di Tengger 
Pada hari ke-6 para Sahabat Petualang serta perwakilan ADM kembali melakukan kegiatan sosial. Kali ini menyerahkan sumbangan berupa 14 set alat kebersihan dari ban bekas serta sapu lidi juga kaos 7 Wonders. Dengan adanya alat-alat kebersihan ini diharapkan kawasan Taman Nasional bromo Tengger Semeru ini akan selalu terjaga kebersihannya. Setelah menuruni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Lumajang dan memasuki kota Jember bersama Daihatsu Terios, para sahabat petualang melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran di Banyuputih, Situbondo Jawa Timur. 

Jalan Berkerikil dan Berlubang Di Baluran 
Terios di Baluran 
Sahabat Terios sampai di Taman Nasional Baluran pada malam hari. Setelah makan malam mereka langsung diajak safari malam dengan berjalan kaki sejauh 1 km di kawasan sabana Baluran yang berada di sekitar wisma penginapan. Pada malam hari biasanya terlihat beberapa ekor rusa juga kijang. Tentu saja Safari Night ini dipandu oleh pemandu setempat dengan pencahayaan yang hanya mengandalkan sorot lampu senter. 
Hari ke-7 sahabat petualang kembali ke Sabana pada pagi hari untuk menyaksikan matahari terbit serta pemandangan alam liar di Africa from Java ini. Taman Nasional Baluran dengan luas 25.000 Ha terdiri dari vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa serta hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Ada 444 jenis tumbuhan yang ada di sini diantaranya adalah tumbuhan asli yang khas dan mampu beradaptasi pada kondisi yang sangat kering. Di sini juga hidup 26 jenis mamalia diantaranya banteng, rusa dan kera. 
Terios Di Depan Gunung Baluran 
Jalan masuk ke Taman Nasional Baluran ditempuh sekitar 1 jam lebih dari pintu gerbang. Kondisi jalan yang cukup jauh ini dipenuhi kerikil dan jalanan berlubang karena lapisan aspal yang sudah rusak. Pemandangan yang bisa disaksikan adalah tanaman gersang dan meranggas. Dengan Rear bumper guard dengan skid plate yang lebih kokoh, tidak perlu lagi khawatir ketika melewati jalanan berlubang ataupun berbatu. 
Terios berhasil melewati jalanan ini dengan mulus dan nyaman dengan kecepatan hingga lebih dari 40km/ jam. Bahkan perjalanan ini juga harus melintasi tikungan landai. Perjalanan keluar dari Taman Nasional juga tidak jauh beda. Jalanan berkelok dengan aspal yang lebih mulus harus dilalui hingga Banyuwangi. Sepanjang perjalanan team Terios tidak perlu khawatir dengan lalu lintas yang ada begitu juga ketika harus beristirahat dan parkir di tempat yang sempit karena kaca spion bisa dilipat secara elektrik dari dalam kabin. 

Perjalanan di Pulau Jawa berakhir di pelabuhan Ketapang. Dengan kapal ferry rombongan menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk Bali. Menyusuri jalanan menuju Kuta Bali, Terios harus menghadapi lalu lintas yang padat. Di Bali sahabat Terios bermalam dan beristirahat untuk melanjutkan perjalan menuju Lombok esok hari. 
Terios memasuki Pulau Dewata Bali 

Hutan Gersang Dan Jalan Berpasir Menurun Yang Terjal Setelah Dari Sade Rambitan 

Terios Di Gerbang Masuk Desa Sade Rambitan 
Tour hari ke-9 dimulai dari penginapan di kota Mataram Lombok pada pagi hari. Mobil sudah sangat OK setelah dilakukan check up di Dealer Daihatsu Mataram. Sahabat Petualang menuju dusun Sade di desa Rambitan Pujut Lombok Tengah. Di sini terdapat suku Sasak yang merupakan penduduk asli Lombok. Setelah disambut dengan pertunjukan Peresehan yaitu perkelahian 2 pria dengan tongkat rotan panjang dan perisai kulit sapi, Team Terios diajak berkeliling desa Sade. Dengan diantar seorang pemandu, rombongan melihat para wanita yang menenun juga penduduk yang membersihkan lantai rumah dengan menggunakan kotoran kerbau. 
Di Sasak Sade, orang tua pun masih menenun 

Terios Mendapat Sambutan Hangat saat memberikan Sumbangan Buku
"Pintar Bersama Daihatsu" di SMA Al Masyhudien NW Kawo
Setelah dari desa Sade, tim Terios menuju SMA Al Masyhudien NW Kawo di desa Kawo kecamatan Pujut Lombok Tengah. Di sini Daihatsu memberikan sumbangan buku-buku pelajaran SMA sebagai wujud dari salah satu pilar CSR Daihatsu yaitu Pintar Bersama Daihatsu. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Pink di Tanjung Ringgit. 
Melewati hutan Gersang dan jalan berbatu menuju Pantai Pink Lombok
Perjalanan menuju Pantai Pink memerlukan waktu 2 jam dengan melewati hutan gersang dengan jalan rusak dan berbatu. Untunglah Terios mempunyai tinggi 200 mm dari tanah sehingga bagian bawah kabin tidak mentok atau bergesekan dengan jalan berbatu. Keadaan ini tentu saja membuat kenyamanan penumpang yang ada di dalamnya tetap terjaga. Ditambah dengan front bumper guard membuat Terios TX terlihat tangguh sebagai mobil sahabat petualang.
Dari jalan utama menuju pantai team Terios harus melalui jalan berpasir menurun yang terjal. Pasir di pantai ini sekilas memang berwarna pink, sehingga dinamakan pantai Pink. Lokasinya jauh dari pusat keramaian dan fasilitas penunjang pariwisata nyaris belum ada. Pantai Pink berada di desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. 
Pantai Pink Lombok 
Dari Pantai Pink perjalanan Sahabat Petualang dilanjutkan untuk melihat matahari terbenam di Selong Belanak. Pantai ini juga menjadi tujuan para wisatawan untuk surfing. Untuk bisa sampai di pantai ini harus melalui jalanan berbukit dan berkelok. 
Bersama Terios Menuju Selong Belanak 

Jalan Berliku Di Sepanjang Pesisir Pantai Menuju Dompu 
Terios menyusuri Jalan Sempit dan Berliku menuju Dompu
Pada hari ke-10, penyeberangan dari Lombok ke Sumbawa selama 4 jam menggunakan kapal ferry. Keindahan alam sepanjang perjalanan menuju Dompu kembali membuat kagum para Sahabat Petualang. Terios yang membawa mereka tancap gas mengejar waktu agar tiba di penginapan tidak terlalu malam. Setelah melewati jalan berliku dengan pemandangan pesisir pantai, akhirnya rombongan sahabat petualang sampai di Hotel Aman Gati Dompu pada malam hari. 

Berkendara di jalan berliku tentu saja membuat pengendara harus berhati-hati dan waspada pada pengereman mendadak akibat jalan licin ataupun ketika berpapasan dengan kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Oleh karena itu diperlukan mobil yang memiliki Anti Lock Braking System (TX AT) seperti Terios . Ini akan berguna untuk mencegah roda terkunci saat terjadi pengereman mendadak sehingga mobil yang memiliki ALBS ini tidak akan sleep saat terjadi pengereman. 
Terios di Jalan Tanah Menuju Desa Palama
Kecamatan Donggo Kabupaten Bima 
Setelah cukup beristirahat, pada hari ke-11 rombongan sahabat petualang Terios langsung menuju kota Bima. Dalam perjalanan ini mereka singgah di desa Palama mengunjungi peternakan susu kuda liar. Di sini mereka juga disambut oleh anak-anak sekolah. Jalanan sempit dan berbatu kembali menguji ketangguhan new Terios. Petualangan pun dilanjutkan dengan melihat langsung orang memerah susu kuda. Bahkan sahabat petualang juga berkesempatan merasakan susu kuda liar yang baru saja diperah. 
Memerah Susu Kuda Di Dompu 
Perjalanan menuju Bima dikawal oleh rombongan Daihatsu Feroza Fans Club. Perjalanan berakhir di Pelabuhan Sape untuk kemudian team Terios akan menyeberang ke Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur sebagai tujuan terakhir dalam tour ini. 
Perjalanan Terios menyusuri pesisir Pantai menuju Bima

Terios, Mobil Pertama Di Pulau Komodo 
Komodo 
Pada pukul 05.00 WITA rombongan sahabat petualang berangkat dari Labuan Bajo menuju Pulau Komodo. Perjalanan laut ditempuh selama 5 jam. Daihatsu Terios berada di Perahu Pinisi yang biasa mengangkut barang dari Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta. Dengan side body molding with side stone guard, body samping Terios aman dari gesekan ataupun benturan ketika berada di dalam perahu pengangkut juga kerikil di jalanan berbatu yang dilalui. Walaupun tidak sampai diturunkan di dermaga, namun Terios telah berhasil menjadi mobil pertama yang berada di Pulau yang termasuk dalam 7 Wonders Dunia ini. 
Para Blogger mengunjungi Pulau Komodo pada hari ke-13. Mereka menikmati pemandangan sunrise dari atas sun deck perahu phinisi Plataran Komodo. Kali ini setelah sarapan pagi, para sahabat petualang ini akan dibawa oleh kapten kapal menuju Pink Beach. Ada 2 pink Beach di Indonesia yaitu di Sekaroh Lombok Timur dan di Pulau Komodo ini. Perahu phinisi ditambatkan agak jauh dari daratan karena ada banyak karang di dekat pantai sehingga keberadaan perahu dikhawatirkan bisa merusak karang. Oleh karena itu untuk mencapai pantai Pink, rombongan harus menaiki perahu. Perjalanan kemudian berlanjut ke Pulau Komodo 
Terios Di atas Kapal Phinisi Menuju Pulau Komodo 
Di Pulau Komodo rombongan terbagi menjadi dua. Para Jurnalis dan para Blogger memilih acara yang berbeda. Para jurnalis mengikuti tour jarak pendek Pulau Komodo dengan dipandu dua orang ranger mengelilingi jalur pantai dan bukit tandus. Ada 5 ekor komodo yang bisa dilihat selain beberapa ekor rusa. Setelah selesai acara dengan team Daihatsu Terios 7 Wonders di dermaga Loh Liang akhirnya para Blogger melanjutkan perjalanan menuju Pulau Rinca. Ternyata Komodo lebih mudah ditemukan di Pulau Rinca. 

Terios Menjelajah Indonesia 

Ketangguhan dan kenyamanan Terios pun telah teruji dalam perjalanan menyusuri 7 keajaiban tersembunyi di Indonesia. Berikut ini adalah ide, masukan juga pendapat saya tentang Terios untuk Indonesia : 
  1. Kegiatan Terios menjelajah 7 Wonders Hidden Paradise tahun ini maupun Sumatra Coffe Paradise tahun lalu adalah sebuah kegiatan yang bisa menginspirasi setiap orang untuk lebih mengenal Indonesia. 
  2. Selain mengeksplor pemandangan alam yang ada alangkah baiknya jika di dalam tour juga lebih banyak lagi mengeksplor nilai-nilai budaya serta keunikan yang ada di setiap daerah yang disinggahi. 
  3. Kegiatan CSR yang dilakukan lebih ditambah lagi di setiap daerah yang dilalui seperti misalnya membuka taman bacaan di tempat umum (SPBU, masjid, terminal dsb) dalam program pintar bersama daihatsu.
  4. Dibuat buku yang bercerita tentang daerah yang dikunjungi untuk menginspirasi masyarakat Indonesia agar lebih mengenal kemudian mencintai Indonesia. Isinya mulai dari cerita keindahan alam, budaya, kuliner, keunikan juga tips-tips petualangan. 
  5. Saya berharap Terios akan mengadakan tour di wilayah lain di Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi juga Papua agar Terios menjadi mobil keluarga petualang di seluruh Indonesia.  
Petualangan team Terios 7 Wonders Hidden Paradise juga bisa dilihat di video mas Haris berikut ini 

Tulisan ini diikutkan dalam Terios 7 Wonders Blog Contest




Sumber Tulisan Dan Foto dari: 
http://www.daihatsu.co.id
http://daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/news www.wiranurmansyah.com
maulanaharris.blogdetik.com 
girisatrio.wordpress.com 
backpackology.me

Finalis : http://us.log.viva.co.id/news/read/463540-inilah-finalis-lomba-blog--terios-7-wonders-sahabat-petualang

0 komentar:

Posting Komentar