Kalau ditanya sejak kapan aku minum kopi? Jawabnya adalah ketika aku duduk di bangku kuliah. Sejak semester satu kuliah aku mencoba minum kopi. Awalnya karena ada banyak tugas kampus dan aku harus kerja kelompok bahkan begadang. Nah sejak belajar kelompok inilah teman-temanku banyak yang minum kopi. Akhirnya akupun mencoba minum kopi. Awalnya cuma kalau pas ngumpul saja, tapi lama kelamaan akhirnya ketagihan.
Masih ingat banget waktu dulu karena kami semua anak kos, maka kopi yang kami buat adalah kopi sachet yang waktu itu harganya cuma Rp 100 di warung. Tapi kalau males ya pesan sama ibu warung Tegal yang ada di depan kos temanku. Harganya Rp 150 satu gelas. Kopi sachet pertama yang aku minum adalah Kapal Api. Sejak saat itu kalau beli kopi sachet ya Kapal Api.
Lama kelamaan minum kopi sudah menjadi kebiasaan. Dari yang semula dua hari sekali lama kelamaan menjadi sehari 3-4 kali. Bahkan waktu dulu pernah lho waktu ikut pelatihan di Lembang yang hawanya dingin, dalam sehari aku minum kopi sebanyak sepuluh gelas. Bahkan saking seringnya minum kopi hitam aku sampai dibilang seperti "Mbah Dukun". Tapi itu dulu, waktu masih muda, jamannya masih baru-baru kuliah dan tamat kuliah dan umurku juga masih di bawah 30 tahun.
Ketika menginjak usia 30 tahun, sudah ada nih penyakit yang menyerang seperti mag. Jadi kalau aku minum kopi kebanyakan, maka asam lambung langsung naik. Dada terasa deg-degan. Tapi kalau gak ngopi sama sekali dalam sehari yang ada kepala ini pusing sekali. Ditambah lagi kalau gak ngopi itu serasa gak punya nyawa. Tubuh ini rasanya mudah lelah dan gak semangat kerja. Jadi kalau sekarang dalam sehari aku hanya minum kopi dua kali.
Hingga akhirnya ada yang menyarankan untuk minum kopi susu. Maka akupun mencoba kopi susu. Tapi rasanya pasti gak seenak kopi hitam dong ya, Jadi seminggu sekali aku masih tetap minum kopi kapal api hitam. Masih yang sachetan. Selain karena praktis juga karena aku kurang pandai mencampur gula dengan kopi. Kadang kebanyakan gula kadang terlalu pahit karena kebanyakan kopi.
Tapi sekarang sejak Kapal Api mengeluarkan White Coffe Kapal Api Grande aku selalu minum ini. Cara bikinnya mudah banget dan yang istimewa adalah ditambah dengan Chocho Granule. Jadinya serasa ngopi di cafe dengan harga yang sangat-sangat murah. Biasanya aku beli di pasar dengan harga Rp 10.000 satu renceng. Murah banget kan, gak sampai Rp 1.000 satu gelasnya. Begini nih caraku membuat White Coffe Kapal Api :
Nah itu tadi #KapalApiPunyaCerita versiku. Sekarang kita cari tahu yuk apa saja varian kopi yang telah dikeluarkan oleh Kapal Api.
Varian Kopi Kapal Api
1. Kapal Api Special Kemasan Sachet
Nah ini adalah kopi favoritku dan yang dulu biasa aku minum. Sekarang masih minum juga walaupun kadang cuma sebulan sekali. Takaran kopi dan gulanya pas banget khususnya kalau buat aku ya. Gak terlalu manis tapi juga gak terlalu pahit. Cara bikinnya juga gampang banget. Tinggal diseduh air panas, di aduk dan sudah jadi. Cuma kalau mau bikin kopi hitam ini yang dipakai harus air mendidih dengan panas 90-95 derajat Celcius. Jadi kita harus rela nih merebus air hingga mendidih.
Pernah berkali-kali mencoba pakai air thermos, ini jamannya dulu waktu masih kuliah belum punya dispenser. Yang ada adalah bubuk kopinya mengambang di atas. Tapi kemudian ada yang ngajari yaitu dnegan menutup gelas dengan piring yang biasa dibuat tatakan. Dan benar saja setelah ditutup dan beberapa menit dibuka maka sudah tidak ada lagi bubuk kopi yang mengambang di atas permukaan. Sejak saat itu, apalagi sekarang sudah ada dispenser maka bikin kopi hitam sachet ini sudah tidak perlu repot-repot merebus air lagi.
TIPS : supaya bubuk kopi tidak mengambang di permukaan air ketika diseduh dengan air dispenser yang panasnya kurang dari 100 derajat, maka setelah diaduk tutuplah gelas selama beberapa menit. Ketika gelas dibuka sudah tidak akan ada lagi bubuk kopi yang mengambang di atas gelas.Tapi buat yang suka kopi hitam tanpa gula, ada juga lho kemasan sachet yang tanpa gula. Ukurannya tentu saja lebih kecil dari yang pakai gula dan harganya juga lebih murah.
2. Kapal Api Special Kemasan Ekonomis.
Kopi kapal api kemasan ekonomis ini cocok banget buat yang punya usaha Catering. Atau siapa saja yang ingin menjau banyak tamu. Bisa juga buat kantor yang karyawannya punya selera yang berbeda-beda.
Kopi Kapal Api Special kemasan sachet ini harganya cuma Rp 22.000 dan bisa jadi kurang lebih 55 gelas. Dalam kemasan ini berisi kopi bubuk yang siap seduh perpaduan biji kopi Arabika dan Robusta pilihan. Jadi aroma dan rasanya pasti tida mengecewakan walaupun harganya jauh lebih murah dibanding kopi-kopi luar negeri. Kalau ada yang murah ngapain juga pilih yang mahal? Iya kan?
3. Kapal Api White Coffe Premium
Ini adalah kopi kesukaanku. Selain bubuk kopi perpaduan dari kopi Arabika dan Robusta, dalam kemasan White Coffe juga ada crimer nabati. Adanya crimer nabati ini cocok buat penyuka kopi seperti diriku tapi memiliki sakit mag. Jadi White kopi ini aman untuk lambung. White coffe ini juga tersedia dalam kemasan sachet maupun kemasan ekonomis.
4. Luwak Blend
Kopi ini sangat istimewa. Terbuat dari campuran biji kopi Arabika dan kopi Luwak yang diperoleh dari perkebunan kopi Toraja. Dikemas dalam kemasan eksklusif dengan harga sangat terjangkau yaitu Rp 85.000 untuk satu botol berisi 200 gram. Sedangkan untuk kardus harganya adalah Rp 35.000 dengan isi 5 sachet @10 gram.
7 Alasan Kenapa Kopi Kapal Api Jelas Lebih Enak
1. Cara bikinnya mudah dan praktis
Tidak sampai 5 menit, makasecangkir kopi sudah bisa tersaji. Tinggal dibuka bungkusnya dan dituang dengan air panas. Setelah diaduk sebentar maka kopi siap disajikan.
2. Harganya murah tapi gak murahan
Harga kopi Kapal Api memang tergolong sangat murah jika dibanding dengan kopi lain apalagi buatan luar negeri. Tapi kalau soal rasa dan kualitas dijamin tidak akan kalah dengan kopi manapun. Ini sudah dibuktikan oleh Kopi Kapal Api yang diproduksi oleh PT. Santos Jaya Abadi yang merupakan produsen kopi berskala internasional.Untuk mendapatkan biji kopi pilihan, PT Santos Jaya Abadi sudah bekerjasama selama puluhan tahun dengan para petani kopi. Selain itu dari segi kehalalan juga tidak perlu diragukan lagi. Saat ini produk Kopi Kapal Api telah mengantongi sertifikat Halal dari MUI. Selain itu Kopi Kapal Api juga telah memiliki sertifikasi ISO 22000 2005 dari Badan Sertifikasi Lloyd. Dan juga sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan demikian mutu dan keamanan pangannya jelas sangat terjamin.
3. Mudah didapat
Untuk bisa mendapatkan kopi kapal api tidak sulit. Hampir di setiap warung baik besar maupun kecil menjual kopi kapal api. Baik itu yang kemasan schet maupun kemasan ekonomis.
4. Cocok diminum panas maupun dingin
Selain bisa diminum panas-panas, kita juga bisa menyajikan kopi kapal api sebagi minuman dingin. Kopi yang dingin selain enak dinikmati pada saat panas terik, ternyata juga memiliki kandungan asam yang lebih sedikit. Ini karena ampas kopi akan lebih mudah terekstraksi pada suhu 90-96 derajat celcius.Untuk bisa membuat kopi dingin caranya adalah :
- Seduh kopi dengan air panas 80-90 derajat celcius hingga 1/3 gelas.
- Aduk hingga kopi tercampur rata dengan air
- Tambahkan es batu hingga gelas penuh.
Selain diberi es batu, cara lain menikmati kopi dingin adalah dengan membuat kopi blend. Caranya adalah :
- Seduh kopi dengan air panas 80-90 derajat celcius hingga 1/3 gelas.
- Aduk hingga kopi tercampur rata dengan air
- Masukkan ke dalam blender
- Tambahkan es batu
- Blender hingga es batu halus
- Tuang ke dalam gelas.
- Kopi Blend siap dinikmati.
5. Takarannya Pas dan Inovasi yang tiada henti
Pokoknya kalau minum kopi kapal api sachet itu takaran gulanya buat aku pas. Gak kepahitan juga gak kemanisan. Selain karena diolah dari biji kopi pilihan, ternyata rasa yang enak ini juga dihasilkan dari proses Mix & Roasting yang sangat baik. Proses Mix & Roasting inilah yang menentukan aroma dan cita rasa kopi yang kuat.Biji kopi akan dimasukkan ke dalam mesin roasting khusus. Di sini akan disangrai dengan suhu 200 derajat celcius selama kurang lebih 15 menit. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam biji kopi. Dengan berkurangnya kadar air ini, maka akan memperkuat aroma dan cita rasa kopi nantinya.
Proses selanjutnya adalah Grinding. Yaitu mendinginkan kopi yang sudah selesai di roasting dalam mesin khusus yang bershuhu 50 derajat Celcius. Setelah dingin maka biji kopi dimasukkan ke dalam mesin penggiling untuk kemudian diproses menjadi bubuk kopi untuk selanjutnya dikemas.
Takaran yang pas ini tentu saja tidak lepas dari inovasi tiada henti. Kalau dulu kita terbiasa dnegan Kopi Kapal Api Special Mix yang ampasnya seringkali mengambang kalau kita menyeduh dngan air yang kurang panas. Maka dengan inovasi yang tiada henti ini Kopi Kapal Api mengeluarkan Kopi Kapal Api Easy Drip yang bisa dinikmati tanpa ampas.
6. Teman Setia di saat kerja
Kalau kerja aku selalu ditemani oleh kopi. Rasanya semangat kerja itu tambah kalau sudah ngopi. Entahlah mungkin ini cuma mindsetku saja. Soalnya ada mitos yang bilang kalau kopi itu dampaknya kurang baik bagi kesehatan apalagi yang sudah kecanduan. Padahal nyatanya tidak demikian.Oleh Federal Advisori Comiittee pada tahun 2015, yaitu komunite yang aktif menulis dalam situs panduan Diet di web The Washington post menyatakan bahwa minum kopi sebanyak 5 cangkir setiap hari bisa menurunkan resiko jantung dan diabetes tipe 2. Sedangkan minum 1-4 cangkir kopi sehari bisa mengurangi resiko kematian hingga 3-4 %. Untuk resiko kematian akibat jantung bisa berkurang hingga 8-16%. Ini menunjukkan bahwa kopi justru baik untuk kesehatan.
7.Terbuat dari biji kopi pilihan
Kopi Kapal Api dibuat dari biji kopi pilihan yang diambil dari kebun-kebun penghasil kopi terbaik di Indonesia. Diantaranya adalah Tana Toraja di Sulawesi Selatan, Kintamani di Bali, Flores di Nusa Tenggara Timur, Gayo di Aceh serta Wamena di Papua. Kopi dari kelima daerah ini juga diekspor keluar negeri.
Itu tadi ceritaku tentang kopi Kapal Api yang sepertinya sampai kapanpun akan jelas lebih enak buatku. Semoga kopi Kapal Api dengan inovasinya yang tiada henti bisa menghasilkan produk-produk kopi yang mudah dinikmati kapanpun , dimanapaun dan oleh siapapun. Baik orang tua maupun kaum muda.
0 komentar:
Posting Komentar