Raja Petir tinggal di balik air terjun besar Niagara. Orang-orang desa mengenal Raja Petir dengan nama Heno. Jadi mereka memanggilnya Heno si Raja Petir.
Pada suatu hari Raja Petir melihat ada seorang gadis naik kano di sungai. Tiba-tiba arus sungai menjadi sangat deras. Kano yang dinaiki si gadis pun terbawa arus dan hamper saja jatuh dari atas air terjun.
Untunglah Raja Petir segera menolongnya. Secepat kilat Raja Petir mengambil si gadis dan membawanya ke rumahnya. Namun kano yang dinaiki si gadis jatuh dan hancur berantakan di dasar air terjun.
Si gadis ternyata sudah tidak memiliki keluarga di desanya. Hingga akhirnya Raja Petir menikahkan gadis itu dengan putranya. Mereka bertiga hidup bahagia di balik air terjun Niagara.
Pada suatu ketika seekor ular naga yang sangat besar berjalan mendatangi desa. Raja Petir khawatir Naga itu akan menghancurkan desa dan memangsa penduduk di sana. Maka diutuslah Si Gadis ke desa.
“Beritahukan pada orang-orang di desa agar segera mengungsi. Biar aku yang menangani ular naga ini.” Perintah Raja Petir pada si Gadis.
Gadis itu dan suaminya datang ke desa dan membantu orang-orang desa mengungsi. Sementara itu Raja Petir menjaga desa sambil menunggu kedatangan Naga. Tidak berapa laa kemudian, Naga itu pun datang.
Melihat desa kosong, Naga sangat marah. Namun sebelum sempat naga itu mengibaskan ekornya. Raja Petir sudah bergerak cepat. Dia memegang ekor Naga dan mengangkatnya ke udara.
Pertarungan seru pun terjadi di udara. Raja Petir mengerahkan kekuatannya. Sebuah petir menyambar Naga hingga akhirnya dia jatuh ke bumi dan mati. Namun sayangnya tubuh Naga itu justru menghantam rumah Raja Petir dan merusaknya.
Sebagai rasa terima kasih, penduduk desa membangun rumah baru di atas bukit untuk Raja Petir dan keluarganya. Semua orang yang mengungsi akhirnya bisa kembali ke rumah mereka dan bisa hidup dengan rasa aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar