Berada di antara kabut puncak gunung Bromo pada ketingian 2392 m dpl seakan berada di negeri awan. Gunung berapi yang masih aktif ini berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Nama Bromo sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Brahma” yang merupakan salah satu Dewa Utama dalam agama Hindu.
Gunung Bromo bentuknya bertautan antara lembah, ngarai serta kaldera atau lautan pasir seluas 5.250 hektar. Kawah gunung Bromo mempunyai garis tengah dari utara ke selatan sepanjang ±800 m dan dari timur ke barat sepanjang 600 m. Daerah bahaya berada pada lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah. Pesona menakjubkan lainnya yang bisa dinikmati di Bromo adalah matahari terbit di puncak gunung Bromo, savanna di bukit Teletubies, serta budaya masyarakat Tengger.
Menuju Bromo
Peta Menuju Bromo - Diambil dari sini |
Selain lewat Surabaya, dari Jakarta kita juga bisa mengambil penerbangan ke Malang. Jarak Malang menuju Bromo melalui Tumpang-Gubug Klakah- Jemplang- Gunung Bromo sekitar 53 km. Jika kita dari Malang lewat Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan maka jarak tempuh yang harus dilalui adalah 83 km.
Bromo berada di perbatasan 4 kabupaten yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo serta Lumajang. Jadi ada pintu masuk lain menuju Bromo yaitu melalui Probolinggo masuk dari Desa Cemorolawang. Dari Malang bisa masuk lewat Desa Ngadas atau jika kita dari Lumajang maka kita akan masuk dari Desa Burno.
Jika menggunakan kendaraan umum kita bisa naik bis atau kereta ke Surabaya. Dari sini bisa dilanjutkan ke jurusan Jember atau Banyuwangi dan turun di Probolinggo. Ada angkutan desa berupa colt atau elf dari terminal Probolinggo menuju kecamatan Ngadisari tepatnya di desa Cemorolawang. Hanya saja angkutan ini baru berangkat setelah penumpangnya penuh.
Menginap Di Bromo
Di Ngadisari yang berjarak sekitar 3 km dari lereng kawah kita bisa menemukan guesthouse ataupun hotel sederhana. Begitu juga di Cemorolawang yang berada di lereng kawah. Homestay ini bisa kita peroleh dengan harga antara Rp 100.000 – Rp 250.000 per malam. Enaknya homestay ini ada yang berukuran besar dan bisa kita pakai hingga 10 orang. Jadi kalau kita pergi rombongan menginap di sini bisa jadi pilihan yang bagus dan murah.
Jika menginginkan penginapan yang lebih nyaman bergaya resort maka kita bisa memilih di kota-kota terdekat Bromo. Seperti Tretes, Pasuruan atau pun Malang. Beberapa hotel yang bisa dipilih dengan pemandangan gunung Semeru dan gunung Arjuna diantaranya adalah :
1. Java Banana Bromo
Jl. Raya Bromo, Sukapura,
Probolinggo 67254
Telp.: 0335 541 193 Fax.: 0335 541 157
2. Bromo Cottages
Tosari, Pasuruan 67177
Telp.: 0343 571 222 Fax.: 0343 571 333
Email: info@bromocottages.com
3. Café Lava Hotel
Cemorolawang
Telp./ Fax: 0341 541 020
4. Lava View Cottage Bromo
Cemorolawang
Telp. / Fax: 0341 541 147
5. Hotel Bromo Permai
Cemorolawang
Telp./ Fax: 0341 541 021
Selain penginapan di kawasana sekitar Gunung Bromo ini juga terdapat toko-toko penjual souvenir juga toko-toko yang menjual makanan dan minuman. Restoran juga warung-warung makan dan tempat persewaan jeep juga ada di sini. Harga sewa jeep hardtop berkisar antara Rp 300.000 – Rp 500.000 per mobil.
Pemilik hotel di kawasan ini biasanya akan membangunkan wisatawan yang menginap pada jam 03.00 WIB pagi hari. Ini agar para wisatawan tidak terlambat melihat matahari terbit. Biasanya warung makan ataupun restoran di kawasan ini juga sudah buka sejak pukul 3 pagi dan tutup pada jam 9 malam. Jadi jangan khawatir kelaparan kalau menginap di sini karena warung-warung makan itu menyediakan masakan khas Indonesia seperti nasi goreng, rujak cingur, kethoprak, bandrek dan lain sebagainya.
Pesona Matahari Terbit
Penanjakan adalah puncak Bromo yang dikunjungi oleh para wisatawan untuk melihat matahari terbit. Selain pesona matahari terbit dari tempat ini kita juga bisa melihat gunung-gunung yang berada di kawasan Taman NAsional Bromo Tengger. Diantaranya gunung Batok dan Bromo. Jika kabut datang dan menutupi kawasan lautan pasir, maka diatas puncak Bromo ini rasanya seperti berada di atas awan.
Untuk sampai ke Penanjakan kita bisa menyewa jeep atau berjalan kaki. Dari Cemorolawang jika berjalan kaki memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Jadi jangan lupa untuk membawa air minum yang cukup sebagai bekal selama perjalanan. Jalanan yang menanjak membutuhkan stamina yang tinggi dan seringkali perlu beberapa kali beristirahat sebelum mencapai puncak, jadi perhitungkan baik-baik waktu tempuhnya agar tidak ketinggalan sunrise.
Kawah Yang Menakjubkan
Kawah Bromo ini bisa dikunjungi setelah dari Penanjakan. Jika kita naik jeep maka supir akan mengantar kita hingga pemberhentian terakhir yang berada di dekat Pura di kaki Gunung Bromo. Dari sini kita bisa berjalan kaki menaiki anak tangga yang curam dengan jumlah anak tangga sekitar 245. Kalau tidak mau berjalan kaki, kita bisa menunggang kuda dengan harga sewa sekitar Rp 100.000.
Petualangan Di Lautan Pasir
Sebelum letusan dahsyat yang terjadi berabad-abad lalu, lautan pasir ini dahulunya merupakan kawah. Petualangan di lautan pasir ini bisa dilakukan dengan menyewa jeep yang kita kendarai sendiri, naik kuda ataupun motor. Tapi kita juga bisa lho mengarungi lautan pasir ini dengan berjalan kaki.
Yang perlu diperhatikan adalah di sini angin bertiup sangat kencang. Jadi berhati-hatilah dengan pasir yang beterbangan. Kalau perlu gunakan kacamat agar pasir tidak masuk ke mata. Hati-hati juga dengan kotoran kuda yang berserakan di sini. Karena matahari bersinar cukup terik di sini, maka sangat disarankan untuk memakai baju lengan panjang.
Dari lautan pasir ini kita bisa melihat Gunung Batok dan Bromo dari kejauhan. Juga Pura Hindu yang berada diantara kedua gunung tersebut. Angin yang berhembus kencang di sini menimbulkan suara yang mirip bisikan. Sehingga tidak salah jika tempat ini kemudian dikenal dengan nama “Pasir Berbisik” .
Eksotisme Savana
Savana merupakan padang rumput yang sangat luas di ujung lautan pasir. Letusan dahsyat yang terjadi berabad-abad lalu di Bromo telah membentuk Kaldera dengan lebar sekitar 16 meter. Savana ini terdapat pada sisi selatan sedangkan sisi utara didominasi oleh lautan pasir.
Tempat ini cocok digunakan untuk rileks dan beristirahat sambil menikmati keindahan alam Bromo. Bukit ini disebut juga dengan bukit Teletubbies karena bentuknya memang mirip dengan bukit tempat tinggal Lala juga Poo. Pemandangan di sini memang kontras dengan lautan pasir dan angin bertiup sepoi-sepoi di pagi hari. Ada pemandangan pinus dan rumput ilalang eksotis yang bisa kita nikmati di sini.
Kearifan Lokal Di Tengger
Suku Tengger adalah suku asli yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Mereka merupakan keturunan langsung dari kerajaan Majapahit dulu. Hingga saat ini Suku Tengger masih mempertahankan adat kebudayaan yang mayoritas penduduknya beragama hindu.
Setiap tahun sekalitepatnya pada bulan Kasodo Jawa atau bulan kesepuluh pada tanggal 14 dan 15 pada penanggalan dilakukan upacara Kasodo. Dalam kalender masehi sekitar bulan Juli. Prosesi ini dilaksanakan di Pura Luhur Poten yang berada diantara Gunung Batok dan Gunung Bromo. Kemudian berlanjut ke Puncak Gunung Bromo dengan membuang sesaji ke kawah.
Upacara Kasada sendiri berawal dari Legenda Raja Joko Seger dan Ratu Roro Anteng. Nama Tengger sendiri merupakan perpaduan antara Roro AnTENG dan Joko SeGER Keduanya sudah lama tidak dikaruniai keturunan .
Hingga akhirnya Roro Anteng dan Joko Seger memohon pada Dewa. Doa mereka dikabulkan dengan syarat anak bungsu mereka harus dikorbankan dengan dimasukkan ke dalam kawah Bromo. Hingga Sang ratu memiliki 25 anak dan si bungsu pun mengorbankan dirinya sendiri ke dalam kawah. Sejak saat itulah upacara Kasada dilaksanakan setiap tahun. Hanya saja yang dimasukkan ke dalam kawah Bromo adalah sesajen berupa hasil bumi dan ternak masyarakat Tengger.
Selain upacara Kasada, masyarakat Tengger seringkali melaksakan ritual keagamaan lainnya. Seperti misalnya ritual kelahiran seperti upacara Sayut, Cuplak Puser, dan Tugel Kuncung. Ada juga ritual pernikahan yaitu upacara walagra. Ritual kematian yaitu entas-entas dan masih banyak ritual lainnya seperti mendirikan rumah, panen raya dan lain sebagainya.
Keberadaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal masyarakat Tengger. Mereka sangat menghargai tanah karena mereka mempunyai keyakinan bahwa tanah yang mereka miliki merupakan warisan leluhur yang harus diwawat dan dijaga agar mereka terus mendapat hasil untuk kehidupan sehari-hari.
Beberapa kearifan lokal lain yang dimiliki masyarakat Tengger diantaranya adalah :
- Masyarakat Tengger terbiasa menanam 2 kali lipat dari pohon yang mereka tebang.
- Dukun Desa mempunyai peranan lebih tinggi dan lebih dihormati daripada kepala desa. Bahkan mereka lebih memilih tidak memiliki kepala desa daripada dukun desa.
- Dukun desa merupakan pemimpin dalam upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Tengger. Pembangunan apapun yang akan dilakukan di kawasan Bromo harus melalui pertimbangan dan persetujuan dukun desa.
Jika kamu ingin melihat Wonderful Jawa Timur lainnya bisa lihat di sini:
Foto-foto dan inspirasi tulisan dari halaman Wonderfull Indonesia , Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Ingin inspirasi destinasi menakjubkan yang lainnya di Indonesia? Silahkan mampir di Website Indonesia Travel
Tulisan ini diikutkan dalam Wonderfull Indonesia Blogging Contest
0 komentar:
Posting Komentar