Jangan pernah takut untuk bermimpi. Hanya saja untuk mewujudkan impian harus dibarengi dengan usaha , bahkan kalau perlu menambah produktifitas kerja. Peningkatan produktifitas kerja ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.Sebagai trainer aku memang sering bepergian keluar kota.
Aku sadar kalau selama bepergian itu ada banyak waktu yang bisa aku gunakan sebenernya. Seperti waktu saat menunggu pesawat boarding atau waktu ketika berada di dalam kereta api. Sebenarnya aku bisa menggunakan waktu yang tersisa ini untuk menulis hingga bisa lebih banyak menghasilkan buku maupun bahan ajar. Hanya saja fasilitas di ruang tunggu bandara maupun di dalam kereta juga terbatas.
Kalau di bandara susah untuk mendapatkan charger lagi pula repot banget kalau harus membuka-buka laptop di sana. Sedangkan kalau di dalam kereta api masalahnya hampir sama, yaitu repot kalau harus mengeluarkan laptop walaupun di sana ada charger di setiap bangkunya. Bisa saja menulis di smartphone, hanya saja masalahnya adalah jariku yang besar-besar ini seringkali membuat salah pencet dan berujung pada keribetan. Seandainya saja ada gadget yang simple dan baterenya bisa tahan lama.
Selain itu ada lagi masalah yang sampai sekarang masih suka bikin aku pengen punya gadget yang keren dan bisa dipakai buat apa saja. Kalau sedang di luar kota atau lagi makan biasanya aku suka memotret segala hal yang indah dan unik termasuk makanan yang menggugah selera. Hasil jepretan itu aku dokumentasikan bersama cerita perjalanan di blog pribadi. Bahkan tidak arang aku suka merekam dan meng-upload video tersebut ke You Tube. Selama ini aku memang menggunakan kamera, hanya saja makin lama aku merasa juga semakin ribet kalau harus bawa banyak-banyak gadget.
Yang namanya ide menulis itu bisa datang kapan saja. Sudah jadi keharusan kalau yang namanya penulis itu harus selalu siap sedia dengan buku catatan ide. Tapi kenyataannya ketika ide itu datang yang namanya buku ide itu entah ada di mana, bisa jadi lupa membawa atau pernah juga sudah tidak ada lagi lembaran yang tersisa untuk menuliskan ide. Kalau sudah begini terasa perlu banget yang namanya gadget canggih yang bisa menuliskan ide bahkan kalau bisa hingga menjadi draft. Nah suatu saat nanti kalau sudah ada waktu, draft ini bisa dengan mudah dibuka kemudian dilanjutkan menjadi naskah penuh.
Kini gadget yang aku butuhkan itu sudah terjawab dengan hadirnya ASUS Zenfone 2 laser. Sebelumnya Zenfone 2, muncul dalam ukuran layar 5,5 inci, untuk menjembatani antara segmen premium dengan segmen mainstream. Ini merupakan kombinasi desain premium namun di kisaran harga mainstream. Bicara soal harga, demi menghadirkan varian baru yang lebih mudah dijangkau end user, ASUS merilis varian baru, yang sepintas identik dengan Zenfone 2, yakni ASUS Zenfone 2 Laser.
Mengenal Lebih Dekat Zenfone 2 Laser, Smartphone 4G Performa Mumpuni Harga Terjangkau
Ada tiga varian Zenfone 2 Laser yang dihadirkan ASUS ke pasaran Indonesia. Yaitu ukuran 5 inci, 5,5 inci dan 6 inci. Seluruh smartphone 4G LTE dipasarkan dengan harga terjangkau. Selain itu juga dilengkapi teknologi mutakhir dalam fotografi smartphone, yakni Laser Auto Focus.
Jadi Zenfone 2 Laser akan menjadi pilihan bagi pengguna dengan anggaran terbatas, yang mendambakan smartphone dengan desain premium Dengan harga yang lebih terjangkau, Zenfone 2 Laser menyediakan fitur Laser Auto Focus yaitu keseimbangan yang lebih baik antara performa multimedia dan efisiensi energi,” sebutnya.
Zenfone 2 Laser, menawarkan keseimbangan yang sempurna antara kinerja multimedia yang baik dengan efisiensi penggunaan baterai. Zenfone 2 Laser hadir dengan sistem operasi Android 5.0.2 Lollipop dan diperkuat prosesor quad-core hingga octa-core dari Qualcomm. Sehingga bisa memberikan kinerja yang sangat memadai sekaligus efisiensi energi yang hebat.
ASUS Zenfone 2 Laser sudah mengaplikasikan Gorilla Glass 4. Yaitu lapisan antigores terbaru dari Corning yang menawarkan daya tahan tahan 2 kali lebih baik saat terjatuh. Sehingga akan mereduksi kemungkinan layar untuk pecah hingga 85% dan 2,5 kali lebih kuat dibandingkan dengan lapisan Gorilla Glass 3.
ASUS Zenfone 2 Laser menghadirkan Bluelight Filter pada display sehingga pengguna akan mudah dan nyaman saat melakukan streaming video dari YouTube lewat konektivitas data kecepatan tinggi 4G LTE. Bluelight Filter ini jika diaktifkan, akan mengurangi warna biru pada layar sehingga membuat tampilan dan warna display menjadi lebih lembut. Ini akan membuat mata tidak lekas lelah meski melihat ke layar terus menerus dalam waktu lama, menggunakan aplikasi apapun.
Zenfone 2 Laser, Smartphone Berkamera Hebat dengan Laser Auto Focus
ASUS Zenfone 2 Laser juga didukung oleh teknologi khas ASUS PixelMaster Camera. Dengan demikian smartphone ini mampu menangkap gambar dan video hingga 400% lebih terang saat dalam kondisi pencahayaan minimal. Jika dibutuhkan, tersedia pula dual-LED (dual tone) flash yang dapat membuat hasil foto terekam dengan warna yang lebih natural. Kamera pada ASUS Zenfone 2 Laser juga mampu merekam video dengan resolusi FullHD dengan kecepatan 30 frame per detik.
Kamera depan memiliki resolusi 5MP serta dengan aperture f/2.0. Selain itu juga didukung autofocus untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik. Kamera depan juga menyediakan sudut yang lega, hingga 85o. Sehingga akan lebih banyak obyek yang bisa ditangkap dalam foto terutama kalau kita melakukan foto selfie.
Mengenal Lebih Dekat ASUS.
Jadi siapa sih sebenarnya ASUS itu? ASUS adalah Top 2 produsen notebook konsumen dunia dan penghasil motherboard terbaik di dunia. ASUS mendesain dan memproduksi berbagai jenis produk IT untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari, mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.
Dimotivasi oleh inovasi dan berkomitmen pada kualitas, ASUS berhasil memenangkan 4.326 penghargaan di 2014. Saat ini ASUS memiliki lebih dari 16.000 orang karyawan di seluruh dunia, di mana 5.200 orang di antaranya adalah insinyur di tim R&D (riset dan pengembangan) yang berkelas dunia. ASUS sangat fokus untuk menyediakan produk yang berkualitas, dengan desain yang menarik.
Di Indonesia, hingga akhir kuartal ketiga 2015, GfK melaporkan bahwa di bisnis Notebook di Indonesia, ASUS terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan tetap menempati posisi pertama yang kuat dengan market share sebesar 34,3 persen. Di industri tablet, menurut data IDC per kuartal kedua 2015, ASUS juga berhasil meraih posisi sebagai TOP 3 brand di Indonesia dengan tren penjualan yang terus meningkat. Di industri smartphone, pada kuartal kedua 2015, ASUS meraih posisi sebagai TOP 2 brand di Indonesia dengan 15 persen pasar. Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, penjualan ASUS sudah separuh Samsung.
0 komentar:
Posting Komentar