Kamis, 25 September 2014

Membuat Buku Dari Blog

Ada banyak yang menyangka kalau yang namanya PENULIS itu adalah seseorang yang sudah menghasilkan buku. Dan ironisnya pendapat ini muncul dari para blogger. Lha padahal yang namanya blogger itu kan juga penulis. Menulis itu bisa dimedia manapun, bahkan menulis kisah sehari-hari yang seringkali dianggap gak penting di buku harian juga merupakan kegiatan menulis. 

Ada banyak blogger yang menulis setiap hari. Bahkan ada yang menulis bisa lebih dari postingan setiap hari di blognya. Baik itu tulisan campur-campur di blognya juga tulisan niche yang memang hanya fokus pada tema tertentu. Sayangnya hampir sebagian besar blogger gak PD dengan tulisannya sendiri. 

PAdahal kalau tulisan itu dikumpulkan bisa dijadikan buku. Tidak Cuma 1 buku, bisa lebih dari buku malahan. Karena ada yang sudha nge-blog sejak 3 tahun lalu bahkan ada juga yang lebih dari 5 tahun yang lalu. Jumlah postingannya juga gak sedikit, ratusan jumlahnya. Kalau dalam satu buku perlu 120 halaman, maka itu perlu 110 postingan. Nah kalau di dalam sebuah blog ada 300 postingan itu artinya sudha bisa jadi 3 buku, bukan? 

PErtanyaannya adalah bagaimana caranya membuat postingan yang banyak itu menjadi buku. Berikut ini adlaah beberap tips yang bisa aku berikan bagi para blogger yang ingin menjadikan tulisannya sebuah buku. 

1. Buat ide pokok 

Ide pokok ini bisa diartikan sebagai fokus atau konsep besar dari buku yang akan kita susun. Di dalam postingan blog kita baik itu blog niche maupun blog gado-gado pasti berisi beberapa ide pokok. Misalnya saja blog wisata yang isinya bisa saja tentang wisata jawa barat, wisata kuliner dll. Atau kalau blog gado-gado bisa saja isinya tentang parenting, pendidikan, curhat sehari-hari dll. 

Nah kita buat ide pokoknya dengan memikirkan hal-hal yang paling banyak dimintai pembaca. Misalnya kita akan membuat ide pokok dari kumpulan tulisan parenting dari blog gado-gado milik kita. Atau bisa juga kita buat ide pokok berupa kumpulan tulisan wisata sejarah Jawa Timur dari blog wisata milik kita. Dari satu blog kita bisa lho mendapatkan beberapa ide pokok yang akan menjadi beberapa judul buku 

2. Buat Draft buku 

Setelah menemukan ide pokok  kini saatnya kita membuat sebuah konsep buku atau yang biasa dikenal dengan draft buku atau garis besar daftar isi. Hal ini penting dilakukan untuk memudahkan kita mengecek tulisan yang sudah kita buat dan menjadikannya sebuah rangkaian tulisan yang saling berkaitan. Draft buku ini bisa saja berisi pembagian ide pokok yang kita buat menjadi ebberapa sub bagian. Sebelum akhirnya dijabarkan lagi menjadi judul-judul yang akan menjadi isi buku kita. Misalnya ide pokok kita tentang wisata sejarah Jogja, maka kita bisa memecah ide pokok itu menjadi draft buku berupa:

  • Wisata sejarah Pantai Jogja 
  • Kuliner bersejarah Jogja 
  • Wisata bangunan bersejarah Jogja 
  • dst

3. Kumpulkan Tulisan 

Dari draft buku yang sudah ada kini saatnya kita mengumpulkan tulisan yang sudha ada di blog berdasarkan bagian-bagian yang sudah kita susun. Tugas kita di sini cuma copy paste aja dulu hingga tulisan kita terbagi-bagi dalam kelompok yang tepat. 


4. Rapikan kumpulan tulisan 

Jika sudah terkumpul, maka tugas kita selanjutnya adalah mengedit ulisan yang ada. Membaca ulang dan memperbaiki di sana sini supaya tulisan kita enak dibaca dalam format buku. Karena biasanya ketika menulis di blog kita seringkali memperhatikan kata kunci sehingga ketika dijadikan naskah buku tulisan kita akan jadi garing karena kebanyakan bumbu kata kunci. 


5. LEngkapi dengan foto pendukung 

INi yang paling penting. Foto pendukung untuk buku adalah foto dengan resolusi tinggi. Beda halnya dnegan foto yang ada di blog yang merupakan foto dengan resolusi rendah. Untuk tulisan wisata atau kuliner tentu saja akan lebih baik jika menggunakan foto koleksi pribadi. Namun untuk tulisan jenis lain, jangan khawatir, karena penerbit pasti akan membantu soal foto pendukung ini. 

6. Tentukan judul yang menjual 

Terakhir baru kita memikirkan soal judul. Judul yang bagus adalah yang bisa menarik pembaca tapi jangan juga judul ini menipu pembaca. Aku sendiri paling sebel kalau beli buku juduulnya bagus tapi pas di baca baru beberapa halaman ternyata jduulnya nipu banget . KAlau sudah gini mendingan aku buang aja deh bukunya.

7. Kiirimkan ke penerbit

KAlau semua sudah rapi kini saatnya mengirim ke penerbit lewat email. Memang ada beberapa penerbit yang hanya mau menerima naskah dalam bentuk hard copy, tapi penerbit yang mau menerima naskah soft copy jauh lebih banyak. 

0 komentar:

Posting Komentar