Pages - Menu

Senin, 30 Januari 2017

Tahukah Kamu Kalau Rokok Bisa Menyebabkan Penyakit Berbahaya?




Rokok menyebabkan penyakit berbahaya? Mungkin sebagian besar dari kita sudah banyak yang mendengarnya, terutama penyakit paru paru. Tapi tahukah kamu, penyakit berbahaya apa saja yang bisa diakibatkan oleh rokok? Nah kali ini Pemerintah Indonesia sedang meluncurkan kaanye baru yang menyoroti berbagai penyakit berbahaya yang diaebabkan oleh rokok.

Kampanye yang diluncurkan pada hari Kamis tanggal 27 Januari 2017 di Jakarta ini didukung juga oleh Vital Strategis yang merupakan pakar global kesehatan masyarakat. Acara peluncuran kampanye Penyakit yang diakibatkan rokok ini dilakukan oleh dr. Anung Sugihantono, M.Kes, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Acara tersebut juga dihadiri olwh Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan, RSUP Persahabatan. Ada juga Cecep Sandi, penderita penyakit Buerger. Hadir juga di sana Relia Gultom, istri dari almarhum Ranap Simatupang, penderita kanker paru. Mereka hadir karena kisah Ranap dan Cecep ini ditampilkan dalam iklan layanan masyarakat dengan durasi 30 detik.

Iklan tersebut akan ditayangkan selama empat minggu di 6 stasiun televisi nasional. Selain itu video ini juga akan disebarluaskan melalui media sosial seperti Youtube, Twitter, Facebook dan instagram dengan hastag #SuaraTanpaRokok. Diharapkan dari iklan ini masyarakat bisa tahu penyakit apa saja yang dirimbulkan oleh rokok seperti Stroke juga kanker paru paru dll. Selain itu diharapkan juga masyarakat mau membagikan kisah kisah mengenai bahaya bahaya yang diakibatkan rokok ini sehingga bisa menginspirasi masyarakat untuk berhenti merokok.

Untuk informasi lebih lengkap tentang penyakit penyakit berbahaya yang disebabkan oleh asap rokok maka kita bisa !mengunjungi website www.suaratanparokok.co.id.  Disitu ada juga informasi mengenai cara berhenti merokok dan alamat klinik yang dapat membantu masyarakat untyk berhenti merokok.

Dalam peluncuran kampanye tersebut,  dr. Anung Sugihantono, M.Kes., Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,  mengatakan, “Di Indonesia, kebanyakan orang menderita akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit paru dan penyakit jantung. Konsumsi tembakau dikaitkan dengan penyakit-penyakit ini serta sejumlah penyakit lain. Misalnya saja pada korban penyakit Buerger, gangren (matinya jaringan tubuh) menyebar dan dapat menyebabkan kehilangan jari atau anggota tubuh lainnya. Kondisi ini utamanya ditemukan pada perokok. Dengan menunjukkan secara gamblang bahaya rokok, termasuk kondisi-kondisi yang belum terlalu dikenal, kami berharap kampanye ini dapat mengajak orang Indonesia memiliki lebih banyak informasi dan mendapatkan pilihan-pilihan yang lebih sehat.”




Sementara itu José Luis Castro, President and Chief Executive Officer, Vital Strategies, mengatakan, “Kami mengucapkan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas kampanye pengendalian tembakau yang memiliki pesan yang kuat ini, dan kami senang dapat sekali lagi berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen penduduk Indonesia menyadari bahwa tembakau mengakibatkan kanker paru dan serangan jantung, namun hanya sedikit yang menyadari tembakau mengakibatkan penyakit-penyakit lainnya.”

Sedangkan Enrico Aditjondro, Associate Director, Asia Tenggara, Vital Strategies, yang berbasis di Jakarta, menambahkan, “Dengan menampilkan korban rokok seperti Cecep, kampanye ini dapat memberikan pengetahuan baru seperti penyakit Buerger yang juga diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Namun tentu informasi yang sudah sering didengar, seperti mengenai kanker paru, kanker tenggorokan, ataupun stroke, tetap perlu terus diingatkan kepada publik. Kami mengajak para perokok untuk menyaksikan iklan ini sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum mereka mengambil sebatang rokok berikutnya, dan sadar tentang kerusakan yang akan terjadi pada diri mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Harapannya tentu lalu berhenti merokok.”

Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada tingkat konsumsi tembakau yang aman, namun perokok seringkali tidak menyadari atau meremehkan bahaya kebiasaan tersebut. Hal itu sangat disayangkan karena penyakit akibat merokok yang menyebabkan kematian sebenarnya dapat dicegah. Memperlihatkan gambaran sesungguhnya dari bahaya rokok dapat membantu mencegah kaum remaja untuk mulai merokok dan mengajak para perokok untuk berhenti merokok.

Iklan layanan masyarakat “Penyakit yang Diakibatkan Rokok” ini menampilkan korban nyata akibat rokok yang menderita stroke, kanker tenggorokan, kanker paru dan penyakit Buerger. ILM berdurasi 30 detik ini dirancang untuk mengubah pikiran perokok yang ingin berhenti sehingga benar-benar berhenti. Kampanye ini meneruskan kampanye pengendalian tembakau nasional sebelumnya yang diluncurkan tahun 2015 dan 2016, yang berfokus pada dampak rokok terhadap kesehatan dan ekonomi.

World Economic Forum memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2030 akan mengalami kerugian sebesar US$ 4,5 triliun jika beban penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung dan kanker tidak dikurangi. Seperti yang ditunjukkan oleh kampanye ini, konsumsi tembakau merupakan faktor risiko utama penyakit-penyakit tersebut.

Selain komunikasi kampanye kesehatan yang akan membantu orang melakukan perubahan sikap, perundang-undangan yang komprehensif mengenai pelarangan rokok dan pajak rokok yang lebih tinggi akan lebih lagi memudahkan mendorong para perokok agar berhenti serta mencegah perokok usia dini. Ada kemungkinan yang cukup besar bagi Indonesia untuk meningkatkan pajak rokok hingga 75% dari harga eceran, seperti yang direkomendasikan WHO. Lebih lanjut lagi tersedia juga kesempatan untuk mengalokasikan dana bagi program-program kesehatan dan sosial. Vital Strategies menghargai Pemerintah Indonesia atas kebijakan-kebijakan yang telah dicanangkan demi memfasilitasi kemajuan Indonesia mencapai agenda Tujuan Pembangunan Keberlanjutan 2030.

Perlu tahu

Menurut The Tobacco Atlas, lebih dari 2.677.000 anak-anak dan 53.767.000 orang dewasa di Indonesia adalah perokok (57,1 persen laki-laki dewasa; 3,6 persen perempuan dewasa; 41 persen anak-anak laki-laki, dan 2,5% anak-anak perempuan). Proporsi pria, anak laki-laki dan anak perempuan yang merokok lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan negara berpenghasilan menengah lainnya. Rokok membunuh 217.400 orang Indonesia setiap tahunnya, dan di tahun 2010, rokok merupakan penyebab dari 19,8 persen kematian laki-laki dan perempuan dewasa---lebih tinggi daripada rata-rata jumlah kematian di negara berpenghasilan menengah lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki Indonesia mulai merokok di usia dini, bahkan banyak yang mulai merokok di usia dua belas tahun. Penggunaan tembakau merupakan faktor utama penyakit tidak menular, yang menurut World Economic Forum dapat merugikan perekonomian Indonesia hingga US$4,5 triliun dari tahun 2012 hingga 2030.

Vital Strategies

Vital Strategies adalah organisasi kesehatan dunia yang berupaya untuk mempercepat kemajuan pada masalah kesehatan yang paling mendesak di dunia. Tim kami menggabungkan strategi berbasis bukti dengan inovasi untuk membantu mengembangkan dan melaksanakan kebijakan kesehatan masyarakat, mengelola program secara efisien, memperkuat sistem data, melakukan penelitian, dan merancang komunikasi strategis dalam melakukan kampanye untuk perubahan kebijakan dan perilaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar