Pages - Menu

Rabu, 08 Juni 2016

Bayi Sehat Alami dengan Asi


WHO juga pemerintah Indonesia sepakat untuk mempromosikan air susu ibu (ASI) sebagai metode terbaik dalam memberikan gizi pada bayi. Sayangnya kesibukan ibu dan kurangnya pengetahuan atas manfaat ASI membuat pemberian ASI eksklusif masih rendah di Indonesia. Yaitu 54,3 % berdasarkan survei Kemkes 2013.Faktanya adalah betapa pun mahalnya susu formula tidak akan pernah bisa menggantikan kelengkapan nutrisi yang terkandung dalam ASI.

Hanya saja wanita modern masih ada saja yang takut payudaranya menjadi kendur akibat menyusui sehingga akan merusak penampilan. Padahal payudara yang kendur itu disebabkan oleh proses penurunan berat badan setelah hamil ataupun penuaan dini. Selain itu masih adanya anggapan bahwa menyusui hanya bisa dilakukan oleh sebagian wanita dengan ukuran payudara tertentu yang bisa memproduksi ASI. Padahal ukuran payudara tidak mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi sehingga hampir semua wanita bisa memberikan ASI.

Mengenal Lebih Dekat Tentang Menyusui dan Laktasi 

Selain menyusui kita juga sering mendengar istilah "Laktasi".

Apa itu laktasi?
Apakah laktasi sama dengan menyusui? 

Menyusui itu adalah memberikan susu kepada bayi langsung dari payudara ibu. Dalam proses menyusui ini bayi akan menghisap secara refleks air susu ibunya. Seorang bayi bisa saja disusui sendiri oleh ibunya atau wanita lain. Seperti misalnya Nabi Muhammad saw yang disusui oleh ibu susunya.  Selain diberikan langsung ASI juga dapat diperah dan diberikan kepada bayi dengan botol, pipet ataupun sendok.

Sedangkan laktasi merupakan proses produksi, sekresi dan pengeluaran ASI. Jadi pada saat bayi menghisap payudara, maka hormon yang bernama oksitosin akan membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui saluran susu (milk canals) menuju reservoir susu (sacs) yang berada di belakang areola dan berlanjut ke dalam mulut bayi.

Lalu bagaimana dan sejak kapan ASI bisa ada di payudara ibu?   

Secara alami tubuh wanita akan memproduksi hormon yang akan menstimulasi mnculnya ASI dalam sistem payudara. Ini mulai terjadi pada bulan ketiga pada masa kehamilan.  Hormon progesteron akan mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Hormon estrogen akan menstimulasi sistem saluran ASI dan membesar.

Payudara akan siap memproduksi ASI pada bulan kelima dan keenam kehamilan. Pada fase terakhir kehamilan payudara akan memproduksi kolostrum, yaitu cairan kental dan kekuningan. Ada kalanya ibu hamil mengeluarkan kolostrum sebelum lahirnya bayi, namun ini tidak bisa jadi patokan banyaknya produksi ASI yang sebenarnya nanti.

Keluarnya plasenta pada saat melahirkan akan menurunkan tingkat progesteron dan estrogen. Pada saat ini hormon prolaktin tetap tinggi sehingga menyebabkan produksi ASI secara besar-besaran. Pada saat ini hindari KB hormonal berbasis estrogen karena bisa mengurangi jumlah produksi ASI. Hormon prolaktin juga keluar dalam ASI. Kadar prolaktin dalam susu lebih tinggi ketika ASI lebih banyak yaitu pada jam 2-6 pagi.

Pada saat payudara terasa penuh, maka saat itulah hormon prolaktin berada pada level rendah. Untuk meningkatkan level prolaktin dalam darah maka payudara perlu dirangsang. Produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan namun sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Sebelum ASI yang sebenarnya ini keluar, bayi akan mengkonsumsi kolostrum yang mengandung sel darah putih serta anti body yang tinggi daripada ASI sebenarnya.

Mengapa Harus Menyusui?

Bukankah sekarang banyak dijual susu formula yang dilengkapi dengan aneka vitamin yang bisa membuat anak menjadi pintar, kuat dan lain sebagainya? Jadi mengapa harus menyusui? Apa kelebihan menyusui di banding dengan susu instan?

Berikut ini adalah alasannya mengapa menyusui itu jauh lebih baik dibanding menggunakan susu instan: 

  1. Asi itu gratis tidak perlu membeli sudah tersedia dengan jumlah yang berlimpah. 
  2. Asi itu mampu menghindarkan bayi dari berbagai penyakit maupun infeksi. 
  3. Asi itu memang satu-satunya makanan yang disediakan oleh Tuhan khusus untuk bayi. 
  4. Asi itu adalah makanan sekaligus minuman bagi bayi yang suhunya sudah sangat tepat untuk bayi. Jadi tidak terlalu panas atau dingin. 
  5. Asi itu selalu tersedia di mana saja si bayi dan ibu berada dan bisa dinikmati kapan saja. Tanpa harus repot-repot menuang dan mencampurkan dnegan apapun juga. 
  6. Ketika menyusui maka hubungan batin antara ibu dan bayi menajdi lebih dekat. 

Lalu apa manfaat menyusui bagi ibu dan bayinya? 

Manfaat ASI Bagi Bayi
  1. Bayi akan mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya pada ASI. 
  2. ASI lebih mudah dicerna oleh perut bayi dibanding dengan susu formula. 
  3. ASI membuat bayi dan anak jarang sakit karena mengandung antibodi yang bisa membantu melawan aneka bakteri dan virus penyebab aneka penyakit. 
  4. ASI bisa meningkatkan kualitas  IQ anak. Jadi anak yang mengkonsumsi ASI akan tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas. 
  5. ASI mengurangi resiko muntah akibat pemberian makanan atau susu formula yang tidak tepat. 
  6. ASI itu mampu mengurangi resiko penyakit berat pada bayi seperti pernapasan, infeksi  telinga dan dada, kelainan kronis pada kulit dll. 
  7. ASI mampu mengurangi resiko obesitas pada anak. . 
Manfaat ASI bagi ibu
  1. Menyusui akan menurunkan risiko kanker ovarium, kanker payudara juga osteoporosis. 
  2. Menyusui bisa menghemat uang belanja. KAlau rata-rata setiap bulannya bayi mengkonsumsi 5 kaleng susu formula @800 gram dengan harga Rp 100 ribu/ kaleng maka penghematan yang bisa dilakukan dalam satu bulan adalah Rp 500.000. JIka harga susu kaleng yang dipilih lebih tinggi , maka penghematan yang bisa dilakukan juga lebih besar lagi. 
  3. Menyusui bisa membuat ibu menjadi cepat langsing setelah melahirkan karena setidaknya ada 500 kalori yang terbakar. 
  4. Menyusui bisa menunda menstruasi sekaligus menjadi alat kontrasepsi alami. 
  5. Menyusui akan mempercepat kembalinya rahim ke ukuran semula karena ketika menyusui akan melepas hormon oksitosin yang bisa mengurangi pendarahan uterus setelah hamil
Apakah ASI juga berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak? 

Perkembangan anak ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Sedangkan hal utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak ini adalah nutrisi. ASI merupakan nutrisi terbaik yang bisa diberikan pada bayi. Itu sebabnya jika diberikan jika ASI diberikan pada 1000 hari pertama atau golden age maka akan menjadi sangat penting dalam keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan juga ketrampilan motorik, mental, sosial dan emosional. 

Ikatan batin yang terbangun antara ibu dan bayi ketika menyusi akan menentukan perilaku anak di kemudian hari. Ikatan batin ini juga akan menstimulasi perkembangan otak serta merangsang perhatian anak kepada dunia luar. Kontak batin yang terjadi pada saat menyusui juga akan meningkatkan hubungan batin antara ibu dan anak yang berpengaruh juga pada timbulnya rasa aman pada bayi. Rasa ini dikemudian hari bisa membuat rasa percaya diri si anak menjadi tinggi. 

Seorang ibu yang menyusui bayinya maka rasa sayangnya akan meningkat dan hal ini akan mencegah terjadinya kekerasan pada anak nantinya. Anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang akan cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang mendapatkan kasih sayang. 

Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Honduras memperlihatkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan akan merangkak dan duduk terlebih dahulu dibanding dengan bayi yang sudah mendapat makanan pendamping ASI pada usia 4 bulan. Ini menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan ASI akan memperlihatkan progresifitas yang lebih baik dibanding dnegan anak yang tidak mendapat ASI. 

Jadi tidak salah jika akhirnya WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI eksklusif dari sejak lahir hingga usia 6 bulan. Setelah 6 bulan barulah bayi mendapat makanan pendamping ASI (MP ASI). Pemberian MP ASI ini disesuaikan dengan usianya. Pemberian ASI terus dilakukan hingga bayi berumur 2 tahun atau lebih. 

Apakah Bayi Sudah Mendapatkan Cukup ASI?

Kalau kata orang tua, jika bayi menangis itu tandanya cuma dua yaitu karena lapar dan yang kedua karena popoknya tidak nyaman.

Nah kalau bayi lapar apakah itu berarti dia tidak cukup mendapatkan ASI?
Lalu apa tandanya kalau bayi sudah cukup mendapatkan ASI?
Seberapa banyak sih ASI yang bisa dihasilkan oleh seorang ibu?
 

Produksi ASI pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan masih sangat sedikit dan akan meningkat menjadi kurang lebih 500 ml pada hari kelima. Produksi ASi ini akan meningkat hingga mencapai 750 ml pada bulan ke-3 sampai ke-5. Sebenarnya produksi ASi akan mnyesuaikan kebutuhan bayi. Jadi ketika bayi sudah mendapat MP ASI atau susu formula maka secara otomatis produksi ASI juga akan menurun. Karena produksi mneyesuaikan kebutuhan bayi inilah, maka sangat dianjurkan untuk menyusui bayi sesuai dengan keinginan bayi.

Berikut ini adalah tanda-tanda yang bisa dilihat untuk mengetahui apakah bayi sudah cukup mendapat ASI atau belum :
  1. Pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah ibu melahirkan, maka produksi ASI akan melimpah dan terlihat dari payudara ibu yang bertambah besar, berat dan lebih hangat. Bahkan ASI seringkali menetes secara spontan. 
  2. Bayi akan menyusu sebanyak 8-12 kali dalam sehari. 
  3. Setiap kali menyusu maka mulut bayi akan melekat dengan benar pada setiap payudara dan mengisapnya secara teratur selama minimal 10 menit di setiap sisi payudara. 
  4. Pada saat menysuu bayi akan terlihat puas hingga tidak jarang dia tertidur. 
  5. Bayi akan buang air kecil lebih dari 6 X sehari dan urinnya berwarna jernih (bukan kekuningan)
  6. Jika puting payudara ibu terasa sakit bahkan disertai lecet pada awal menyusui, maka ini adalah tanda bahwa posisi pelekatan mulut bayi pada payudara kurang baik. Oleh karena itu harus segera dibetulkan posisi menyusuinya. Jika dibiarkan maka akan berpngaruh pada produksi air susu yang menurun. 
Apa yang harus dilakukan dengan ASI yang sudah diperah? 

ASI yang dihasilkan dengan cara memerah payudara bisa disimpan untuk diminum bayi terutama ketika ditinggal oleh ibu yang bekerja di luar rumah. Berikut ini adalah tips menyimpan ASI :
  1. Cantumkan tanggal ASI diperah di botol agar kita bisa menggunakan ASi yang paling lama diperah. 
  2. Pastikan botol kaca atau botol plastik untuk menyimpan ASI bersih dan ditutup rapat. 
  3. Hindari menggunakan katong palstik biasa untuk menyimpan ASI karena sangat mudah bocor dan terkontaminasi. 
  4. Jangan mencampur ASI beku dengan ASI yang baru. 
  5. Jangan menyimpan ASI pada bagian pintu lemari es ataupun pintu freezer, tapi simpanlah di freezer
  6. Pada kulkas dengan suhu 4 derajat Celcius, ASI dapat disimpan maksimum selama 5 hari. 
  7. Jangan memanaskan ASI beku pada microwave. 
  8. ASI beku dicairkan dngan menaruh di dalam kulkas selama 4 jam. 
  9. Jangan mencairkan ASI beku dengan suhu ruangan 
Bagaimana  Caranya Meningkatkan Produksi ASI?

Ada beberapa sebab mengapa produksi ASI rendah, yaitu :
  1. Ibu jarang menyusui maupun mengosongkan payudara dengan cara memerahnya. 
  2. Bayi tidak bisa menghisap secara efektif karena struktur mulut dan rahang yang kurang baik ataupun teknik pelekatan yang salah. 
  3. Jaringan payudara hipoplastik
  4. Adanya kelainan metabolisme atau pencernaan bayi  
  5. Ibu kurang nutrisi yang baik . 
Lalu bagaimana caranya meningkatkan produksi ASI? 

Karena produksi ASI mengikuti prinsip suply - demand si bayi, maka untuk meningkatkan produksi ASI bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu 
  1. Menyusui setiap dua atau tiga jam. 
  2. Mengosongkan payudara dengan cara memerah ASi sebanyak 8 X dalam 24 jam. 
Selain dua cara  tersebut, mengkonsumsi sayuran juga bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Sayuran yang biasa dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah daun katuk (sauropus androgynus ). Daun katuk efektif untuk melancarkan ASI karena mengandung senyawa minyak esensial (saponin, flavooid, tanin, triterpenoid), asam amino, vitamin A, B dan C, mineral (kalsium, fosfor, zat besi) juga senyawa aktif lainnya. 

Kandungan polifenol pada daun katuk mampu merangsang pelepasan hormon prolaktin yang sangatt efektif dalam meningkatkan produksi ASI. Daun katuk juga bermanfaat sbagai sumber terbanyak klorofil sehingga mampu mengatasi parasit, bakteri dan virus untuk menyembuhkan bisul, demam juga darah kotor. Kadar kalsium yang tinggi pada daun katuk juga bisa mencegah osteoporosis. 

Daun katuk ini merupakan tanaman perdu yang daunnya bisa diambil untuk sayur. Cara memasak daun katuk seperti bayam, jadi tidak memerlukan waktu yang lama. Karena pemasakan terlalu lama akan menyebabkan daun menjadi hancur dan vitamin yang terkandung di dalamnya akan mudah hilang. 

Ada juga biji klabet yang mengandung diosgenin yang berfungsi meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini berfungsi untuk memperlancar aliran ASI. Selain itu biji klabet juga mengandung antioksidan yang tinggi yang bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah sehingga membantu mengobati kolesterol dan asam urat. 

Biji klabet ini sudah digunakan sejak jaman Mesir kuno sebagai obat dan makanan. Orang Yunani kuno dan Romamwi juga menggunakan biji klabet ini dalam pengobatan mereka. Biji klabet ini juga digunakan dalam pengobatan herbal tradisional Cina dan India. Bahkan sejak 1500 SM biji klabet sudah diketahui memiliki manfaat untuk merangsang dan mensatabilkan hormon payudara dan pembesaran payudara, juga merangsang dan meningkatkan ASI hingga 300 %. 


Kini ibu menyusui tidak perlu repot-repot lagi memasak daun katuk maupun mencari biji klabet. Ada satu ramuan herbal yang terbuat dari ekstrak daun katuk dan biji klabet. Herbatia Sari ASI ini diekstrak dan dikemas dalam kapsul sehingga praktis diminum. Dengan konsumsi 3 kali sehari @ 1 kapsul Herbatia Sari ASI ini akan membantu meningkatkan produksi ASI dan memperlancar aliran ASI.

Herbatia ASI ini telah mendapatkan sertifikat HALAL dari MUI sehingga aman untuk dikonsumsi. Karena terbuat dari herbal maka Herbatia Sari ASI ini tidak menimbulkan efek samping. Dan yang terpenting lagi HErbatia Sari ASI ini diproduksi oleh PT.Tunggal IDaman Abadi yang telah berpengalaman lebih dari 45 tahun di bidang farmasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar