Kamis, 31 Oktober 2013

Anak Sehat Berawal Dari Pikiran Yang Sehat

Karena anakku sudah besar, maka keponakanpun jadi
Kebetulan anak adikku yang paling kecil ini tinggal bersama aku 

setiap hari kerja senin-jumat pada saat mamanya ngantor 

Jenis buku : Ibu dan Anak (Momlit ) 
Judul buku : Anakku Sehat Tanpa Dokter 
Penulis : Sugi Hartati, S.Psi 
Penerbit : Stiletto 
Bulan dan tahun terbit : 1 Juni 2013 
Tahun cetak : 2013 
Tebal buku : xx + 187 
Nomor ISBN : 978-602-7572-14-0 
Harga buku. : Rp 40.000 

Tampil Percaya Diri Di Tepi Laut Hingga Puncak Gunung Dengan Notebook Tipis

Aspire E1-432
Aku bersyukur mempunyai pekerjaan yang seringkali mengharuskan aku melakukan perjalanan. Sebagai seorang konsultan pendidikan, ada waktu luang disela-sela kegiatan mengajar atau kunjungan ke sekolah. Waktu luang itu tentu saja bisa aku gunakan untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah atau sekedar mencari kuliner khas daerah bahkan belajar sejarah.



Minggu, 27 Oktober 2013

Pesona Pantai Lere Dan Pantai Talise

Pantai Talise 
Pesona dua pantai yang berada di kota Palu Sulawesi Tengah ini mampu menarik hati siapapun yang melihatnya. Berada kurang lebih 2 km dari pusat kota Palu sehingga sangat mudah dijangkau. Keduanya dipisahkan oleh jembatan tiga yang menjadi ikon kota Palu. 

Jembatan 3 dilihat dari Pantai Talise 
Jembatan 3 ini hanya memiliki dua lengkungan berwarna kuning. Memang nama jembatan 3 ini diambil bukan dari jumlah lengkungannya melainkan dari jumlah jembatan yang menghubungkan kedua bagian kota Palu yang dibelah oleh sungai. Jadi jembatan 3 berarti jembatan ketiga yang menjadi penghubung kedua bagian kotaPalu. 
Diatas Jembatan 3
Jembatan ketiga jika diurutkan dari arah hulu ini nama aslinya adalah jembatan Ponulele. Karena tiang-tiang penyangganya berwarna kuning maka disebut juga dengan jembatan kuning. Jembatan ini berada di muara sungai tepatnya di teluk Talise dan menghubungkan pantai Lere dan pantai Talise. 

Jika dilihat dari atas, kota Palu berada di sebuah teluk sehingga mempunyai daerah pantai yang menyerupai huruf “U”. Kota ini seolah berada di dalam mangkuk dengan sisi-sisi berupa perbukitan. 
Pantai Lere 
Nama Pantai Lere diambil dari nama kampung tempat pantai ini berada yaitu desa Lere. Sedangkan nama Pantai Talise berasal dari bahasa Kaili yang berarti ketapang. Konon dahulu di pantai Talise ini terdapat banyak pohon ketapang. Namun sayangnya kita tidak bisa melihat pohon ketapang di sini sekarang. 

Laut di pantai Lere maupun Talise airnya sangat tenang. Sesekali kita bisa melihat perahu nelayan yang mencari ikan. Di tepi pantai Lere dekat dengan jembatan 3 terdapat tempat pasar ikan kecil. Namun tidak semua ikan merupakan hasil tangkapan nelayan. Ada juga ikan-ikan itu di datangkan dari Donggala. 
Masjid terapung Arqam Babu Rahman
Ketika berada di pantai Lere jangan lupa mengunjungi masjid terapung. Masjid yang bernama Arqam Babu Rahman ini berada 30 meter dari bibir pantai Lere. Berada di dalam masjid ini sangat nyaman karena angin pantai yang bertiup sepoi-sepoi. Jika malam hari kita akan melihat kubah masjid memancarkan cahaya dengan dimensi tujuh warna. 

Pada siang hari kedua pantai ini nampak sepi. Ini karena udara sangat panas dan matahari bersinar dengan terik. Saat yang paling tepat mengunjungi pantai ini adalah pada sore hari untuk melihat sunset. Selain itu kita juga bisa menikmati sunrise di pagi yang indah dari teluk Talise ini. 
Saung kecil di tepi pantai Talise 
Di sepanjang pantai banyak terdapat saung-saung kecil. Di malam hari saung-saung ini bisa kita pakai untuk duduk menikmati angin laut yang sepoi-sepoi. Ada banyak pedagang makanan khas Palu di sini sehingga lidah kita akan dimanjakan dengan kuliner ringan khas Palu seperti pisang epe, saraba dan jagung bakar. Jika ingin makan besar kita bisa memesan nasi putih atau nasi jagung bersama kaledo atau palumara. 

Pada hari minggu kedua pantai ini merupakan tempat wisata bagi warga Palu. Kedua pantai ini bisa dinikmati dengan gratis setiap saat. Namun jika kita menginginkan wisata air maka kita bisa menyewa banana boat atau perahu untuk memancing di tengah laut yang tenang.
Taman Rekreasi Masyarakat Talise 

This entry was posted in

Jumat, 25 Oktober 2013

Kerenyahan Bagea Dalam Secangkir Kopi

Bagea, oleh-oleh khas Palu 
Bagea adalah penganan yang terbuat dari sagu. Makanan ringan ini terkenal di beberapa daerah di Sulawesi dan Maluku Utara. Di Manado terkenal dengan bagea kenari yang dibungkus daun sagu kering. Di Ternate juga dikenal kue bagea yang juga masih dominan dengan kenari. Di Palu Sulawesi Tengah juga ada kue bagea yang dominan rasa vanili atau kacang. 


Bagea Kenari Khas Manado
Kue yang satu ini bila digigit sedikit agak keras. Namun rasanya sangat renyah dan lembut ketika berada di dalam mulut. Rasa aslinya adalah vanili, kenari atau kacang tanah. Namun sekarang sudah banyak dimodifikasi dengan rasa baru seperti keju atau coklat. 

Bagea sangat cocok dinkmati sebagai teman minum kopi. Baik di pagi atau sore hari. Karena terbuat dari sagu, maka tak heran kalau bagea terasa keras jika digigit. Cara terbaik menikmati bagea adalah dicelupkan terlebih dahulu ke dalam kopi, baru kemudian digigit. 

Bagea juga sering dijadikan oleh-oleh. Namun jika kita ingin merasakan kenikmatan bagea di rumah, maka resep yang satu ini bisa di coba. Berikut ini adalah resep Bagea yang di bagikan oleh salah satu pembuat bagea di kota Palu . 

Sepiring Bagea Kacang Khas Palu 

Bahan 

  • Sagu di sangrai 1 kg
  • Telur 5 butir 
  • Gula pasir 1 kg 
  • Santan 1 gelas 
  • mentega cair 1 gelas 
  • 1 sdt vanili/kacang tanah (terserah mau rasa apa) 
  • 1 sdt soda kue 

Cara membuat 

  • Gula dicairkan dengan 1 gelas air santan, dinginkan 
  • Kocok telur sampai mengembang, tambahkan soda kue + vanili/kacang tanah. 
  • Tambahkan sagu, masukkan santan sedikit demi sedikit sampai adonan bisa dibentuk. 
  • Bentuk adonan dan bakar di oven sampai matang (kecoklatan)

Notebook Tipis Teman Impian Untuk Travelling.



Notebook tipis, dengan batere yang tahan lama serta fitur essensial yang lengkap adalah impian bagi traveler blogger seperti aku. Apalagi kalau harganya terjangkau isi dompet. 


Acer Aspire E1-432

Notebook Dan Perjalananku 


Aku seringkali bepergian ke luar kota, baik dalam rangka perjalanan dinas atau sekedar berlibur. Ada banyak waktu yang bisa aku manfaatkan untuk menulis selama dalam perjalanan. Baik itu di ruang tunggu sebelum naik pesawat, di dalam pesawat atau di dalam kereta api. Waktu luang ini biasanya aku gunakan untuk menulis atau aktifitas lain dengan notebook.

Membawa notebook dalam perjalanan tentu saja tidak bisa kita masukkan ke dalam koper besar apalagi masuk ke dalam bagasi. Notebook biasanya aku masukkan ke dalam tas dan aku bawa ke dalam pesawat atau kereta api. Tentu saja membawa notebook dalam tas bisa jadi beban yang berat. Belum lagi kabel yang juga harus aku masukkan ke dalam tas.

Kabel ini untuk berjaga-jaga ketika batere habis, karena jika mengetik di ruang tunggu bisa jadi cukup lama. Apalagi jika pesawat delay. Begitu juga jika aku melakukan perjalanan dengan kereta api. Di dalam kereta lebih dari satu jam tentu saja diperlukan kabel.

Mengetik di notebook tentu saja berbeda dengan mengetik di gadget. Ada banyak data-data yang tersimpan di notebook yang bisa siap setiap saat sebagai bahan tulisan jika diperlukan. Apalagi jika aku menulis buku craft. Ada banyak foto yang tersimpan di notebook yang bisa aku edit selama dalam perjalanan. Tidak jarang aku juga harus menyiapkan bahan presentasi ketika dalam perjalanan.

Notebook yang tipis tentu saja menjadi dambaan semua orang yang seringkali bekerja dengan notebook seperti aku. Bagaimana pun juga buat aku notebook masih menjadi primadona dibanding gadget. Kalau disuruh memilih antara notebook tipis atau gadget, maka tanpa berpikir dua kali aku tetap akan memilih notebook karena memiliki fitur essensial yang lebih lengkap.
  
Di dalam tas ini tersimpan notebook juga kamera yang aku bawa selama travelling.
Kebayang kan betapa beratnya, apalagi jika medan yang ditempuh sulit dan harus berjalan selama beberapa jam.
Jadi notebook tipis tentu saja sangat mendukung aktifitas travellingku

Acer Aspire E1-432 Cocok Untukku 

Acer Aspire E1-432 mempunyai fitur esensial yang lengkap, tentu saja ini sangat cocok untukku. AKu bisa menyimpan banyak data juga foto-foto di sini juga menginstal dengan program-program yang mendukung pekerjaanku. 


Layar monitor LED berukuran 14” dengan resolusi 1366X768 px tentu saja membuat Acer Aspire E1-432 sangat nyaman dipakai menulis di mana saja. Apalagi dimensinya lebih tipis 30% dibanding dengan notebook sejenis jadi tidak berat jika harus membawanya dalam perjalanan. Yang lebih menyenangkan lagi adalah walaupun notebook ini tipis, tapi juga dilengkapi dengan DVD-RW sehingga aku bisa menyetel film di mana saja sebagai sumber inspirasi tanpa perlu repot membawa DVD eksternal.

Kesan elegan dari pattern bintang-bintang Starry Swirls yang ditampilkan pada casing dan keyboard juga cocok untukku yang seringkali menggunakan notebook di tempat umum. Apalagi dua pilihan warna yang ada yaitu Piano Black dan Silky Silver membuat aku percaya diri banget kalau memakai Acer Aspire E1-432


 Dua pilihan warna Acer Aspire E1-432 yang elegan 
Keyboard model chiclet yang luas tentu saja bisa membuatku nyaman ketika menggunakannya dalam waktu lama. JIka ide yang ada di kepala sudah mulai dituangkan di dalam layar notebook, bisa dipastikan ini akan membuat kita lupa waktu untuk berhenti. Jadi bisa dibayangkan betapa jari-jari ini bisa “kapalan” jika keyboard yang digunakan tidak nyaman. Ditambah lagi dengan trackpad yang permukaannya bertekstur. Kedua interface ini memang didesain untuk penggunaan OS Windows 8. Aspire E1-432 memang benar-benar memanjakan penggunanya sesuai dengan tuntutan jaman. 

Ada 3 port USB. Salah satunya sudah menggunakan USB 3.0 dengan transfer data 10 X lipat lebih kencang dibanding USB 2.0. Selain itu ada juga card reader yang bisa membaca memori berbasis SD Card dan MMC yang bisa digunakan pada kamera. Tentu saja ini sangat membantuku dalam memindahkan foto-foto dari kamera ke notebook. Bisa dibayangkan kalau kita sudah memotret pemandangan yang indah, suka lupa pada isi memori dalam kamera. Dan satu-satunya jalan adalah secepatnya memindahkan foto dari kamera ke notebook. Jadi port USB yang disediakan oleh Aspire E1-432 sangat membantu aktifitasku.

Melakukan perjalanan tentu saja bukan jadi halangan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Seringkali urusan laporan dan meeting dadakan bisa menjadi kendala tak terduga. Adanya Webcam HD yang disediakan oleh Aspire E1-432 tentu saja sangat membantu untuk melakukan video chatting. Selain itu display output Aspire E1-432 yang dilengkapi dengan 1 buah VGA port bisa digunakan untuk presentasi dengan proyektor. HDMI port yang ada mampu menampilkan gambar pada LCD/LED eksternal dengan ukuran dan resolusi yang lebih besar dan lebih maksimal. 

Di manapun aku berada, dengan Aspire E1-432 tentunya tidak perlu lagi khawatir soal konektivitas jaringan internet. Ini karena Aspire E1-432 menyertakan 1 port LAN (RJ-45) yang bisa digunakan tanpa converter apapun. Tidak hanya itu, sebuah wireless adapter Acer Nplify 802.11 b/g/n memungkinkan untuk menggunakan jaringan hotspot yang ada . 
Aspire E1-432 Cocok untuk membuat Blog Travelling seperti punyaku ini 
Aspire E1-432  menggunakan prosesorIntel 4th Gen terbaru yang lebih dikenal dengan kode nama Haswell. Dengan prosesor Intel® Dual Core Celeron® Processor 2955U yang memiliki dua buah inti (dual core) dan berjalan pada kecepatan 1.40 GHz membuat daya tahan batere 4-cell (2500mAh) bisa mencapai 6 jam (359 menit). Tentu saja ini sangat cocok aku gunakan ketika menulis di tepi pantai Segara Anakan atau di tepian hutan belantara Kelimutu bahkan di padang savana Bromo. 

Dengan RAM DDR3 sebesar 2 GB dan dapat di-upgrade hingga 18 GB dan Media penyimpanan harddisk SATA berukuran 500GB tentu saja. Aspire E1-432  mampu menyimpan file dan juga foto-foto bahkan video selama perjalananku, juga file penunjang aktifitas menulisku lainnya. Rasanya tidak ada lagi alasan untuk tidak memiliki Aspire E1-432. Apalagi notebook ini dijual dengan harga yang terjangkau isi dompet yaitu Rp.4.749.000,-. Aspire E1-432  sudah tersedia di jaringan penjualan Acer di Indonesia. Jika kita membeli Aspire E1-432  sebelum 31 Oktober maka kita bisa mendapatkan garansi FULL 3 tahun (termasuk service dan spareparts) 
Acer Aspire E1-432 Notebook impian Traveller Blogger seperti aku 

Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.

Dengan Tema “Notebook Makin Tipis, Bikin Emak Makin Produktif. Tipis Itu Nggak Harus Mahal”

Rabu, 23 Oktober 2013

Wonderfull Indonesia – Bromo, Keindahan Negeri Di Awan


Berada di antara kabut puncak gunung Bromo pada ketingian 2392 m dpl seakan berada di negeri awan. Gunung berapi yang masih aktif ini berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Nama Bromo sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Brahma” yang merupakan salah satu Dewa Utama dalam agama Hindu. 

Gunung Bromo bentuknya bertautan antara lembah, ngarai serta kaldera atau lautan pasir seluas 5.250 hektar. Kawah gunung Bromo mempunyai garis tengah dari utara ke selatan sepanjang ±800 m dan dari timur ke barat sepanjang 600 m. Daerah bahaya berada pada lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah. Pesona menakjubkan lainnya yang bisa dinikmati di Bromo adalah matahari terbit di puncak gunung Bromo, savanna di bukit Teletubies, serta budaya masyarakat Tengger. 

Menuju Bromo 

Peta Menuju Bromo - Diambil dari sini 
Dari Jakarta kita bisa pergi ke Bromo dengan naik pesawat dari bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng menuju bandara Internasional Juanda Surabaya. Bisa juga naik kereta atau bis dari Jakarta ke Surabaya. Dari sini kita bisa naik travel jurusan Surabaya-Pasuruan-Wonokitri- Gunung Bromo dengan waktu tempuh selama 2-3 jam. 

Selain lewat Surabaya, dari Jakarta kita juga bisa mengambil penerbangan ke Malang. Jarak Malang menuju Bromo melalui Tumpang-Gubug Klakah- Jemplang- Gunung Bromo sekitar 53 km. Jika kita dari Malang lewat Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan maka jarak tempuh yang harus dilalui adalah 83 km. 

Bromo berada di perbatasan 4 kabupaten yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo serta Lumajang. Jadi ada pintu masuk lain menuju Bromo yaitu melalui Probolinggo masuk dari Desa Cemorolawang. Dari Malang bisa masuk lewat Desa Ngadas atau jika kita dari Lumajang maka kita akan masuk dari Desa Burno. 

Jika menggunakan kendaraan umum kita bisa naik bis atau kereta ke Surabaya. Dari sini bisa dilanjutkan ke jurusan Jember atau Banyuwangi dan turun di Probolinggo. Ada angkutan desa berupa colt atau elf dari terminal Probolinggo menuju kecamatan Ngadisari tepatnya di desa Cemorolawang. Hanya saja angkutan ini baru berangkat setelah penumpangnya penuh. 

Menginap Di Bromo 


Di Ngadisari yang berjarak sekitar 3 km dari lereng kawah kita bisa menemukan guesthouse ataupun hotel sederhana. Begitu juga di Cemorolawang yang berada di lereng kawah. Homestay ini bisa kita peroleh dengan harga antara Rp 100.000 – Rp 250.000 per malam. Enaknya homestay ini ada yang berukuran besar dan bisa kita pakai hingga 10 orang. Jadi kalau kita pergi rombongan menginap di sini bisa jadi pilihan yang bagus dan murah. 

Jika menginginkan penginapan yang lebih nyaman bergaya resort maka kita bisa memilih di kota-kota terdekat Bromo. Seperti Tretes, Pasuruan atau pun Malang. Beberapa hotel yang bisa dipilih dengan pemandangan gunung Semeru dan gunung Arjuna diantaranya adalah : 

1. Java Banana Bromo 
 Jl. Raya Bromo, Sukapura, 
Probolinggo 67254 
 Telp.: 0335 541 193 Fax.: 0335 541 157 

2. Bromo Cottages 
 Tosari, Pasuruan 67177 
 Telp.: 0343 571 222 Fax.: 0343 571 333
 Email: info@bromocottages.com 

3. Café Lava Hotel
 Cemorolawang 
 Telp./ Fax: 0341 541 020

4. Lava View Cottage Bromo 
 Cemorolawang 
 Telp. / Fax: 0341 541 147 

5. Hotel Bromo Permai 
 Cemorolawang 
 Telp./ Fax: 0341 541 021 

Selain penginapan di kawasana sekitar Gunung Bromo ini juga terdapat toko-toko penjual souvenir juga toko-toko yang menjual makanan dan minuman. Restoran juga warung-warung makan dan tempat persewaan jeep juga ada di sini. Harga sewa jeep hardtop berkisar antara Rp 300.000 – Rp 500.000 per mobil. 

Pemilik hotel di kawasan ini biasanya akan membangunkan wisatawan yang menginap pada jam 03.00 WIB pagi hari. Ini agar para wisatawan tidak terlambat melihat matahari terbit. Biasanya warung makan ataupun restoran di kawasan ini juga sudah buka sejak pukul 3 pagi dan tutup pada jam 9 malam. Jadi jangan khawatir kelaparan kalau menginap di sini karena warung-warung makan itu menyediakan masakan khas Indonesia seperti nasi goreng, rujak cingur, kethoprak, bandrek dan lain sebagainya. 

Pesona Matahari Terbit 


Penanjakan adalah puncak Bromo yang dikunjungi oleh para wisatawan untuk melihat matahari terbit. Selain pesona matahari terbit dari tempat ini kita juga bisa melihat gunung-gunung yang berada di kawasan Taman NAsional Bromo Tengger. Diantaranya gunung Batok dan Bromo. Jika kabut datang dan menutupi kawasan lautan pasir, maka diatas puncak Bromo ini rasanya seperti berada di atas awan. 

Untuk sampai ke Penanjakan kita bisa menyewa jeep atau berjalan kaki. Dari Cemorolawang jika berjalan kaki memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Jadi jangan lupa untuk membawa air minum yang cukup sebagai bekal selama perjalanan. Jalanan yang menanjak membutuhkan stamina yang tinggi dan seringkali perlu beberapa kali beristirahat sebelum mencapai puncak, jadi perhitungkan baik-baik waktu tempuhnya agar tidak ketinggalan sunrise. 

Kawah Yang Menakjubkan 



Kawah Bromo ini bisa dikunjungi setelah dari Penanjakan. Jika kita naik jeep maka supir akan mengantar kita hingga pemberhentian terakhir yang berada di dekat Pura di kaki Gunung Bromo. Dari sini kita bisa berjalan kaki menaiki anak tangga yang curam dengan jumlah anak tangga sekitar 245. Kalau tidak mau berjalan kaki, kita bisa menunggang kuda dengan harga sewa sekitar Rp 100.000. 



Petualangan Di Lautan Pasir 

Sebelum letusan dahsyat yang terjadi berabad-abad lalu, lautan pasir ini dahulunya merupakan kawah. Petualangan di lautan pasir ini bisa dilakukan dengan menyewa jeep yang kita kendarai sendiri, naik kuda ataupun motor. Tapi kita juga bisa lho mengarungi lautan pasir ini dengan berjalan kaki. 

Yang perlu diperhatikan adalah di sini angin bertiup sangat kencang. Jadi berhati-hatilah dengan pasir yang beterbangan. Kalau perlu gunakan kacamat agar pasir tidak masuk ke mata. Hati-hati juga dengan kotoran kuda yang berserakan di sini. Karena matahari bersinar cukup terik di sini, maka sangat disarankan untuk memakai baju lengan panjang. 

Dari lautan pasir ini kita bisa melihat Gunung Batok dan Bromo dari kejauhan. Juga Pura Hindu yang berada diantara kedua gunung tersebut. Angin yang berhembus kencang di sini menimbulkan suara yang mirip bisikan. Sehingga tidak salah jika tempat ini kemudian dikenal dengan nama “Pasir Berbisik” . 

Eksotisme Savana 

Savana merupakan padang rumput yang sangat luas di ujung lautan pasir. Letusan dahsyat yang terjadi berabad-abad lalu di Bromo telah membentuk Kaldera dengan lebar sekitar 16 meter. Savana ini terdapat pada sisi selatan sedangkan sisi utara didominasi oleh lautan pasir. 

Tempat ini cocok digunakan untuk rileks dan beristirahat sambil menikmati keindahan alam Bromo. Bukit ini disebut juga dengan bukit Teletubbies karena bentuknya memang mirip dengan bukit tempat tinggal Lala juga Poo. Pemandangan di sini memang kontras dengan lautan pasir dan angin bertiup sepoi-sepoi di pagi hari. Ada pemandangan pinus dan rumput ilalang eksotis yang bisa kita nikmati di sini. 

Kearifan Lokal Di Tengger 


Suku Tengger adalah suku asli yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Mereka merupakan keturunan langsung dari kerajaan Majapahit dulu. Hingga saat ini Suku Tengger masih mempertahankan adat kebudayaan yang mayoritas penduduknya beragama hindu. 

Setiap tahun sekalitepatnya pada bulan Kasodo Jawa atau bulan kesepuluh pada tanggal 14 dan 15 pada penanggalan dilakukan upacara Kasodo. Dalam kalender masehi sekitar bulan Juli. Prosesi ini dilaksanakan di Pura Luhur Poten yang berada diantara Gunung Batok dan Gunung Bromo. Kemudian berlanjut ke Puncak Gunung Bromo dengan membuang sesaji ke kawah. 

Upacara Kasada sendiri berawal dari Legenda Raja Joko Seger dan Ratu Roro Anteng. Nama Tengger sendiri merupakan perpaduan antara Roro AnTENG dan Joko SeGER Keduanya sudah lama tidak dikaruniai keturunan . 

Hingga akhirnya Roro Anteng dan Joko Seger memohon pada Dewa. Doa mereka dikabulkan dengan syarat anak bungsu mereka harus dikorbankan dengan dimasukkan ke dalam kawah Bromo. Hingga Sang ratu memiliki 25 anak dan si bungsu pun mengorbankan dirinya sendiri ke dalam kawah. Sejak saat itulah upacara Kasada dilaksanakan setiap tahun. Hanya saja yang dimasukkan ke dalam kawah Bromo adalah sesajen berupa hasil bumi dan ternak masyarakat Tengger. 

Selain upacara Kasada, masyarakat Tengger seringkali melaksakan ritual keagamaan lainnya. Seperti misalnya ritual kelahiran seperti upacara Sayut, Cuplak Puser, dan Tugel Kuncung. Ada juga ritual pernikahan yaitu upacara walagra. Ritual kematian yaitu entas-entas dan masih banyak ritual lainnya seperti mendirikan rumah, panen raya dan lain sebagainya. 


Keberadaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal masyarakat Tengger. Mereka sangat menghargai tanah karena mereka mempunyai keyakinan bahwa tanah yang mereka miliki merupakan warisan leluhur yang harus diwawat dan dijaga agar mereka terus mendapat hasil untuk kehidupan sehari-hari. 

Beberapa kearifan lokal lain yang dimiliki masyarakat Tengger diantaranya adalah : 
  • Masyarakat Tengger terbiasa menanam 2 kali lipat dari pohon yang mereka tebang. 
  • Dukun Desa mempunyai peranan lebih tinggi dan lebih dihormati daripada kepala desa. Bahkan mereka lebih memilih tidak memiliki kepala desa daripada dukun desa. 
  • Dukun desa merupakan pemimpin dalam upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Tengger. Pembangunan apapun yang akan dilakukan di kawasan Bromo harus melalui pertimbangan dan persetujuan dukun desa.
Jika kamu ingin melihat Wonderful Jawa Timur lainnya bisa lihat di sini: 


Foto-foto dan inspirasi tulisan dari halaman Wonderfull Indonesia ,  Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Ingin inspirasi destinasi menakjubkan yang lainnya di Indonesia? Silahkan mampir di Website Indonesia Travel 

Tulisan ini diikutkan dalam Wonderfull Indonesia Blogging Contest
This entry was posted in

Selasa, 22 Oktober 2013

Wonderful Indonesia - Menikmati Senja di Dermaga Pulau Pramuka



Senja di kala matahari terbenam memang selalu indah. Menikmati senja di dermaga Pulau Pramuka bisa dilakukan sambil memancing ikan. Dermaga ini merupakan tempat yang sangat nyaman. Ada kanopi yang bisa melindungi kita dari hujan ataupun panas matahari. Di sana juga ada bangku untuk duduk santai menkmati matahari tenggelam perlahan di balik Pulau Panggang yang tidak begitu jauh di depan Pulau Pramuka.


Alun-alun Kabupaten 
Pulau Pramuka merupakan ibukota kabupaten Kepulauan Seribu. Di sini juga terdapat kantor Taman Nasional Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka sendiri adalah salah satu pulau yang berpenduduk dengan luas pulau hanya 9 hektar. Penduduk di sini sangat ramah karena mereka sudah terbiasa dengan para tamu yang datang ke pulau ini.
Peta Pulau Pramuka 
Di dekat dermaga, terdapat pusat informasi Pariwisata. Di depannya ada papan besar berisi peta Pulau Pramuka. Jadi jangan takut tersesat jika berkeliling di Pulau ini. Kita bisa berkeliling di Pulau Pramuka dengan berjalan kaki. Atau kita juga bisa menyewa sepeda yang disediakan oleh home stay. Harga sewa sepeda Rp 10.000 untuk satu jam pertama dan Rp 5.000 untuk jam berikutnya.

Berjalan-jalan Di Dermaga

Dermaga Pulau Pramuka 
Ada beberapa dermaga di Pulau Pramuka. Namun dermaga yang paling nyaman digunakan untuk menikmati Sunset adalah dermaga kapal nelayan yang berada di dekat hutan kecil di tepi pantai. Dari dermaga ini kita bisa langsung melihat air laut yang ada di bawah dermaga. Ombak yang tenang membuat tempat ini menjadi primadona para pemancing. Suasana senja terasa romantis arena angin bertiup tidak begitu kencang di sini.

Memancing 
Berjalan-jalan di dermaga bisa kita lakukan pada sore hari yaitu sekitar jam 16.00. Pada jam ini biasanya para nelayan membongkar muatan kapal. Hasil tangkapan ikan mereka lelang dan para pedagang akan membawanya ke Jakarta setelah ikan-ikan itu dikemas dalam sterofoam yang sudah diisi es. Sebagian ikan akan diolah oleh penduudk setempat menjadi bandeng cabut duri, ikan asin juga sate gepuk. Sate gepuk sebenarnya mirip dengan otak-otak ikan.
Ojek Perahu 
Jika ingin pergi ke pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Panggang, Pulau Semak daun atau melihat penangkaran hiu di Nusa Resto, kita bisa naik ojek perahu. Harganya cukup murah yaitu Rp 3000/orang untuk sekali jalan. Sayangnya ojek perahu ini hanya ada sampai pukul 6 sore. Jika menginginkan di Pulau di sekitarnya hingga malam hari maka kita harus menyewa perahu.

Mengunjungi Tempat Penangkaran Penyu Sisik

Tempat Penangkaran Penyu Sisik 
Kita bisa mengunjungi tempat penangkaran penyu sisik yang berada di dekat kantor Taman Nasional. Di depan penangkaran ini terdapat pantai berpasir putih, dan inilah satu-satunya pantai berpasir yang ada di Pulau Pramuka. Masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya.
Penyu Sisik 
Di tempat penangkaran penyu kita bisa melihat anak penyu yang baru menetas (tukik) di dalam bak besar. Ada juga indukan atau penyu sisik yang sudah besar dan siap kawin. Jika cangkang tukik ini sudah keras maka anak-anak penyu ini akan dilepas di laut. INi bertujuan agar anak-anak penyu ini tidak dimakan oleh predator. Kita juga bisa lho mengikuti acara melepas tukik ini. Informasinya tentang kapan waktu pelepasan tukik ini bisa kita tanyakan di kantor Taman Nasional Kepulauan Seribu
Tukik 

Taman Mangrove

Taman Mangrove
Sebenarnya ini adalah salah satu sudut hutan mangrove yang ada di Pulau Pramuka. Tempatnya tepat di depan kantor Taman NAsional Kepulauan Seribu. JIka kita ingin menanam mangrove, maka kita bisa membeli bibit yang banyak dijual oleh penduduk. Harga satu polibag bibit adalah Rp 1.000.
Bibit Mangrove 
Di sini kita bisa berkeliling dengan menyewa kano. Biayanya sekitar Rp 30.000 untk keliling selama ½ jam. Sayangnya aktivitas ini hanya bisa kita lakukan pada saat air pasang. Jika air surut maka kita cukup berjalan kaki. Di antara tanaman bakau ini kita bisa menemukan kerang. Karena tanah dalam hutan bakau ini berlumpur, jadi kita harus memakai sepatu bot.

Di sini banyak sekali pohon-pohon mangrove darat dan sukun yang besar. Jadi kita bisa bersantai dnegan duduk di bangku dari semen yang ada di sana. Jika kita ingin melihat Pulau Pramuka dari atas, maka kita bisa naik ke menara.
Sisa-sisa Kapal Pelaut Bugis 
DIantara pasir putih di dekat menara ini ada sebongkah besi tua. Ini merupakan bukti bahwa cikal bakal penduduk Pulau ini adalah dari Bugis. Besi tua itu adalah sisa-sisa kapal Bugis yang terdampar.

Diving dan Snorkeling

Tidak perlu menyelam hingga ke laut yang dalam, dengan memakai alat snorkeling kita sudah bisa menikmati keindahan bawah laut. Jika ingin snorkeling kita bisa menyewa perahu dengan biaya Rp 350.000 yang bisa diisi oleh 10 orang. Perahu ini akan mengantar kita ke spot yang bagus seperti spot Coral juga ke pulau-pulau sekitar Pulau Pramuka seperti Pulau Semak Daun dan Pulau Air.

Perlengkapan Snorkeling berupa jaket, pin dan masker bisa disewa seharian dengan biaya Rp 30.000. Para pemandu snorkeling juga siap membantu dengan honor Rp 100.000 – 15.000. Biasanya satu pemandu bisa memandu 5-7 orang.
Acropora
Keindahan bawah laut Pulau Pramuka sangat sayang jika dilewatkan. Laut Pulau Pramuka seringkali digunakan untuk berlatih menyelam sebelum para penyelam menyelam laut di Bali. Ini karena laut di sini sudah gelap pada kedalaman 10 m. Sedangkan laut di Bali ruang gelap baru akan ditemukan pada kedalamn 30 m.

Perlengkapan diving bisa disewa dengan harga Rp 35.000 selama 2-4 jam. Jika menginginkan jasa pemandu kita bisa membayar dengan harga Rp 200.000 untuk memandu 3 orang. Perahu yang akan mengantar sampai ke spot bisa disewa dengan harga Rp350.000 – Rp 400.000.
Pocilopora
Sambil menyelam kita juga bisa melakukan adopsi coral. Coral yang kita tanam nantinya akan dipelihara oleh pihak taman nasional. Sewaktu-waktu kita bisa datang lagi dan melihat coral yang kita tanam. Jadi selain berwisata kita juga bisa membantu menyelamatkan kehidupan biota laut di sekitar Pulau ini.

Perjalanan ke Pulau Pramuka.
Speed Boat Di PAntai Maria Ancol
Dengan biaya 200 ribu per orang speedboat yang berangkat sehari sekali pada pukul 8.00 dari pantai marina Ancol akan mengantar kita ke Pulau Pramuka. Perjalanan selama 1 jam terasa menyenangkan dalam ruangan ber AC bersama kurang lebih 20 penumpang lainnya. Jika ingin menikmati angin laut kita juga bisa naik di atas boat. Sesekali boat akan berhenti karena mesin terlilit plastik atau menabrak sampah yang ada di laut. Speedboat ini akan kembali ke Jakarta dari dermaga Pulau Pramuka pada jam 14.30. Tiket speedboat ini bisa dipesan sebelumnya. Biasanya pada akhir minggu kita bisa kehabisan tiket kalau tidak memesannya terlebih dahulu.
Kapal Kayu 
Ada juga kapal kayu yang harga tiketnya lebih murah yaitu 52 ribu/orang. Kapal ini berangkat dari pelabuhan nelayan Muara Angke pada jam 7.00 dan 12.00. Begitu juga dari dermaga Pulau Pramuka, jam keberangkatan kapalnya sama yaitu pada jam 7.00 dan 12.00. Kapasitas kapal kayu ini juga lebih banyak dari speedboat yaitu antara 50 – 100 orang. Sayangnya tiket kapal kayu ini tidak bisa dipesan sebelumnya. Jadi kita hanya bisa membeli tiketnya beberapa saat sebelum kapal berangkat. Waktu tempuh kapal kayu sekitar 2-3 jam dari Jakarta ke pulau Pramuka atau sebaliknya.

Menginap.

Jika ingin bermalam di Pulau ini ada sekitar 157 pintu homestay yang siap dijadikan tempat menginap. Homestay ini berada di pinggir pantai dan ada juga yang di tengah perkampungan penduduk. Setiap satu homestay bisa digunakan menginap hingga 10 orang. Ada homestay yang berisi 1 kamar dan ada juga yang 2 kamar. 

Harga setiap homestay bervariasi antara Rp 300.000 – Rp 500.00/ malam. Harga ini tergantung dari letak homestay dan juga ketersediaan kamar. Pada hari biasa harga homestay bisa berbeda sekitar Rp50.000 – Rp 100.000 dibanding harga menginap di akhir minggu. 

Para pemilik homestay juga menyediakan jasa catering. Untuk setiap kali makan kita hanya perlu membayar Rp 20.000 untuk satu orang. Pemilik homestay biasanya akan menawakan kepada kita menu pilihan. Jika datang rombongan sekitar 10 orang kita juga bisa lho meminta pemilik homestay menyediakan menu makan malam dengan ikan bakar yang lengkap. Jadi kita bisa menikmati pantai dengan membakar ikan bersama-sama teman atau keluarga. 

Kuliner dan Oleh-Oleh. 

Ada sarapan khas penduduk Pulau Pramuka yang disajikan bersama teh manis. Nama makanan ini cukup asing di telinga saya sehingga saya pun tidak bisa mengingat namanya. Hanya saja bentuk makanan ini sangat khas dan menarik. Makanan ini adalah kacang hijau yang direbus kemudian ditumbuk halus, diberi gula dan digoreng dengan tepung. Cara menggorengnya sepertinya menggunakan cetakan khusus sehingga bentuknya bisa mekar seperti kelopak bunga. Kalau dimakan tepung ini terasa renyah dan kacang hijaunya terasa manis. 
Sarapan Ala Pulau Pramuka 
Oleh-oleh khas pulau ini adalah keripik sukun, ikan asin, bandeng cabut duri serta sate gepuk. Sate gepuk dan ikan asin sebenarnya banyak dihasilkan oleh penduduk Pulau Panggang yang berada di dekat pulau Pramuka. Harga ikan asin di Pulau ini 1/3 kali lebih murah dibanding di Jakarta. Jika diJakarta kita embeli ikan gabus seharga Rp100.000/kilo, maka di sini kita cukup membayar Rp30.000/kilonya. Lagi pula ikan asin di sini tanpa bahan pengawet sehingga rasanya lebih gurih. Sate gepuk adalah ikan yang dihaluskan, ditempelkan pada belahan batang bambu, kemudian dikukus dan dibakar.

Jika kamu ingin melihat Wonderful Jakarta lainnya bisa lihat di sini: 



Foto-foto adalah koleksi pribadi dengan inspirasi tulisan dari halaman Wonderfull Indonesia , Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu 

Ingin inspirasi destinasi menakjubkan yang lainnya di Indonesia? Silahkan mampir di Website Indonesia Travel 

Tulisan ini diikutkan dalam Wonderfull Indonesia Blogging Contest

This entry was posted in