Kamis, 22 Mei 2014

Gerhana Bulan - Cerita Rakyat Bali

Seorang raksasa bernama Kala Rau telah membuat kahyangan cemas. Kala Rau ingin menyerang kahyangan dan mengambil Dewi Bulan menjadi istrinya. Untuk mengatasi hal ini, Dewa Indra mengutus Dewa Kuwera memanggil semua Dewa. 

Ketika hampir semua Dewa berkumpul, Dewa Indra membagikan Tirta Amerta, yaitu air abadi. Siapapun yang meminum air tersebut, maka tidak akan pernah mati. Ketika cawan yang berisi Tirta Amerta itu sampai pada Dewa Kuwera, Dewa Indra menjadi curiga. Ternyata Dewa Kuwera yang ada di sana bukanlah Dewa Kuwera yang asli, melainkan raksasa Kala Rau yang menyamar. 

Dewa Indra langsung mengambil panahnya dan anak panah tersebut melesat ke arah leher Kala Rau. Saat itu Tirta Amerta sudah ditelan oleh Kala Rau sampai ke lehernya. Maka, ketika badan dan kepala Kala Rau terpisah oleh anak panah Dewa Indra, Kepala Kala Rau masih hidup dan melayang-layang di langit. Sedangkan badannya dibuang oleh para dewa ke bumi dan menjelma menjadi lesung. 

Hingga saat ini Kala Rau masih mengejar Dewi Bulan dan berusaha memakannya. Tapi Dewi Bulan selalu berhasil keluar lagi melalui leher Kala Rau yang berlubang. Ketika Dewi Bulan ditelan oleh Kala Rau inilah terjadi gerhana bulan.

0 komentar:

Posting Komentar