Rabu, 03 September 2014

Melestarikan Jamu Dari Bahan Buah Nusantara

Kalau mendengar kata “jamu” yang terlintas pertama kali pastilah jamu gendong yang rasanya pahit dan dijual oleh simbok-simbok dari Jawa Tengah. Yang kita tahu adalah jamu itu terbuat dari bahan berupa empon-empon atau rimpang tanaman. Banyak juga jamu yang dibuat dari aneka jenis daun-daunan. 

Tapi tahukah anda, ternyata buah-buahan yang tumbuh di Nusantara ini juga bisa dijadikan sebagai bahan jamu? Sayangnya orang belum banyak mengenal jamu yang berasal dari buah nusantara ini. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih jauh apa saja manfaat buah-buahan tersebut sehingga bisa dijadikan sebagai bahan jamu. Ini adalah sebagai salah satu langkah melestarikan jamu yang berasal dari buah-buahan yang banyak tumbuh di tanah Indonesia yang subur ini. 


Apa itu jamu? 


Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang terdiri dari bahan tanaman dan diolah secara tradisional serta digunakan secara tradisional. Pembuktian khasiat jamu berdasarkan dari penggunaannya secara turun-temurun. Jadi seringkali kita menjumpai pembuktian jamu ini secara klinis. 

Sudah sejak lama masyarakat Indonesia menggunakan jamu untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Jamu merupakan tingkat terendah dari strata obat herbal karena pada produk jamu tidak ada campuran bahan kimia sama sekali. Selain sebagai obat, jamu juga digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh serta merawat kesehatan serta kecantikan khususnya bagi wanita. Ini karena jamu berasal dari tanaman obat tradisional yang dinilai aman tanpa menimbulkan efek samping. 

Jamu dulu dan kini 

Keberadaan jamu sudah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Ini terbukti dnegan adanya dokumentasi tertua tentang jamu. Dokumen ini merupakan lukisan tentang ramuan obat tradisional yang dipahat sebagai relief Candi Borobudur pada tahun 772 SM. Penggunaan jamu sebagai obat tradisional juga terpahat sebagai relief di beberapa candi lain seperti Candi Prambanan di Klaten, Candi Penataran di Blitar serta Candi Tegalwangi di Kediri. 

Sejalan dengan perkembangan jaman, pada tahun 991-1016 M telah dimulai menuliskan rumusan obat serta ekstraksi tanaman pada daun kelapa serta dan lontar. Beberapa Kitab Lontar yang ada diantaranya adalah Lontar Usada di Bali, Lontar Pabbura di Sulawesi Selatan. KIni kitab-kitab tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa asing. 

Publikasi berbagai pengetahuan tentang formulasi obat-obat tradisional semakin berkembang pada tahun 1800 an. Saat itu ada banyak kerajaan-kerajaan di Indonesia sehingga pengetahuan tentang obat-obatan dari bahan alami sangat diperlukan oleh berbagai kalangan, terutama kalangan kerajaan. Pada tahun 1858 Kraton Surakarta telah membukukan Bab Kawruh Jampi Jawi yang terdiri dari 1734 formulasi herbal. 


Produksi jamu secara komersil di Indonesia dimulai sekitar tahun 1900 an. Ditandai dengan munculnya berbagai pabrik jamu besar seperti jamu Jago, Jamu Nyonya Meneer, JAmu Sido Muncul, Jamu Borobudur, Jamu Air Mancur, Jamu Simona, Jamu Pusaka Ambon, Jamu Bukti Mentjos, Tenaga Tani Farma Aceh serta Mustika Ratu. 

Kini produk jamu telah dikemas secara modern. Berbagai kedai jamu juga banyak terdapat di mal-mal di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung , Semarang dan lain sebagainya. Apalagi sekarang trend kembali pada alam (Back To Nature) telah banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. 

Namun demikian masih banyak juga para penjaja jamu gendong yang berkeliling di kompleks-kompleks perumahan. Mereka dengan setia mendatangi para pelanggannya dari rumah ke rumah dengan menggendong bakulnya atau menaiki sepeda bahkan menggunakan gerobak dorong agar bisa memuat banyak botol jamu. Ini membuktikan bahwa tradisi minum jamu telah menjadi budaya bagi masyarakat di Indonesia.  


Untuk mensiasati agar anak-anak juga terbiasa minum jamu, maka sekarang juga diproduksi jamu untuk anak-anak. Jamu ini diberi rasa aneka jenis buah-buahan yang disenangi oleh anak-anak seperti rasa strawberry, rasa jambu, rasa apel dan tidka lupa rasa coklat yang menjadi favorit sebagian besar anak-anak Indonesia. 

Bentuk jamu sekarang juga bermacam-macam, tidak hanya cair. Kini kita bisa dengan mudah menemukan jamu dalam bentuk serbuk, tablet, pil bahkan permen sehingga mudah dikonsumsi dan dibawa kemana-mana. Sehingga kita bisa mengkonsumsi jamu di mana saja dan kapan saja. 

Buah-buah Nusantara Bahan Baku Jamu 

Buah merupakan organ hasil perkembangan lanjutan dari bakal buah pada tumbuhan berbunga Berikut adalah buah-buahan nusantara yang bisa dijadikan sebagai jamu. 

Buah Kepel (Stelechocarpus burahol) 



Pohon Kepel banyak tumbuh di pulau Jawa. Berdasarkan uji lklinis, buah ini berfungsi sebagai deodorant alami melalui fungsi adsorben dan aktivasi probiotik. Mengkonsumsi buah kepel bisa mengurangi bau badan bahkan bau tinja yang dikeluarkan ketika buang air besar . 

Buah Asam Gelugur (Garcinia) 



Buah yang rasanya asam ini seringkali digunakan sebagai bahan jamu untuk mengurangi berat badan. Ekstrak dari asam gelugur potensial sebagai antiobesitas yang efektif mengurangi tingkat fosfolipid, trigliserida serta kolesterol. 

Jeruk Npis (Citrus aurantifolia) 



Ada banyak sekali manfaat jeruk nipis sebagai obat tradisioanl. Jeruk nipis telah digunakan sebagai obat amandel, malaria, ambeien, sesak napas, influenza, batuk, sakit panas, sembelit, disentri, sakit perut, masalah Haid, mengatasi bau badan, mencegah keriput pada wajah. 

Jeruk nipis mengandung minyak volatile yang berguna dalam mencegah terjadinya kanker kolon serta kanker pankreas. Dari sebuah penelitian juga dilaporkan bahwa minyak volatil ini mampu menginduksi apoptosis sertata berfungsi sebagai antiproliferasi sel kanker kolon. Khasiat lain adalah dengan mengkonsumsi ekstrak jeruk nipis kental, bisa mencegah tumor. Ini karena jeruk nipis memeiliki efek antipoliferasi terhadap sel tumor. 

Mundu (Garcinia dulcis) 



Buah mundu mengandung berbagai senyawa kimia seperti linalool, terpineol, asam deksadekanoit serta asam hidroksisitrat. Ini membuat mundu bisa dijadikan sebagai antivirus, antikanker, antiinflamasi serta pengobatan penyakit kardiovaskuler. Bahkan kulit buah mundu juga berkhasiat sebagai antimalaria karena mengandung xanton. Selain itu kulit buah mundu juga bisa berguna untuk mengobati luka, gondok serta sariawan. 

Mengkudu (Morinda citrifolia) 



Buah mengkudu rasanya memang tidak seenak buah yang lain. Akan tetapi buah yang satu ini banya sekali manfaatnya. DIantaranya adalah sebagai obat anthihipertensi, sakit kuning, demam, influenza, batuk, sakit perut, menghilangkan sisik pada kaki serta anti diabetes. 

Alpukat (Persea gratissima / Persea Americana) 



Kandungan vitamin E, glutathione serta lemak tak jenuh pada buah Alpukat mampu membantu menjaga kesehatan jantung. Sedangkan betasitosterol yang ada di dalamnya terbukti efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah total, menurunkan LDL (Kolesterol buruk) dan trigliserida, juga meningkatkan HDL (kolesterol baik). 

Sedangkan senyawa derivate alcohol yang terkandung dalam buah alpukat mampu berfungsi sebagai antibakteri penyebab penyakit TBC. Manfaat lain dari buah alpukat adalah sebagai antipoliferasi sel kanker. Kandungan vitamin B6 dan asam folat membantu mengatur kadar homocysteine bagi kesehatan jantung. Manfaat lain dari asam folat dalam buah alpukat adalah untuk melindungi dari serangan stroke dan mencegah cacat lahir pada bayi yang ada dalam kandungan. 

Kelapa (Cocos nucifera



Batok pada kelapa bisa digunakan sebagai antihipertensi karena memiliki aktivitas vasorelaksan. Daging buah kelapa yang diekstrak bisa dijadikan sebagai antimalaria. Kelapa secara empiris berguna untuk mengobati keracunan, panas dalam, sakit panas, demam berdarah, influenza, kencing batu, sakit pada saat haid, cacingan, sakit gigi juga menghilangkan uban serta ketombe. Selain itu kelapa juga memiliki aktivitas antibakteri, antifungi, antivirus, antiparasit, antidermatofitik, hipoglikemi, hepatoprotektif, juga immunostimulan. 

Markisa (Passiflora edulis) 



Buah masrkisa bisa dikonsumsi sebagai buah segar atau diolah menjadi berbagi minuman. Walaupun rasanya asam, namun buah markisa mengandung passiflorence yang bisa membuat urat syaraf menajdi rileks. KAndungan beta karoten dan bioflavonoid pada buah markisa membuatnya memiliki sifat inflamasi dan antioksidan. Markisa juga bisa digunakan sebagai obat demam dan cacingan. Juga untuk melindungi jantung karena bisa menjaga arteri tetap bersih. 

Kandungan omega-6 yang tinggi, asam lemak esensial juga omega-3 membuat buah markisa ini sangat bagus digunakan sebagai jamu kecantikan. Markisa bisa digunakan sebagai bahan sampho herbal,gel pelembut kulit , minyak parfum untuk spa dll. 

Delima putih (Punica Granatum L ) 



Di dalam buah delama terkandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tannin serta triterpenoid. Itu sebabnya buah delima putih seringkali digunakan dalam mencegah dan mengobati kanker, penyakit kardiovasikuler, diabetes, disfungsi ereksi, infeksi bakteri antibiotic resisten, kerusakan kulit akibat radiasi UV, infertilitas pria, azheimer, arthritis serta kegemukan. Penyakit lain yang bisa diobati dnegan delima putih ini diantaranya keputihan, cacing pita, pendarahan, rasa mual, batuk, paru-paru, infeksi kulit. Delima putih juga berfungsi sebagai antiarterosklerosis, antihipertensi, antidiabetes, antikardiak fibrosis, serta antikanker prostat. 

JAmbu BIji (Psidium guajava L) 



Buah jambu biji mengandung vitamin, mineral juga senyawa-senyawa penting lainnya yang berguna untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai jenis penyakit. BErbagai sneyawa tersebut diantaranya adalah limonene, pinena, bisabolena, humelena, salinena, kadinena serta hapaena. BErbagai senyawa ini juga berguna untuk meningkatkan kesehatan gusi, gigi, pembuluh darha kapiler serta membantu penyerapan zat besi serta mempercepat penyembuhan luka. Selain buah, daun serta akar jambu biji juga bisa digunakan sebagai bahan obat tradisional. 

Melestarikan Jamu Nusantara 


Jamu sudah akrab dalam kehidupanku sejak kecil. Dulu aku tinggal di Solo bersama eyangku dan setiap hari selalu minum jamu. Kebiasaan itu berlangsung terus hingga kini. Beruntung aku memilik simbok jamu langganan yang dengan setia mampir setiap pagi dan memberikan segelas jamu untukku. Manfaat minum jamu pun semakin terasa di usiaku sekarang ini. Aku jadi tidak mudah terkena penyakit dan tidak mudah lelah. Bahkan pergi ke dokter pun bisa dihitung dengan jari selama hidupku dari kecil hingga saat ini. Kebiasaan minum jamu ini aku tularkan juga pada anak-anakku. 

Jamu memang milik semua orang. Ini terbukti sejak dulu jamu sudah diminum oleh semua kalangan, mulai dari rakyat jelata hingga kaum bangsawan. Jamu pun sudah berkembang sesuai dengan kemajuan jaman. Ini terbukti dari bentuk dan kemasan jamu yang semakin baik dan semakin efektif sesuai dengan kebutuhan. Bahkan Jamu secara resmi telah diajukan oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan dunia. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melestarikan jamu nusantara : 
  1. Menggunakan jamu sebagai obat tradisional. 
  2. Menjadikan tradisi minum jamu sebagai kebiasaan dalam keluarga 
  3. Mendukung jamu untuk lebih dikenal oleh masyarakat dunia. 
  4. Ikut memperkenalkan berbagai penemuan baru yang berkaitan dengan jamu 
  5. Adanya dukungan para peneliti dan lembaga penelitian 
  6. Edukasi masyarakat tentang manfaat dan bahan penyusun jamu 
  7. Penggunaan jamu yang tidak berlebihan 
  8. Kerjasama yang baik antara petani dan pabrik jamu 
  9. Adanya dukungan paramedis terhadap produk jamu 
  10. Kampanye jamu melalui media sosial terutama blog 
  11. Mengefektifkan pekarangan untuk menanam bahan jamu 
Masih banyak berbagai jenis buah-buahan di Indonesia yang memiliki khasiat sebagai obat tradisional namun belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih banyak lagi serta pengenalan kepada masyarakat. 

Tradisi minum jamu adalah sebuah tradisi yang harus dilestarikan dan diwariskan pada anak cucu kita nanti. Kalau ada pepatah bilang “Tak kenal maka tak sayang”, maka sudah menjadi kewajiban kita memperkenalkan jamu pada anak-anak kita agar mereka mereka juga menyayangi tradisi yang menyehatkan ini.

Sumber bacaan :
http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/Lomba%20Blog%2050%20Pengembangan%20Jamu%20Sebagai%20Warisan%20Budaya.pdf 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2012/Indonesian%20Kepel%20Fruit%20as%20Oral%20Deodorant.pdf 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/599-herbal-plants-collection-jeruk-nipis 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/607-herbal-plants-collection-mundu 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/606-herbal-plants-collection-mengkudu 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/588-herbal-plants-collection-alpukat 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/600-herbal-plants-collection-kelapa 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/568-herbal-plants-collection-markisa 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/554-herbal-plants-collection-delima-putih 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/555-herbal-plants-collection-jambu-biji 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/267-development-of-partnership-model-between-brc-and-farmers-of-biopharmaca-in-district-sukabumi 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-info/501-info-jamu-as-world-cultural-heritage-2013 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection 
http://farmatika.blogspot.com/ http://herbalkuherbal.blogspot.com/ 
http://www.harianaceh.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar