Jumat, 15 Maret 2013

Impian Masa Kecil


Sukses bagi saya adalah ketika apa yang kita lakukan bisa bermanfaat bagi orang lain, bisa menginspirasi orang lain apalagi bisa membuat perubahan hidup yang lebih baik bagi orang lain. Dulu ketika masih remaja, bersekolah, kuliah hingga akhirnya bekerja saya menganggap bahwa orang yang sukses adalah orang yang punya jabatan tinggi dalam kariernya dan berlimpah harta.


 Tapi nyatanya ketika usia saya hampir mencapai 30 tahun, sebuah peristiwa besar terjadi dan telah menjadi titik balik dalam kehidupan saya. Saat di mana saya sudah mencapai kesuksesan dalam karier, mapan dibidang materi dan mempunyai dua anak-anak yang lucu. Peristiwa itu telah menjadikan saya terpuruk dan harus memulai segalanya dari minus. Pelajaran hidup pun sangat banyak saya peroleh dari sini. Perjalanan dari minus menuju titik 0 menjadikan saya tersadar akan impian saya sejak kecil yaitu menjadi seorang penulis. 




Enid Blyton adalah penulis yang selalu menginspirasi saya bahkan hingga hari ini. Saya sangat senang membaca karyanya dan saya juga bahagia ketika teman-teman sekolah saya di SD dulu bersemangat ketika membicarakan cerita dalam buku-buku anak yang kami baca. Sejak saat itu saya bermimpi bisa menjadi penulis. Saya ingin membuat orang lain bahagia dengan tulisan saya. 


Perjalanan panjang dalam tahapan minus ke titik 0 dan berlanjut dengan perjalanan dari titik 0 mendaki tangga kesuksesan adalah sebuah petualangan seru yang sangat membahagiakan. Bukan lagi jabatan tinggi yang saya inginkan. Bukan juga materi yang berlimpah yang ingin saya ambil dalam setiap perjalanan. Namun satu yang menjadi tujuan dalam perjalanan menuju kesuksesan yaitu membuat apa yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi orang lain. Terutama bagi kedua anak-anak saya dan juga keluarga besar saya. 



Ketika berada di titik 0 pun saya masih bingung untuk menentukan fokus pekerjaan yang ingin saya lakukan. Godaan materi begitu besar. Hingga akhirnya saya sadar bahwa jalan menuju sukses sangatlah terjal. 



Awalnya saya menulis berbagai jenis tulisan, mulai dari fiksi dan berbagai jenis non fiksi. Saya ingin mencoba semuanya. Tapi akhirnya saya hanya fokus pada menulis buku anak dan buku ketrampilan. Dengan fokus membawa satu jenis pekerjaan saja maka perjalanan saya akan terasa ringan dan menyenangkan. Berbeda halnya jika saya membawa beberapa jenis pekerjaan secara bersamaan, itu sama saja saya membawa banyak beban yang justru akan membuat saya kerepotan dalam perjalanan. 



Perjalanan menuju sukses bukanlah jalan yang mulus tapi berliku dan berbatu. Hanya dengan rasa bahagia dari impian yang terbangun sejak kecil itu lah yang akhirnya membuat saya bisa menikmati setiap perjalanannya. 




Kebanggan dari kedua anak-anak saya pada karya-karya yang saya hasilkan membuat saya sangat bahagia. Kehidupan sebagai penulis yang nyaman dengan waktu kerja yang fleksibel merupakan kesuksesan yang telah saya peroleh. Begitu juga dengan karya-karya saya yang sudah menginspirasi banyak orang. 



Senin, 11 Maret 2013

Cara Menikmati Kopi


Aku adalah penggemar berat kopi. Dalam sehari minimal minum kopi sebanyak 2 kali. Ada beberapa cara minum kopi berbeda yang sering aku lakukan disesuaikan dengan situasi kondisi yang ada. 

1. Kopi Walik Walik adalah bahasa jawa yang artinya terbalik. Menikmati kopi walik ini aku lakukan ketika mengobrol dengan ibuku di sore hari atau dengan teman sehingga kopinya bisa bertahan lama. Cara membuatnya adalah : kopi diseduh dengan air panas dalam gelas yang sudah diberi gula. Kemudian diaduk dan ditutup dengan piring kecil. Satu tangan memegang gelas dan satu tangan lagi memegang piring untuk membalik gelas. Cara meminumnya adalah dengan mengangkat gelas hingga terbuka sedikit sehingga kopi bisa keluar sedikit demi sedikit ke dalam piring kecil kemudian menyeruputnya. 

2. Kopi rempah gula merah . Jika musim hujan tiba tentunya aku membutuhkan kehangatan ekstra. Bukan hanya sekedar kopi saja. BIasanya aku membuat kopi dengan cara merebus 2 gelas air + 1 sdm bubuk kopi + seruas jahe yang sudah di geprek .+ 1/2 butir gula merah yang sudah aku iris halus. Setelah air mendidih aku biarkan hingga airnya tinggal 1 gelas saja. Kemudian di saring dan airnya dinikmati sambil merasakan sejuknya hujan. 

3. Kopi Karamel Ini biasa aku buat jika merasa bosan dengan kopi hitam. Gula pasir yang digunakan untuk pemanis aku masak dengan sedikit air hingga menjadi karamel. Karamel tersebut dituang ke dalam gelas. DIatasnya ditambahkan kopi instan juga susu atau cream. Kalau mau diminum perlu diaduk terlebih dahulu agar karamelnya tercampur rata dengan kopi. Biasanya aku suka menambahkan bubuk kayu manis juga untuk mendapatkan sensasi yang lebih mantap.